Share

Bab 7 Mengatur Jebakan

Lelaki yang berumur 55 tahun itu menatap nyalang kepada anak buahnya ia begitu kecewa karena mereka tidak mendapatkan Naila, padahal sudah hampir seminggu mereka semua mengintai rumah itu tetapi tidak membuahkan hasil.

"Apa sebenarnya kerja kalian! Cari sampai dapat, bagaimana pun caranya gadis itu harus kalian dapatkan!" teriaknya.

"Maaf, Tuan. Kami akan segera mencarinya," jawab salah satu dari anak buahnya itu.

"Pergi, Kalian!" hardiknya pada anak buahnya.

Mereka pun dengan cepat keluar dari ruangan tuannya itu sebelum . Pria itu mengepalkan tangannya sangat kuat, ia begitu terobsesi gadis cantik nan cerdas itu. Pria itu tertarik pada Naila pada saat ia menghadiri pertemuan dengan kliennya di Jerman, Gadis itulah yang menjadi penggagas proyek Megah Bintang bersama dengan kliennya itu. Naila mewakili atasannya untuk mempresentasikan dengan sangat piawai dan lugas, membuat hati lelaki itu berdetak sangat cepat padahal dia sudah memiliki tiga orang istri yang sangat cantik -cantik.

Polesan kosmetik yang tipis tetap membuatnya sangat cantik, itulah membuat pria paruh baya itu ?mengatur sebuah siasat, agar dia dapat menjebak gadis itu dalam sebuah pernikahan. Namun semuanya berantakan saat tuan Sutoyo Ayah dari Naila menolak mentah-mentah dan rela kehilangan seluruh hartanya.

Pria itu memangil seseorang dari saluran interkom. "Masuk dan jelaskan sesuatu!" perintahnya.

Seseorang bertubuh kekar dengan sorot mata yang tajam, masuk ke dalam ruangan tuannya.

"Anda memanggil saya, Tuan?" tanyanya.

"Yah, apa yang kau temukan?" tanya pria paruh baya itu pada orang yang baru datang ke ruangannya.

"Kabar yang saya dengar Nona Naila sudah menikah tetapi tidak tahu apakah itu benar atau tidak karena saya dapat informasi, jika pria yang bernama Bayu itu saat ini sedang berada di rumah sakit, karena mengalami suatu kecelakaan dan Nona Naila tidak berada di dekat pria tersebut," jawab pria tersebut.

"Kenapa Kau mencari informasi tentang gadis itu saja tidak becus, Dron? Kenapa kau tidak sepandai dulu?" keluh pria itu pada salah satu anak buahnya yang bernama Dron itu.

"Maaf Tuan, sepertinya dia sangat pandai menyembunyikan identitasnya," jawab Dron.

Lelaki paru baya itu beranjak dari duduknya dan menghampiri Dron, menatap tubuh pria itu dari bawah hingga atas seolah sedang menilai sesuatu.

"Potong rambutmu, serta cambangmu lalu dekati adik pria itu, buat ia jatuh cinta padamu lalu korek informasi darinya, jika sudah dapat informasinya terserah kau apakan dia!" perintahnya sambil tertawa.

Dron terkejut mendengar perintah tuannya itu, ia tidak mengira tuannya akan bertindak sejauh ini. Dia sangat ragu melakukan tugas ini.

"Kenapa? Kau tidak bisa melakukannya?" tanya pria paruh baya itu.

"Bukan begitu, Tuan. Jika saya merubah penampilan saya dia pasti mengenal saya, Jelita adalah teman saya kuliah, Tuan," ungkap Dron.

"Itu malah lebih baik Dron, kau tidak bisa memilih, aku sudah membelimu bahkan di saat kau masih kecil, kerjakan! Buat gadis itu dan Kakaknya hancur dan cari seseorang untuk bisa menyusup ke dalam rumah sakit itu serta buat Naila menjanda! Jika pria itu mati dan adiknya hancur maka Naila akan muncul pada saat itulah kau dan anak buahmu harus menangkapnya dan membawanya padaku!" perintahnya kembali

"Dron!" panggil pria paruh baya itu.

Dron terkejut dan langsung mendongak, "Tuan, apa anda yakin? Pria itu belum tentu suaminya dan membunuh di rumah sakit akan beresiko, andaipun berhasil akan meninggalkan jejak dan itu sangat beresiko pada Anda, Tuan!" jelasnya.

"Lalu apa usulmu, semuanya sudah gagal, Dron!" teriaknya putus asa.

"Kali ini tolong bersabarlah, Tuan! Saya akan mendekati adik tuan Bayu Itu, setelah mendapatkan informasi dimana Nona Naila berada, kami akan segera bergerak dan saya sudah mengerahkan anak buah saya ke pelosok daerah," jawab Dron.

"Pergilah, jalankan rencanamu!" Perintah pria paruh baya itu.

Dron berjalan dengan gontai, pria malang itu harus mengabdi seumur hidupnya pada pria yang menolong semasa kecil.

Ia tidak bisa lepas dari orang yang menyelematkan dari dia kecil dan merawat seperti putranya sendiri walaupun ia tahu pria itu sangatlah lemah dengan seseorang wanita. Pria itu selalu tertarik dengan wanita yang cantik dan cerdas serta berkarakter kuat. Mungkin karena mempunyai kekuasaan dan uang yang membuat pria itu semakin menjadi. Apalagi ketiga istrinya didapat dengan sangat mudah dan tidak menerima penolakan.

Ia keluar dari gedung megah itu dan mendapat informasi dari anak buahnya kalau mobil Jelita sedang berjalan dekat sini, dia mulai mengatur strategi.

Sementara itu, Jelita yang sedang merasa jengkel pada Frans tidak terlalu memperhatikan jalan, tiba-tiba didepan ada seseorang yang menyebrang membuat jelita terkejut dan dengan cepat menginjak rem dan terhuyung ke depan, ia begitu panik serta merasa mobilnya menabrak sesuatu membuatnya takut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status