Mag-log in“Bangunlah, ayo ikut aku, aku memiliki rumah tapi kurang penghuni, bagaimana kalau kamu ikut aku saja? Aku akan mengangkatmu sebagai cucu menantuku, cucuku sangat kolot tapi sepertinya dia tertarik padamu, siang ini kamu berada di dalam ruangan kerjanya.”
Caterina menggelengkan kepalanya, dia bangun lalu membungkuk hormat pada Dominic. Pikirnya Glen adalah cucu dari Dominic sementara Kendric adalah asisten Glen. “Ti-tidak, Tuan salah paham, Dokter Glen dan saya sama sekali tidak dekat, kami tidak saling Kenal satu sama lain!” tolaknya cepat. Mendengar ini Dominic langsung tertawa. “Tidak masalah, kamu ikut aku pergi saja, bagaimana?” “Tidak Tuan, saya tidak bisa, maaf!” Caterina membungkuk sekali lagi lalu pergi sambil membawa tas dan kopernya. “Tunggu! Nona!” Dominic berpura-pura sakit sambil menekan dadanya. Caterina yang awalnya ingin pergi langsung membatalkan niatnya dan mencoba membantu dengan memapahnya. Dia sangat takut jika sampai terjadi sesuatu pada pria tua itu. “Tuan? Tuan? Saya akan membawa Anda ke rumah sakit!” ujarnya sambil memapah Dominic dan membawanya ke dalam taksi. Caterina sama sekali tidak tahu kalau Dominic datang bersama asistennya dan bawahannya itu masih menunggu di tepi jalan. Ketika bawahan Dominic hendak ikut campur, Dominic langsung memberikan isyarat bahwa dia baik-baik saja dan memintanya untuk mundur. Jadi bawahannya hanya bisa mengikuti dari belakang. “Tuan, saya akan membawa Anda ke rumah sakit kemarin, apakah tidak masalah?” tanya Caterina padanya. “Ya, baiklah, tapi jangan tinggalkan aku,” ujarnya sambil menggenggam telapak tangan Caterina. Di sisi lain, asisten Dominic segera menelepon Kendric , Kendric masih berada di perusahaan setelah kembali dari rumah sakit siang tadi. “Presdir, Tuan besar sepertinya sakit. Saya sedang mengikutinya dari belakang taksi dan menuju ke rumah sakit keluarga.” “Ya, aku akan segera menyusul ke sana!” Ketika taksi yang ditumpangi Caterina bersama Dominic tiba di rumah sakit, karyawan di sana langsung terkejut melihat siapa yang datang. Semua orang tahu Dominic adalah pemilik rumah sakit itu. Semua orang langsung membungkuk hormat. Sementara Caterina hanya bisa menatap mereka dengan ekspresi tidak mengerti. “Tolong! Tuan ini sakit dan harus mendapatkan perawatan!” ujarnya. Salah satu karyawan IGD melihat kedipan mata Dominic jadi dia segera bertindak sesuai keinginan Dominic. “Saya akan memeriksanya, Nona tunggu di sini!” Dominic segera dibawa masuk ke dalam untuk pura-pura diperiksa. “Tuan besar, apa yang terjadi? Tadi siang Anda baru saja dari sini dan tidak ada masalah apa pun dengan kesehatan Anda.” “Anak itu adalah calon cucu menantuku, dia sangat perhatian, aku tidak akan membiarkannya kabur! Kamu katakan padanya agar dia menunggu dan menjagaku! Kamu antar saja aku untuk beristirahat di kamar pasien! Cepatlah!” perintahnya. “Baik, Tuan!” Dominic segera dipindahkan ke kamar pasien, Caterina diminta untuk ikut serta pergi. Selang beberapa waktu kemudian, Kendric datang dan langsung masuk ke dalam ruangan di mana kakeknya berada. “Kek? Apa yang terjadi? Kenapa Kakek tiba-tiba dirawat di sini?” tanyanya dengan ekspresi bingung dan cemas. Caterina baru saja dari luar dan dia masuk ke dalam. Dia melihat Kendric menangis sambil menggenggam tangan Dominic yang kini duduk dengan punggung bersandar di ranjang