Selama 3 Minggu lamanya, Li Fan dan yang lainnya melesat ke arah Selatan, tepatnya pada Sekte Tulang Putih.
Mereka terus melesat, hingga 3 Minggu kemudian, mereka tiba di perbatasan antara wilayah Timur dan wilayah Selatan."Kakak, sepertinya kita harus istirahat dulu." Kata Zhu Long sambil tersenyum pahit."Kenapa?" Tanya Li Fan dengan bingung."Aku lapar, aku ingin daging bakar!" Ucap Zhu Long."Sejak kapan kau memakan daging bakar?" Li Fan mengernyit heran. Pasalnya, dia belum pernah memberi Zhu Long daging bakar biar sedikitpun. Tahu dari mana bocah ini tentang rasa daging bakar?Xiao Yu mengangguk. Dia menambahkan, "Benar, aku juga ingin daging bakar. Apakah kita tidak bisa beristirahat sejenak untuk memakan daging bakar?"Li Fan menghela nafas pasrah. "Baiklah, kita akan beristirahat sejenak."Mereka kemudian beristirahat sejenak, sambil membakar sisa daging singa api.Setelah membakar, Li Fan memSwish!Setelah ruang robek dengan 3 celah, muncul 3 sosok.3 sosok itu melangkah keluar dengan anggun dan penuh wibawa.Ketiganya sebenarnya adalah Li Fan, Zhu long, dan Xiao Yu.Mata dingin Li Fan menyapu ke segala arah, dan terakhir matanya menatap Mie Langjui dan Mie Jensyu.Senyuman dingin terbentuk di sudut mulutnya. “Kita ketemu lagi, Raja Dewa Mie Langjui”Mendengar itu, wajah Mie Langjui berubah. “Ka-kau? Siapa kamu!” Dia mundur selangkah.Sedangkan Mie Jensyu, wajahnya langsung berubah pucat sepucat kertas. Dia hanya bisa terdiam seperti patung, tak bergerak. Otot-otot nya terasa kaku dan tidak bisa di gerakkan.Buk!Mie Langjui menabrak tubuh Mie Jensyu tanpa sadar, hingga membuat sang putra tersungkur.“Ayah!” Sentak Mie Jensyu marah.Namun, Mie Langjui tidak menanggapi hal tersebut, seolah-olah ia tidak perduli.“Kau kenapa, Mie Langjui? Padahal kita sudah tidak pe
“Tidak! Tolong lepaskan aku!” Wang Lingxiao menjerit dengan menyedihkan. Dia dapat melihat bahwa dia kini sedang di rantai seperti anjing. Kaki, tangan, leher, dan perutnya di rantai. Semua Dewa juga mengalami hal yang sama.“Melepaskan mu?” Li Fan langsung tertawa lucu. “Kau pikir sepadan dengan apa yang kau perbuat selama ini? Dosa yang telah kau buat?”“To-tolong. Itu hanya masa lalu, jadi lupakan saja. Aku sangat menyesal” Wang Lingxiao menggeleng dengan menyesal. Dia memohon dengan wajah yang Penuh menyedihkan.Jika ada seseorang yang berhati lembut, mungkin dia akan merasa iba dengan Wang Lingxiao. Namun tanpa di duga, itu hanya tipu muslihat. Dalam hati pria tua itu, dia ingin membunuh Li Fan saat itu juga.Dia masih belum bisa melupakan kejadian di mana Li Fan membantai habis klannya.Mendengar itu, Li Fan sontak tertawa terbahak-bahak. “Kau pikir dengan wajahmu itu, aku merasa iba? Kau sungguh salah besar”Di tangan Li F
"Hehaha..!" Li Fan tertawa terbahak-bahak ketika melihat lengan naga iblis miliknya terus menerjang seluruh bangunan dan menghancurkan nya seperti memukul puding."Hentikan!" Teriak Long Buo dengan marah. Walaupun dia jahat, tetapi dia masih peduli dengan klannya. Namun entah kenapa, dia mengorbankan cucunya sendiri untuk menajuan kultivasinya.Entah karena kebaikan klannya atau, hanya menginginkan keuntungan dirinya sendiri semata.Mata pria tua itu memerah ketika melihat kehancuran wilayah klannya. Apalagi ketika melihat para anggota klannya berteriak dan meraung dengan kesakitan di bawah sana."Tolong hentikan!" Teriakannya lagi, kali ini dia mengaliri suaranya dengan energi Qi, membuat suaranya menggelegar di seluruh area klan.Namun, Li Fan berpura-pura tuli dan sama sekali hanya menghiraukan permintaan dari Long Buo, leluhur klan Dewa Naga.Long Buo menggertakkan giginya, wajahnya memerah, amarah yang sedari tadi ia tahan a
