Long Chen mengambil pedang tersebut, ia memerintahkan beberapa prajurit membawa sebuah batu besar dan diletakkan di bawah ruangan. Long Chen turun ke lantai bawah dan berdiri di depan batu besar tersebut."Aku akan memperlihatkan kekuatan dari pedang ini pada kalian. Agar kalian menjadi lebih tertarik dengan pedang ini," ucap Long Chen. Long Chen menarik nafas lalu mengambil kuda-kuda, ia mengayunkan pedang itu ke arah batu besar dengan cepat. Lalu berbalik sambil tersenyum memandang orang-orang yang ada disana.BANGGGGGGSetelah Long Chen berbalik, Batu terbelah dua dengan sempurna membuat mata mereka langsung tercengang. Begitu mudahnya memotong batu besar itu? Bahkan belahan batu itu sangat sempurna di mata mereka."Pedang yang bagus." "Aku menginginkannya!" Beberapa pria muda langsung sangat bersemangat saat melihat bagaimana tajamnya pedang tersebut."Bagaimana? Kalian tertarik atau tidak dengan pedang ini?" Tanya Long Chen sambil tersenyum. Semua pria muda disana langsung berse
Tidak ada yang berani naik pertama karena peraturan bebas dari Long Chen sendiri membuat anak-anak itu berhati-hati memilih lawan mereka. Tapi tidak lama sosok pria bertubuh besar naik ke atas arena, pria bertubuh besar itu membuat semua orang kagum. Pangeran kelima yang melihat tubuh besar pria itu menjadi berhati-hati, karena untuk mendapatkan tubuh besar seperti itu mungkin perlu latihan yang lebih gila dari dirinya.“Salam, aku anak dari keluarga bangsawan kerajaan Jin,Ken Zin. Minta bimbingannya dari pangeran kelima.”“Mari bertanding dengan jujur saudara Ken.” “Baik, silahkan pilih senjata kalian.” Seorang komandan ditugaskan untuk menjadi penanggung jawab pertandingan oleh raja Chen. Keduanya mengangguk, mereka lalu mengambil apa yang ingin mereka pilih sebagai senjata. pangeran kelima mengambil pedang sedangkan Ken Zin mengambil sebuah pedang besar yang cukup berat bila digunakan oleh pria biasa. Raja Chen dan juga ratu terkejut melihat pria muda itu dengan mudah mengangkat
Penasehat mendengar ucapan Long Chen tidak dapat membalas lagi. Memang benar, jika kebanyakan pasukan hanya tahu mematuhi perintah tanpa berpikir maka kecelakaan dan juga kekalahan pasti lebih tinggi dari kemenangan. Penasehat kerajaan tiba-tiba saja menjadi kagum melihat sosok Long Chen yang masih tenang menatap arena pertempuran tanpa memalingkan wajahnya ke arah lain. Itu seperti seorang kaisar sedang memperhatikan pasukan terbaiknya bertarung di Medan perang."Sudah akan berakhir. Tapi ini juga akhir untuk pangeran kelima," ucap Long Chen sambil tersenyum. Raja Chen mengangguk setuju dengan ucapan Long Chen , ratu dan pangeran mahkota juga melihat itu sama mengangguk. Meski mereka tidak terlalu kuat seperti raja Chen, tapi mereka bisa jelas melihat fisik pangeran kelima yang sekarang.BOOOOM…Pria bertubuh besar mengayunkan pedang besarnya ke arah pangeran kelima tapi itu masih berhasil dihindari oleh pangeran kelima dengan mudahnya. Dan pangeran kelima bisa melihat kalau pria bes
"Ayah, menurutmu apa yang harus dilakukan? Mengirim mereka ke Medan perang atau melatih mereka di kampung pelatihan prajurit kita dengan status sama dengan prajurit?" Tanya Long Chen pada raja Chen yang membuat penasehat kerajaan sudah bisa menebak apa yang ingin Long Chen katakan."Pangeran, apa kamu ingin mengirim mereka ke dalam kamp pelatihan? Kita sudah memiliki akademi untuk melatih para bangsawan dan kamp pelatihan bagi rakyat biasa untuk menjadi prajurit kerajaan. Jika kita memasukan anak-anak bangsawan di sana itu akan mempengaruhi mental mereka." Langsung penasehat menegur Long Chen, meski dia tidak suka tapi dia tidak mungkin berani melakukan hal seperti itu. Bahkan mungkin raja Chen juga tidak berani mengirim anak-anak seperti itu kesana, karena pelatihan disana lebih mengerikan daripada pelatihan di akademi yang dilatih oleh guru-guru ternama."Jika kalian semua berpikir seperti itu, maka hanya akan membuat yang lain jadi lebih berbahaya untuk kerajaan. Apa kamu tidak sa