pasien. Dia mendengar Kendric memanggilnya dengan sebutan kakek. “Tuan?” Caterina berjalan mendekati mereka. Kendric menoleh dengan terkejut. “Kamu?” “Ya, tadi Tuan ini datang ke rumah keluargaku, aku tidak tahu Kenapa, beliau memintaku untuk menikah dengan cucunya, terus terang aku tidak bisa menerima tawaran ini jadi aku menolaknya lalu tiba-tiba Tuan sakit dan aku membawanya ke sini, jadi Tuan Kendric ini, siapa?” “Dia cucuku yang ingin aku nikahkan dengan Nona Caterina!” Dominic tersenyum lebar. Caterina sedang dalam situasi tidak baik-baik saja, ayahnya baru saja mengusirnya dan dia juga baru saja diceraikan karena hasil pemeriksaan yang tidak masuk akal. Caterina tidak bisa mengatakan apa pun sekarang. Wajahnya juga tidak terlihat bahagia ketika mendengar Dominic mengatakan bahwa Kendric adalah cucunya. Jika harus memilih Caterina akan memilih menjadi lajang seumur hidup ketimbang menikah dengan Kendric lantaran Kendric sudah menuliskan hasil pemeriksaannya dan menjadi penyebab dirinya menjadi janda. “Maaf, Tuan, saya sama sekali tidak ingin menikah.” Caterina membungkuk hormat. Kendric tidak mengatakan apa-apa lagi pula dia juga sudah ditolak sebelumnya oleh Caterina. “Nona, aku tahu kamu diceraikan oleh suamimu dan masalahnya adalah karena Kendric sudah berselingkuh denganmu, aku sengaja datang memintamu menikah dengan cucuku karena Kendric harus bertanggungjawab.” Caterina melotot kaget, begitu juga Kendric . “Tidak!” jawab keduanya bersamaan. “Kakek, ini salah paham, Nona Caterina dan aku sama sekali tidak memiliki hubungan.” Kendric berusaha menjelaskan. “Ya, benar, kami sama sekali tidak memiliki hubungan, Tuan!” Caterina menambahkan. “Aku tahu kalian berdua sudah sepakat untuk tidak mengaku, oke, lalu apa ini?” Dominic mengeluarkan hasil tes yang tadi dibuang oleh Caterina. Caterina melotot melihat kertas terkutuk itu. Dia sangat marah karena kertas itu hari ini dan sekarang emosinya sudah hampir meledak berusaha dia tahan. “Itu kesalahan!” serunya sambil berjalan mendekat dan hendak mengambil kertas dari genggaman Dominic yang sekarang digunakan oleh Dominic sebagai kartu kemenangan. Melihat Caterina berusaha mengambilnya Dominic kembali bersandiwara. Dia memasukkannya kembali ke dalam saku lalu menarik selimut dan rebah. “Aduh! Dadaku sakit sekali, aku ingin beristirahat. Cucuku, kamu harus bertanggung jawab pada Nona malang ini, dia tidak boleh menanggung semuanya sendiri, akuilah kesalahanmu, oke?” ujarnya sambil menyentuh lengan Kendric di sampingnya. “Kek? Bagaimana mungkin aku menikahi wanita yang tidak memiliki perasaan padaku? Kek, ini hanya salah paham, aku akan menjelaskannya-” “Tidak! Aku hanya ingin kamu bertanggungjawab pada Nona Caterina!” tegas Dominic. Caterina berdiri diam di sana, melihat kakek dan cucunya bertengkar di depan matanya. Aku yang tidak ingin menikah, Kenapa mereka yang ribut! Lagi pula ini salah paham, tapi bagaimana caranya aku menjelaskan pada mereka? Caterina mencoba mencari cara, dan ide di dalam kepalanya muncul. “Tuan, aku sebelumnya sudah berbincang dengan Tuan Kendric, kami sudah sepakat untuk bekerja sama, hubungan kami tidak lebih dari sekedar masalah pekerjaan!” Caterina berharap setelah Dominic mendengar alasan ini maka tidak akan membahas masalah pernikahan lagi. Caterina sekarang tidak ingin menikah dengan siapa pun apalagi