Share

Bab 8

Pov Gilang (2)

Sejak permintaan serius ibu kemarin aku makin nggak tenang. Aku takut Lina tahu keinginan ibu saat ini. Tiap kali dia mendekat, aku selalu berusaha menghindar. Aku takut keceplosan bicara jika berada di sampingnya. Karena tiap kali banyak pikiran, kadang ucapan dan emosiku tak terkontrol.

Berulang kali dia tanya kenapa? Aku hanya menjawabnya asal. Capek lah, pusing lah atau ngantuk. Hanya itu alasanku, makin membuat gurat kebingungan di wajahnya yang ayu.

Meski akhir-akhir ini aku sedikit cuek, tapi dia tak pernah kesal ataupun marah bahkan senyum manis itu masih terus terukir di kedua sudut bibirnya.

Lina ...

Betapa beruntungnya aku memilikimu. Kamu yang dulu begitu banyak disukai para lelaki. Kamu yang bahkan rela menolak Adam-- laki-laki yang dijodohkan ibumu itu, hanya demiku. Padahal dari segi wajah dan finansial, mungkin dia jauh lebih di atasku.

Tak pernah menyangka bahwa akulah pemenangnya. Aku yang saat itu masih kuliah semester akhir, dengan polos
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status