Dalam sekejap, 3 jam telah berlalu. Dan dalam 3 tersebut, Alam Dewa telah terguncang.Terguncangnya Alam Dewa adalah ketika mendapatkan kabar bahwa wilayah 6 klan kuat, telah rata dengan tanah. Klan Dewa Phoenix, Dewa raksasa, Dewa Semut api Hitam, Dewa Kalajengking racun biru, Dewa Harimau api, dan Dewa Elang Agung. Wilayah mereka Telah rata dengan tanah.Hal tersebut membuat Alam Dewa terguncang dengan berita tersebut.Saat ini, di klan Dewa Naga, terlihat 2 orang pria tua sedang duduk dengan perasaan cemas di dalam sebuah ruangan yang terlalu besar, seperti ruang keluarga."Bagaimana ini, leluhur? Firasat ku mengatakan bahwa selanjutnya yang akan rata dengan tanah adalah klan kita!" Seru patriak klan Dewa Naga, Long'er."Kau tenang saja, Long'er. Bukankah kau tidak ingat dengan pengorbanan kultivasi dan kejeniusan anakmu 50 tahun lalu, membuat kultivasi ku meningkat?" Sahut leluhur klan Dewa Naga, Long Buo.Dia adalah leluhur
"A-apa?" Bibir Wang Lingxiao gemetar. Dia menatap sosok didepannya dengan mata terbelalak. Ketakutan mulai terpancar di kedua matanya."Kau? Bagaimana mungkin?" Dia mundur selangkah dengan wajah yang masih menunjukan ketidak percayaan dan keterkejutan."Humph! Tentu saja mungkin. Apa yang tidak mungkin?" Pemuda itu kemudian menginjakkan kakinya di tanah. Aura di tubuhnya tidak sedikitpun terasa, membuat sosoknya terkesan sangat misterius."Ini klan Dewa apa?" Tanya Zhu Long."Hmm, kalau tidak salah. Ini adalah klan Phoenix" ujar Li Fan."Klan Phoenix?" Bibir Xiao Yu melengkung membentuk senyuman aneh. "Kalian para dewa kecil sungguh tidak tahu malu! Kalian hanya sampah ini, sudah mempermalukan klan Phoenix! Kalian tidak pantas mati, melainkan siksa!" Teriak Xiao Yu dengan penuh amarah. Dadanya kembang kempis ketika meluapkan segala emosinya."Siapa kamu! Beraninya kau memarahiku?" Teriak Tong Wangxiao dengan marah juga.
Di Alam DewaDi alam ini, suasana terlihat tentram, tanpa adanya pertarungan, perselisihan, dan pertengkaran. Alam ini seakan-akan sama sekali tidak memiliki konflik.Namun di balik suasana yang tenang, tersembunyi perasaan yang cemas dan ketakutan luar biasa oleh semua orang yang ada di alam ini.Swing!Di langit yang biru dan tenang, tiba-tiba mendung. Di balik cuaca mendung tersebut, muncul sebuah gerbang berwarna putih abu-abu.Kemunculan pintu itu sama sekali tidak di sadari oleh semua orang yang ada di Alam Dewa ini (para Dewa).Bang!Gerbang tiba-tiba meledak, hingga membuat seluruh alam dewa mengalami guncangan hebat.Di pedalaman alam dewa, terdapat sebuah kastil besar dan mewah, dan di jaga oleh ratusan hingga ribuan penjaga. Mereka memiliki kultivasi setidaknya dari Dewa Kekosongan hingga Dewa Tertinggi.Di dalam kastil tersebut, terdapat sebuah singgasana raja yang diduduki oleh seorang pemu