Share

Rundingan. 57

RUNDINGAN

BAB 57

Pertemuan Bu Putri dan papanya cukup mengharukan dan menguras air mata. Sungguh hati ini ikut merasa lega, dengan keadaan Pak Aksa.

Selama ini aku hanya mendengar cerita saja, kalau Pak Aksa itu orang baik. Ternyata benar, Pak Aksa memang baik. Jiwa sosialnya seolah menurun ke anaknya. Bu Putri Marendra.

Walau keduanya tak ada hubungan darah, tapi sungguh sangat luar biasa sekali emosional mereka. Melebihi anak kandung, kalau menurutku. Bikin haru yang melihat kedekatan emosional mereka.

Pagi ini, aku telah bersiap rapi. Siap menuju ke kantor. Menunggu jemputan sopir pribadi. Pak Maftuh Ardika. Ya Allah ... orang semapan itu, aku anggap sopir. Marah nggak ya orangnya kalau tahu aku anggap sopir? Ha ha ha.

"Ratih?!"

"Ya, Bu?"

"Emm, hatiku, kok, nggak tenang, ya?" ucap Bu Putri. Aku melipat kening, menatap ke arah Bu Putri.

"Kenapa?" tanyaku, Bu Putri terlihat mengangkat kedua bahunya.

"Entahlah, yang jelas aku mengkhawatirkan, Papa," jelas Bu Putri. Aku hanya bisa mang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status