Mendengar jawaban dari Li Wei membuat semua mata orang-orang disana menjadi aneh, dan untuk pria mereka sedikit tersinggung mendengar ucapan dari Li Wei tersebut yang jelas tidak menempatkan para pria di depan matanya. Meski itu hanya pangeran mahkota yang bertarung tapi bagi mereka melawan wanita sudah sangat merendahkan derajat mereka sebagai seorang pria. Jadi…"Berhenti! Aku keberatan dengan pertandingan ini. Kenapa wanita yang seharusnya duduk di rumah dan hanya bertugas melayani suami malah ikut bertanding? Apa-apaan lelucon ini?" Tiba-tiba saat pertandingan akan dimulai, keponakan dari raja Yao maju ke arena dan menentang pertandingan tersebut. Dia marah memandang Li Wei yang bersikeras ikut bertanding dalam perebutan pedang, bagaimana bisa dia menerima seorang wanita untuk ikut bertanding yang padahal di mata bangsawan wanita hanyalah alat. Long Chen melihat pria bodoh di arena agak bingung, kenapa bisa kerajaan Yao begitu bodohnya mengirim pria ini kesini yang bisa saja membu
Semua ucapan Long Chen terdengar sangat kejam di telinga setiap orang disana tapi mereka tidak berani bergerak saat melihat tatapan Long Chen yang begitu dingin itu. Bahkan ratu dan raja yang ada di samping Long Chen tidak bisa bergerak dari tempatnya. Pangeran mahkota dari kerajaan Du juga merasa kalau Long Chen tidak hanya berbicara biasa saja dan semua yang dikatakannya tidaklah seperti seorang pangeran yang penuh hormat terhadap tamunya atau seorang pria yang terhormat. Long Chen sekarang seperti iblis di mata pangeran mahkota dan iblis itu sedang marah besar.“Pangeran, ucapanmu agak terlalu kejam bukan?” “Kejam? Jika hari ini bukan hari bahagia keluargaku, aku sudah membuat hal yang lebih kejam dari itu,” jawab Long Chen dengan senyum dingin memandang Li Wei.“Pangeran, kamu terlalu meremehkan aku tapi tidak masalah, aku akan tunjukan kalau semua pandanganmu terhadap wanita itu salah. Hahahaha, Nona mari bermain denganku dan tunjukan padaku apa yang dapat kamu bisa.” Jelas sekal
Semua mata masih diam membisu dan tidak bisa kembali ke akal mereka sendiri setelah melihat apa yang baru saja terjadi. Mereka tidak dapat melihat bagaimana wanita itu bergerak dan bagaimana caranya memotong tangan tuan muda Yao itu. Mereka hanya melihat kalau tiba-tiba tangan tuan muda Yao itu sudah jatuh ke tanah dan darah-darah sudah bertebaran di sekitarnya. Beberapa detik kemudian, setengah tamu dan juga rakyat biasa langsung muntah di tempat karena melihat hal yang tidak pernah mereka bayangkan itu. Raja dan pangeran mahkota kerajaan Chen juga tidak sempat untuk berbicara, mereka masih dalam perasaan tidak percaya dengan mata mereka sendiri.“Nah! Aku sudah bilang bukan? Bocah ini benar-benar bodoh, jadi tidak tahu bagaimana yang baik untuknya. Yah, kehilangan satu tangan sudah cukup sebagai pelajaran bukan?” Ucap Long Chen menyadarkan ayah dan kakak laki-lakinya itu. Ratu Chen yang sedikit tahu kalau ini akan terjadi, tidak menyangka dan masih terkejut dengan apa yang ada di d
Mendengar permintaan raja Chen, tatapan Li Wei sedikit melembut. Memang benar, jika dia masih bersikeras untuk membunuh pria bodoh itu, masalah ini juga akan membuat kerajaan Chen bermasalah nantinya."Baiklah, karena raja Chen sudah meminta maka aku akan mundur satu langkah. Tapi, aku bukan memaafkannya bila anak ini atau keluarganya berani membuat masalah lagi denganku. Aku sendiri yang datang dan menghancurkan kerajaan Yao," niat membunuh yang kuat membuat semua orang disana bergidik ketakutan. Mereka ketakutan sampai beberapa dari mereka jatuh pingsan karena tidak dapat menahan niat membunuh tersebut. Bahkan raja Chen yang dikatakan raja paling kuat pun tidak dapat menahannya juga. "Hentikan!" BOOMMM…"Ugh!" Li Wei mundur beberapa meter lagi dan muntah darah. Dia yang terkejut menatap ke arah Long Chen, matanya seakan melihat sesuatu yang sangat berbahaya bahkan lebih berbahaya daripada beberapa orang yang dia kenal. Di saat itu, niat membunuh yang kuat itu pun menghilang dan me