dengan pria yang sudah membuatnya menyandang status janda. “Nona, sudah-sudah, aku tidak ingin berdebat lagi, aku hanya ingin cucuku ini tidak lari dari tanggung jawab. Besok asistenku akan datang ke kediaman orang tuamu, dan mulai besok kamu akan resmi menjadi calon cucu menantuku!” Caterina merasa lemas dan tidak tahu apa yang harus dia katakan. Jika semua itu terjadi maka tuduhan Jason terhadap Caterina sebelumnya bisa dibenarkan dan dirinya dicap sebagai wanita murahan yang sudah merayu Kendric di belakang Jason. Caterina hanya bisa menahan diri untuk tidak bicara lagi, sebelumnya kakek Kendric juga tiba-tiba sakit saat berada di halaman rumah orang tuanya, jika Kendric meminta ganti rugi lagi selain tender yang dia menangkan dalam pameran, tidak tahu lagi berapa banyak hutangnya yang harus Caterina bayar pada Kendric . Caterina berjalan lesu menuju ke pintu lalu keluar dari dalam ruangan. Di dalam ruangan Kendric masih berusaha menjelaskannya tapi Dominic tetap keras kepala dan memintanya untuk menikahi Caterina. “Kek, ini salah paham, sungguh!” “Aku tidak percaya padamu, kamu sudah menipu istri orang lain dan menyebabkan dia diusir dan diceraikan! Kamu harus bertanggungjawab! Jadilah pria jantan!” “Tapi aku tidak pernah berselingkuh! Aku juga tidak pernah tidur dengan wanita mana pun!” “Catatan ini kamu yang membuatnya, bukan?” Dominic mengukir senyum licik di bibirnya. Sebenarnya kakek dan cucu itu sangat mirip sekali pada beberapa situasi dalam mengambil keputusan. “Ya, tapi sebenarnya dia masih gadis, suaminya tidak pernah menyentuhnya, dia dan aku sama sekali tidak pernah melakukan apa pun! Glen dibayar untuk membuat pemeriksaan medis dengan hasil palsu dan aku menggantikannya karena dia memiliki perjanjian denganku, ini masalah ganti rugi tender utama!” Kendric menatap Dominic dengan bibir cemberut. “Masih suci? Kamu sudah melihatnya sendiri?” “Ya-ya, tapi sebagai dokter aku-” Kendric bicara dengan terbata-bata, dia tahu tidak lama lagi Dominic akan menjebaknya dan terus memaksanya meski dia menolaknya. “Kalau begitu kalian harus cepat-cepat menikah! Kamu harus bertanggungjawab!”Pada saat Caterina tiba di rumah, Jesy sudah berdiri di depan rumahnya. Jesy tampak sangat kebingungan, dia terus berjalan mondar-mandir di depan rumah Caterina.Melihat Jesy begitu sedih Caterina merasa semua yang dikatakan Salsa benar. “Bu CEO, bagaimana ini? Sebenarnya apa yang terjadi?” Jesy berlari mendekat lalu menggenggam tangan Caterina. “Sudah, tenanglah,” Caterina mencoba tetap tenang, dia sendiri tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Baru sehari dia sakit dan perusahaan sudah berpindah tangan. Menurutnya prosesnya tidak semudah itu. Jesy mengatakan kecemasannya, dia bicara dengan terbata-bata. “Tapi barusan Pak Jason dia-dia mengumumkan bahwa dia juga adalah pemilik MONSTAR, semua karyawan bingung....”“Papaku masih belum sadarkan diri, aku sendiri tidak tahu, Jes. Salsa bilang pagi ini Papa pergi menemui Jason lebih tepatnya direncanakan oleh Jason atau tidak aku tidak tahu,”“Bu CEO, bagaimana kalau kita pergi ke MONSTAR, paling tindak Anda bisa memastikannya nanti
