Share

Kamalila (Kama & Kalila)
Kamalila (Kama & Kalila)
Penulis: Caty Perii

Prolog

Jika menjadi sahabatmu saja menurutmu sudah cukup bagaimana dengan rasa yang aku punya ini?

Aku mencintaimu, dan tanpa aku sadari bahwa perasaan asing ini sudah menguasai hati.

***

Gadis kecil itu menatap sedih pada permen kapas yang baru ia beli kini sudah berpindah tangan kepada seorang pria yang usianya 2 tahun di atasnya. Ia hanya dapat menahan tangis karna tak dapat mempertahankan permen miliknya yang tengah pria itu nikmati.

"Hei bocah kecil! belikan aku permen lagi, ini saja tidak cukup untukku!"

Pria berbadan besar itu menatap gadis kecil tadi yang kini wajahnya sudah memerah akibat marah dan takut.

"Kalila, tidak punya uang lagi" ia mencicit pelan dan pria berbadan besar itu nampak tak percaya dan ia merogoh saku jaket yang Kalila kenakan. Walau gadis itu sudah berontak sekuat tenaga namun sayang tenaga yang ia punya tak sebanding dengannya.

"Ini apa?!" Kalila menggeleng saat uang yang ada di sakunya sudah berpindah tangan pada pria yang berbadan besar itu dengan tampang mengejeknya. "Jangan! Itu uang dari Nenek!" Ia mencoba merebut kembali uang tersebut tapi dengan kasar, pria tadi mendorong tubuh Kalila hingga mencipta tangis gadis itu.

Pria itu hanya tertawa dan menganggap tangisan Kalila sebagai hiburan, sebelum sebuah suara yang berteriak marah dan mendorong pria berbadan besar itu dengan kesal.

"Jangan beraninya sama anak perempuan!"

Pria itu membantu Kalila untuk bangkit, dan menenangkan gadis itu yang masih menangis sedih. "Siapa kamu?! Tak perlu ikut campur!"

Pria bertubuh sintal itu nampak tak suka pada kehadiran seseorang yang menggangu kesenangannya tersebut. "Aku Kama! dan jika kamu menyakiti Kalila, kamu berurusan denganku!"

Kama melangkah maju melindungi Kalila di belakang tubuhnya. Ia memaksa merebut uang yang ada di tangan Pria berbadan besar tersebut dan nampaknya ia juga tak mau memberi uang itu pada Kama dengan mudah, hingga akhirnya perkelahian di antara mereka pun tak terhindarkan.

Kalila yang melihat Kama yang kini bertengkar hanya mampu menjerit dan berteriak agar mereka menghentikan perkelahian mereka. Dan tak lama saat keduanya mulai babak belur, Pria berbadan sintal itu melempar uang yang ada di tangannya dan melarikan diri.

Kalila dengan tangisnya berlari memeluk Kama yang kini terbaring di tanah dengan pakaiannya yang kotor juga wajah serta tubuhnya yang dipenuhi luka memar.

"Aku berhasil.." Kama menyerahkan uang Kalila dan dihadiahi gadis itu dengan bentakan kesal, ia mengkhawatirkan Kama yang berkelahi demi mendapatkan uangnya kembali.

"Kenapa Kama harus bertengkar?! Kama buat Kalila sedih jika begini!"

Kama mengurai pelukan Kalila dan menghapus air mata gadis itu diikuti senyuman yang menghiasi wajahnya. "Karna aku akan selalu membela Kalila dan menjaga Kalila, aku tidak akan biarkan siapapun mengganggu kamu"

Kalila menggeleng "tapi jangan bertengkar! Kalila sedih melihat Kama seperti ini!!"

"Jangan bersedih, Jika bersama Kama, Kalila jangan bersedih karna Kama akan menjaga Kalila dan tidak akan pernah membuat Kalila sedih lagi"

Masih dengan isak tangisnya Kalila menatap Kama "Janji? jangan buat Kalila bersedih lagi?"

Kalila menaikan jari kelingkingnya, meminta janji yang harus Kama tepati. Dan pria itu tersenyum sembari menautkan jari kelingkingnya pada kelingking Kaila.

"Janji"

---

Nyatanya, janji itu hanya ada di bibir saja.

Saat ini Kalila tengah menatap sedih pada Kama yang mulai menjaga jarak darinya karna beberapa waktu lalu ia pernah berkata jujur tentang perasaan yang ia punya pada pria itu.

Haruskah hubungan mereka merenggang akibat sebuah perasaan yang Kalila punya tak lagi sebatas rasa sayang kepada seorang sahabat?

.

Tbc...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status