Share

Chapter 9 -katanya cemburu?

Savana duduk di sofa yang ada di ruangan Aiden. Badannya bersandar di sandaran sofa. Emosinya masih belum stabil, nafas Savana masih memburu. Ia kesal, ia ingin marah.

"Maafkan Diana, dia memang aku suruh untuk tidak membiarkan orang sembarangan masuk ke ruangan ku." Ujar Aiden. Ia tau wanita di depannya ini tengah kesal.

Emosi Savana perlahan luruh. Kenapa barusan ia marah seperti layaknya seorang kekasih yang ingin di bujuk. Apa yang dia lakukan barusan!

Savana menegakkan badannya. Dan duduk dengan benar, "Tidak. Itu salah ku. Ah ya, aku kesini membawa ini." Savana menyodorkan dokumen biru yang memerlukan tanda tangan pria itu.

"Sebentar," sebelum mengambil dokumen yang Savana sodorkan, Aiden beranjak ke arah mejanya. Mungkin saja membawa pulpen.

Ternyata bukan.

Aiden kembali dengan Jas pria itu. "Pakai ini untuk menutupi paha mu nona." Savana menerima Jas milik Aiden. Ia sedikit salah tingkah dengan perhatian kecil Aiden. Ia kira pria itu akan mengatakan yang tidak-tidak men
Aliannaxsya

Teriamaksih telah membaca cerita ku! Tolong kritik dan sarannya😉

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status