Share

PENYESALAN

Jiu Wang jatuh terduduk di samping mayat Jing Zhao dengan air mata bercucuran. Tombak Naga Emas pun terlepas dari genggaman tangan yang telah berlumuran darah dari orang-orang keluarga istrinya sendiri. Lelaki itu menutup wajah dengan kedua telapak tangan kotornya seraya meraung menyesal.

"Maafkan aku, Ayah! Maafkan aku, Ah Yue! Ah Ling, Maafkan ayahmu iniii!" Jiu Wang membuncah bersama penyesalan yang tiada tara. "Mengapa mereka melakukan ini padaku? Mengapaaaaaa?"

"Mengapaaaaaa?"

Tak bisa dipungkiri, jika dia pun merasa sangat menyesali perbuatannya. Ia dihadapkan oleh persoalan pelik yang hanya bisa dipilih salah satu dan tidak ada pilihan lain. Kesetiaan pada sumpah yang telah dia ucapkan, harus dibayar mahal dengan mengorbankan perasaan dan cinta. Namun, semua hanya tinggal segunung sesal yang akan menjadi awal penderitaan panjang pria ini.

Jerit tangis bayi membuat pria itu menoleh ke arah sumber suara dan matanya langsung mendapati sesosok bayangan tubuh di antara asap dari kobaran api. Seorang wanita cantik berdiri tertegun sambil menggendong bayi laki-laki berusia empat puluh hari yang sedang menangis.

Tangisan sang bayi lelaki berparas tampan nan cantik itu terdengar begitu menyayat hati kedua orang tuanya yang mulai detik ini berdiri berhadapan sebagai musuh. Hati Jing Yue mulai dilumuri dendam pada pelaku pembantaian keluarganya sendiri. Yang mana si pembunuh adalah ayah dari putranya.

Wanita itu terpaku, tertegun dan mematung di tempat dia berdiri dengan mata terbelalak lebar. Degup jantung bagai berhenti berdetak, tubuhnya terasa lemas hingga gemetar. Hampir saja bayi dalam dekapan Jing Yue terlepas, akan tetapi dia berusaha untuk tetap memeluk dan menguatkan diri dan hatinya.

"Suamiku, apa yang telah kau lakukan?" Wanita cantik itu bertanya dengan suara lirih dan pilu yang menghujam relung hatinya.

Dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri, jasad ayah kandungnya yang bersimbah darah dengan organ tubuh yang telah tercerai-berai. Sang ayah tercinta telah terbujur kaku dengan mata melotot dan tangan menunjuk ke arah Jiu Wang suaminya. "Kakaaak! Apa yang telah kau lakukan terhadap ayahku?"

"Ah Yue?"Jiu Wang tersentak luar biasa saat mendengar suara istri dan anaknya tepat dari arah pintu masuk.

Jing Yue segera berlari dan menjatuhkan lututnya di hadapan mayat sang ayah. "Ayaaaaaah!"

"Ah Yue!" Jiu Wang membalikan badannya dan melihat Jing Yue yang sudah jatuh memeluk tubuh sang ayah.

Jing Yue meraup darah dengan tangannya, lalu mendekatkan lumuran darah segar tersebut ke hadapan wajah cantiknya dengan mata membelalak lebar. Bibirnya bergetar saat berucap, "Da--da--darah! Ini darah A--Ayah?"

"Ah Yue! Ah Yueeee!" Jiu Wang berusaha meraih tangan itu, akan tetapi Jing Yue menepisnya dengan sangat kasar.

"Kakaaak! Apakah yau yang melakukan semua ini?"

"Ah Yue! Yue, a-aku ...."

Jiu Wang menatap nanar wajah Jing Yue, seakan terbayang kembali saat bagaimana susah payah dirinya berjuang untuk mendapatkan Persik Puncak Naga ini. Seorang gadis pertaruhan sayembara yang berhasil membuatnya menjadi iblis paling kejam di muka bumi ini.

Berawal dari sebuah sayembara yang diadakan oleh Keluarga Jing dan pergelaran acara tersebut, telah mempertemukan seorang pendekar muda nan tampan rupawan dengan Jing Yue yang merupakan kecantikan paling tersohor di wilayah Zhangye Danxia atau yang disebut juga dengan Pegunungan Pelangi.

Pada saat itu, tiada yang tidak mengakui akan kejelitaan wajah milik Persik Gunung Naga. Gadis secantik bidadari syurga tersebut telah dijadikan hadiah serta bahan perebutan bagi para pengikut sayembara. Jing Yue harus rela menikah dengan pria mana pun yang menjadi pemenang dari sayembara tersebut.

Gadis tercantik di wilayah Kekaisaran Han bagian tenggara ini telah berhasil memikat hati seorang pemuda tampan yang mengaku sebagai Jiu Wang. Adapun asal usul Jiu Wang itu sendiri tidak pernah dia beberkan kepada siapa pun juga, termasuk kepada sang istri dan keluarganya. Pria itu tetap merahasiakan identitas asli yang dijaga dengan begitu rapat.

