Share

Bab 6

Penulis: Doni
Suhu di gudang anggur hanya sekitar sepuluh derajat, dan tidak ada jendela sama sekali sehingga tidak bisa membedakan siang atau malam.

Ponsel Victoria hampir kehabisan daya. Tanggal yang tertera di layar menunjukkan bahwa hari keberangkatan Bu Taylor hanya tersisa tiga hari lagi.

Victoria merasa dirinya mulai sakit. Kadang merasa panas, kadang menggigil kedinginan hingga giginya bergemeletuk. Bahkan napas yang diembuskannya pun terasa panas.

Dalam kondisi pusing dan lemah, dia meringkuk di sudut ruangan.

Suara tetesan dari pendingin udara di dalam gudang anggur terdengar seperti hujan lebat di dalam hatinya, perlahan menenggelamkannya, menarik pergi seluruh kehangatan dan harapan, menyisakan kesunyian yang menyedihkan.

Hanya dengan kekuatan tekad, Victoria terus bertahan. Dia tidak boleh terus terkurung di tempat ini.

Dia harus keluar.

Di luar gudang anggur.

Mungkin karena melihat kesungguhan Victoria, Lewis mulai takut kehilangan Victoria.

Dia pun mulai mengatur rencana pernikahan mereka, makin cepat makin baik.

Kali ini, pernikahan itu diatur di aula tertinggi sebuah hotel bintang lima.

Lebih megah dibandingkan pernikahan sebelumnya.

Setelah semuanya diatur, Lewis membawa seserahan dan gelang giok warisan keluarga ke Kediaman Keluarga Holmes.

Kaitlin memeluk Nyonya Matilda di sofa. Seolah mereka semua telah melupakan bahwa rumah ini masih memiliki seorang putri.

"Om, Tante, kedatangan saya kali ini untuk membahas rencana pernikahan."

Wajah Kaitlin langsung memerah. Pria yang disukainya, Lewis, akhirnya datang melamar.

"Aku rasa, hal ini nggak baik kalau terus ditunda. Kalau dibiarkan terlalu lama, hanya akan merusak hubungan baik antara kedua keluarga."

Rowan tersenyum puas. "Lewis, kami sudah lama menganggapmu sebagai bagian dari keluarga. Cepat atau lambat, kamu tetap akan menjadi menantu kami."

"Pernikahan akan diadakan tiga hari lagi. Hotelnya sudah saya ganti, menjadi hotel bintang lima yang baru dibangun oleh keluarga kami."

"Selain itu, ini adalah seserahan dari Keluarga Dixon. Ada empat ratus miliar di dalam kartu ini, dan sebuah gelang giok zamrud peninggalan nenek saya."

Saat melihat gelang itu, pandangan Kaitlin terpaku, dia tidak bisa mengalihkan matanya.

Kaitlin melirik ke arah Nyonya Holmes, lalu mengulurkan tangan hendak mengambil dan memakainya.

Namun Lewis segera menariknya kembali. "Ini untuk Victoria. Kaitlin, sepertinya nggak pantas kalau kamu yang memakainya."

Wajah Kaitlin seketika pucat.

Rowan pun berdiri. "Jadi, kamu masih ingin menikahi Victoria?"

Lewis tampak sedikit terkejut. "Tentu saja. Kalau bukan Victoria yang saya nikahi, lalu siapa?"

Tuan dan Nyonya Holmes saling memandang. Mereka mengira Lewis akan menikahi putri kandung mereka, Kaitlin.

Bagaimanapun juga, mengingat status keluarga Dixon di Kota Aerilon, tentu akan lebih baik kalau yang menikah adalah putri kandung mereka sendiri.

Kaitlin menutup wajahnya dengan tangan, lalu mengambil pisau buah di atas meja dan menempelkannya ke pergelangan tangan kirinya.

"Kak Lewis! Apa Kakak benar-benar ingin melihatku mati di depanmu?"

Nada bicara Tuan dan Nyonya Holmes dipenuhi teguran. "Lewis, apa kamu nggak melihat ketulusan hati Kaitlin padamu?"

"Dia masih sakit, jangan membuatnya terpukul."

Lewis berdiri dan menatap Kaitlin. "Agar nggak menyulitkan kalian, aku sudah sebisa mungkin mengalah pada Kaitlin. Tapi pada akhirnya aku sadar, keinginannya nggak akan pernah bisa kupenuhi, aku juga nggak akan menikahinya."

"Baru ada masalah sedikit langsung mengancam bunuh diri. Nggak mungkin setiap kali dia melakukannya, kita semua harus mengalah padanya!"

"Selain itu, ini adalah gaun pengantin baru yang khusus dibuat untuk Victoria. Aku nggak ingin dia mengingat kenangan buruk dari pernikahan sebelumnya."

Lewis meletakkan undangan pernikahan di atas meja. "Kalau kalian masih mengakui Victoria sebagai putri kalian, kami akan senang kalau kalian bisa datang ke pernikahan kami."

Secara tersirat, jika mereka masih ingin menjadi besan Keluarga Dixon, satu-satunya pilihan adalah mengakui Victoria.

Dari belakang terdengar suara barang-barang yang dibanting oleh Kaitlin, disusul dengan tangisannya yang histeris.

Lewis pergi tanpa menoleh sedikit pun, membawa serta semua keteguhan dan niatnya.

Dia masih membayangkan Victoria dalam balutan gaun pengantin.

Kali ini, dia tidak akan membiarkan ada kejadian tidak terduga lagi. Sekalipun Kaitlin menangis dan mengamuk seperti itu, Victoria tidak boleh lagi menerima sedikit pun kesedihan.

Lewis bahkan merasa sedikit bangga. Dia tahu cara menenangkan Victoria.

Namun, dia tidak tahu, kesempatan itu sudah tidak ada lagi.

Victoria telah dikurung di gudang anggur selama dua hari. Ketika Lewis bertanya kepada kepala pelayan tentang kondisi Victoria.

Kepala pelayan menjawab dengan hormat, "Setiap hari ada orang yang mengantar makanan untuk Nona Victoria, tapi makanannya selalu kembali dalam keadaan utuh. Nona Victoria masih belum mau mengubah pikiran."

"Nggak apa, saat hari pernikahan tiba, langsung saja bawa dia ke tempat acara."

Victoria memang perlu didisiplinkan. Setelah menikah dan menjadi bagian dari Keluarga Dixon, bagaimana mungkin dia bisa mengatur keluarga sebesar itu?

Kepala pelayan tampak khawatir. "Tapi suhu di gudang anggur itu sangat dingin. Saya khawatir tubuh Nona Victoria nggak akan sanggup menahannya."

"Kalau begitu, atur suhunya jadi normal saja."

"Tapi anggur di dalam gudang anggur..."

"Lakukan saja. Itu hanya beberapa botol anggur. Mana bisa dibandingkan dengan Victoria!"

Saat itu juga, seorang pelayan wanita berlari masuk.

"Tuan Lewis, gawat! Nona Victoria pingsan!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 23

    "Pergi! Panggilkan pengantin pria kalian! Masa ayah mertua nggak boleh datang ke pernikahan?"Teriakan itu menarik perhatian. Kepala pelayan Keluarga Zac datang membawa lebih dari sepuluh pengawal berpakaian jas hitam rapi."Halo, Pak Rowan."Tuan Holmes segera berteriak ke arah para kerabat dan teman yang datang bersamanya, "Lihat sendiri! Kami bahkan pernah makan bersama di Kediaman Keluarga Zac! Pasti ini hanya salah paham!"Kepala pelayan menyesuaikan kacamata berbingkai emasnya, lalu tetap tersenyum sambil berkata, "Pak Rowan, nyonya muda kami nggak mengakui hubungan ayah dan anak dengan Anda. Maka dari itu, Nyonya Clarisa juga nggak mengakui adanya hubungan keluarga dengan Anda.""Kalau Anda terus membuat keributan, ini hanya akan mempermalukan kedua belah pihak.""Kami ini keluarga terhormat. Nggak baik kalau sampai ribut di depan umum. Kami mohon Anda kembali saja."Tuan Holmes menolak menyerah, suaranya terdengar menahan emosi. Nyonya Holmes di sampingnya mulai mengusap air ma

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 22

    Pernikahan antara Liam dan Victoria dijadwalkan sebulan kemudian.Sementara itu, Lewis, begitu kembali ke Kota Aerilon, dia langsung mencari Kaitlin.Dia mengajaknya bertemu di atap gedung.Kaitlin duduk di kursi roda, dia naik ke atas dengan penuh harapan di matanya."Kak Lewis, akhirnya kamu mengingatku!"Namun, Lewis memandangnya dengan jijik, lalu mengangkat Kaitlin dari kursi roda dan menekannya ke pagar pembatas atap."Sudah pernah kubilang padamu, jangan sekali-kali menyakiti Victoria! Kalau nggak, aku nggak akan memaafkanmu!"Kaitlin tertawa sinis. "Aku ini sudah cacat. Kamu mau apa? Mau bunuh aku? Bagus! Dengan begitu, kamu nggak akan pernah bisa melupakanku seumur hidup!"Kening Lewis berkerut."Bagaimana bisa ada orang sejahat kamu? Apa untungnya bagimu menghancurkanku dan Victoria?"Kaitlin tertawa menyeramkan. "Apa untung? Aku bahagia kalau melihat kalian menderita!""Siapa yang mendorongku sampai di titik ini? Kalian!"Kaitlin menarik lengan baju Lewis dengan air mata ber