Pemuda itu juga merupakan seorang pendekar berdarah dingin dengan kebiasaan mabuk beratnya. Bahkan, pada saat menikahi putri tercantik dari keluarga itu pun, dia dalam keadaan mabuk dan meracau tidak tentu arah. Jiu Wang terlalu bahagia atas kemenangannya, sehingga dia merayakannya dengan menenggak berliter-liter arak hingga mabuk.

Sayembara itu berisikan sebuah tantangan. Bagi siapa saja yang berhasil membawa sebongkah besar batu bintang hitam dari ketinggian Puncak Gunung Naga. Maka, sang pemenang akan diberi hadiah seorang putri tercantik bernama Jing Yue yang bergelar Persik Gunung Naga dan seribu keping uang emas. Tentu saja hal itu berhasil mengundang banyak lelaki dan pendekar muda merasa sangat tergiur dengan hadiah tersebut.

Bagi para peserta sayembara tersebut, ibarat mendapatkan burung beserta sangkar emasnya. Bagaikan meraih bulan beserta matahari dalam sekali jangkauan. Tahta, harta dan wanita akan menjadi jaminan hidup mereka ke depannya. Tentu saja itu adalah suatu hal yang teramat diimpikan para pria mana pun di dunia ini. Terlebih lagi, kecantikan seorang Jing Yue memang teramat luar biasa.

Para pria bangsawan dan para tuan muda dari berbagai keluarga dan perguruan bela diri, berbondong-bondong mengikuti sayembara tersebut. Mereka semua berlomba untuk mendapatkan serpihan debu angkasa yang jatuh di ketinggian Puncak Gunung Naga. Tempat di mana Sekte Giok Darah telah menguasai daerah itu dan tak akan membiarkan siapa pun mengambil batu bintang tersebut dengan mudah.

Banyak korban berjatuhan, karena mereka harus bertarung dengan para iblis penjaga dari Sekte Giok Darah. Para iblis itu sengaja ditugaskan oleh perguruan beraliran hitam pimpinan Zhao Qing yang merupakan sekte racun paling ditakuti di rimba jianghu. Sekte tersebut telah mengaku sebagai penemu dan pemilik batu bintang hitam, meskipun benda angksa itu jatuh di ketinggian Puncak Gunung Naga.

Puncak Gunung Naga adalah sebuah gunung anakan dari Gunung Berawan, yang dikuasakan kepada Keluarga Jing untuk memegang wilayah tersebut. Hal itu telah memicu sebuah pertikaian antar sekte, dikarenakan sebongkah besar benih senjata telah jatuh di tempat tersebut.

Jiu Wang yang juga ahli pembuat senjata, berhasil merebut batu angkasa berwarna campuran hitam dan merah dari tangan Sekte Giok Darah.

Pendekar muda tampan itu dengan gagah berani menaklukan para penjaga dari sekte ahli racun tersebut hanya seorang diri. Dia beraksi hanya berbekal sebilah senjata pusaka dari klan naga langit yang bernama Tombak Naga Emas.

Jiu Wang kembali dengan membawa syarat sayembara dan dengan senang hati menikahi Jing Yue Persik Gunung Naga yang memiliki kecantikan bak bidadari pada masa mudanya. Pria itu bahkan tak pernah membiarkan lelaki menatap dan menikmati keindahan wanitanya. Jiu Wang tak akan pernah segan-segan untuk menarik dan membenamkan ujung tombaknya ke dalam tubuh lelaki lain yang berani mencuri pandang terhadap Jing Yue.

Pernikahan mereka berjalan dengan lancar dan berhasil membuahkan seorang bayi lelaki. Sebagai rasa bahagianya atas kehadiran sang putra, Jiu Wang telah menempa sebatang tombak yang juga pernah dia buat salah satu duplikatnya sebelum menikahi Jing Yue dengan bilah memiliki ukiran nama Jing Yue dan nama sang bayi pemberian dari Jiu Wang.

Sebatang tombak lainnya sengaja dia simpan secara rahasia dan tidak ada satu pun orang yang mengetahuinya. Bisa dikatakan, Jiu Wang mempersiapkan dua senjata tombak dan menuliskan kitab berisikan jurus-jurusnya. Senjata tersebut memiliki bentuk dan kekuatan yang sama untuk dua orang pilihannya. Sepertinya, pria itu ingin berlaku adil kepada mereka.

Rahasia apakah yang disembunyikan oleh Jiu Wang?

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Serpihan Salju
Okeee. Abaikan typo2nya ya
goodnovel comment avatar
Iin Romita
Baru kali ini like certa fantim....
goodnovel comment avatar
Serpihan Salju
Makasih broo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status