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 21

    Setelah mendarat di Kota Aerilon.Victoria beristirahat selama dua hari sebelum kembali ke Kediaman Keluarga Zac bersama Liam.Hari itu, Victoria mengenakan gaun yang dipilihkan sendiri oleh Liam. Sepanjang perjalanan, dia begitu gugup hingga tidak berani bicara.Liam menyadari kegelisahannya, lalu menggenggam erat tangan Victoria."Hanya mantu jelek yang takut bertemu mertua. Kamu cantik, ngapain takut?""Tenang saja, aku yakin ibu pasti akan menyukaimu."Victoria tahu betul status Keluarga Zac di Kota Aerilon. Jika Keluarga Holmes saja dianggap naik kelas saat dipasangkan dengan keluarga Dixon, apalagi dengan Keluarga Zac?Tidak gugup? Tentu mustahil.Bukankah di drama-drama biasanya seperti itu? Ketika gadis dari keluarga biasa mencoba masuk ke keluarga kaya raya, biasanya ibu sang pria akan melemparkan cek sepuluh miliar demi memisahkan mereka.Makin Victoria pikirkan, makin kacau pikirannya.Sampai akhirnya mobil memasuki sebuah kawasan perumahan besar, dia melihat dengan jelas pa

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 20

    Victoria menatapnya dengan mata berkaca-kaca.Di bawah panggung, tiga orang yang pernah dia anggap sebagai keluarga, yang sebenarnya tahu seluruh kebenaran kasus ini, tidak memiliki keberanian untuk membelanya. Justru pria di hadapannya yang terlihat tidak bisa diandalkan ini, tanpa ragu berdiri di sisinya, memercayainya, mendukungnya, dan menjadi tamengnya.Para penonton mulai berbisik-bisik dan heboh.Di tengah para penonton yang riuh, Liam berlutut satu kaki sambil menggenggam tangan Victoria. Dari saku celananya, dia mengeluarkan sebuah cincin berlian yang begitu besar hingga penonton di barisan belakang bisa melihat kilaunya!"Victoria! Maukah kamu menikah denganku?Segala keraguan dan tuduhan tiba-tiba tenggelam oleh momen ini.Seperti kata orang, cara terbaik mengalihkan skandal adalah dengan menciptakan berita lain.Kaitlin yang muncul di layar besar tampak jelas sedang menyaksikan siaran langsung dari tempat ini. Melihat situasi mulai berbalik arah, dia tampak terguncang hebat

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 19

    Tuan Holmes berdiri untuk memotret Victoria, sementara Nyonya Holmes menangis haru karena bahagia.Berbagai media besar saling berlomba memberitakan momen itu.Namun, tiba-tiba seorang wartawan mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya kepada rekan di sebelahnya.Tidak lama kemudian, semua wartawan mengeluarkan ponsel dan mulai mengecek.Suasana di lokasi langsung menjadi heboh.Beberapa orang mulai berbisik-bisik, menatap Victoria dengan pandangan aneh.Kabar itu sampai ke telinga dewan juri. Ketua dewan juri adalah pendukung rival Victoria. Kesempatan sebagus ini tentu tidak akan dilewatkan olehnya.Dia segera memerintahkan agar siaran langsung dari ponsel itu ditampilkan ke layar besar.Wajah Kaitlin pun muncul dengan jelas di layar besar.Kaitlin duduk di kursi roda, menangis pilu dengan wajah penuh air mata."Semua ini karena kakak yang memplagiat hasil penelitianku, merebut tunanganku, dan mengambil kedua orang tuaku.""Akibatnya, aku jatuh dari ketinggian saat hari pernikahan, d

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 18

    Mobil melaju memasuki halaman kompleks tim penelitian, satpam di gerbang langsung memberi izin masuk.Bu Taylor adalah orang pertama yang mengetahui kabar itu.Dia langsung membawa mereka ke ruang rapat."Silakan beristirahat sebentar di sini. Victoria masih belum menyelesaikan penelitiannya. Setelah selesai, dia akan turun menemui kalian.""Bagaimanapun juga, saat ini adalah momen krusial dalam proyek kami. Semua orang nggak boleh lengah. Harap sabar menunggu."Sang asisten mengantar Bu Taylor pergi sambil berbasa-basi.Nyonya Holmes menoleh ke kiri dan kanan, mulutnya terus-menerus bergumam, "Benar-benar anak kandung Keluarga Holmes. Sungguh luar biasa."Tuan Holmes menyilangkan tangan ke belakang, dia berdiri tegak sambil menatap deretan piagam di dinding. Dia bahkan tidak tahu kapan Victoria mengikuti semua perlombaan itu.Untuk pertama kalinya, Tuan Holmes merasa bangga terhadap putrinya.Setelah menunggu hampir dua jam dan kesabaran semua orang hampir habis.Victoria akhirnya dat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status