Pada keesokan paginya, kondisi Caterina sudah jauh lebih baik dari semalam. Untuk sementara pekerjaan di kantor dikerjakan oleh Jesy di bawah kendalinya. Banyak pekerjaan yang tertunda karena kondisinya yang tidak memungkinkan dia untuk mengurus segalanya seorang diri.Wiliam tidak tahu apa-apa tentang Caterina, dia pergi ke kantor untuk memarahinya. Dia pikir Caterina sengaja mengabaikan banyak jadwal penting karena sibuk berpacaran dengan Kendric. Ketika dia pergi ke MONSTAR, Caterina tidak ada di dalam ruangan kerjanya. Dia menemukan Jesy di sana sedang merapikan berkas di dalam rak. “Kamu asisten Caterina, kan?” tanyanya. “Ya, benar, Pak.”“Ke mana putriku?” tanya Wiliam dengan amarah di wajahnya.“Bu CEO masih di rumah sakit, siang ini saya berencana untuk pergi menemuinya ada beberapa hal penting yang ingin saya tanyakan pada beliau,”Wiliam mengerutkan keningnya, dia tidak paham maksud dari ucapan Jesy barusan. “Apa maksudmu? Kenapa Caterina ada di rumah sakit? Apa dia per
Mendengar cerita dari sopir yang melapor padanya, Dominic menjadi sangat marah. “Berani-beraninya dia! Jika bukan karena bantuan Caterina, apakah Jason masih bisa berdiri di kursi presdir saat ini?! Laki—laki itu sangat tidak tahu diri dan sangat keterlaluan!” geramnya dengan tangan mengepal.“Ya, perusahaan Pak Jason bisa bertahan hingga saat ini berkat bantuan dari Bu Caterina.”“Sudahlah, Caterina memintaku untuk tidak mencampuri masalah pribadinya, padahal jika dia tidak membantu Jason maka aku bisa mengatasi masalah ini hingga Jason hancur dan tidak bisa mengangkat kepalanya lagi di depan publik!”Sekitar satu jam kemudian, Dominic pergi menjenguk Caterina di kamar pasien. Caterina sudah sadar dari pingsan. Wajahnya terlihat sangat pucat. Melihat Dominic datang, Caterina ingin bangun dari posisinya tapi Kendric melarangnya.“Berbaring saja, kondisimu masih belum stabil,” ujarnya.Caterina mengurungkan niatnya dan tetap rebah di kasur.Dominic membawa buah dan bunga. Dia meletakk
Caterina mengabaikan perasaan itu, dia hanya berdiri di depan celah pintu yang dia buka sedikit. Tidak memberikan izin pada Jason untuk masuk ke dalam, Caterina tidak ingin kenangan kelam itu muncul dan aroma dari tubuh Jason memenuhi ruangan pribadinya. Tidak akan pernah! Dan tidak ingin dia lakukan!“Biarkan aku masuk, buka pintunya! Sampai kapan kamu akan berdiri di celah pintu, hah?!” nada suara Jason terdengar meninggi, lebih tepatnya dia merasa ditolak dan sekarang Caterina menatapnya dengan pandangan jijik.“Aku tidak berencana membiarkanmu masuk, katakan saja kenapa kamu datang ke sini mencariku?”“Tentu saja aku ingin membahas masalah pekerjaan! Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu!”Caterina tertawa tanpa suara. Dia tetap tidak mau membukakan pintu. “Kamu tahu kondisiku kurang sehat sekarang, pergilah dan jangan menggangguku lagi,” usirnya dengan nada datar.Jason menolak pergi dan bahkan berusaha masuk ke dalam. Dia menahan celah pintu dengan tangannya. “Aku b
Jason pikir Salsa akan terus mengacau di perusahaan jika dia tidak bersikap lebih lembut. Jason tidak ingin Salsa terus mengatakan hal-hal tidak masuk akal dan berkata bahwa mereka akan menikah. Selain itu, tingkah Salsa juga terlalu sombong dan menganggap diri sendiri lebih berharga dibandingkan dengan orang lain, Salsa suka merendahkan orang dan mencaci orang yang tidak bersalah. Jason tidak bisa membiarkan Salsa terus tinggal di perusahaannya. Dia hanya memiliki cara ini untuk membujuk wanita itu agar mau menuruti keinginannya.“Setelah jam makan siang, aku ada urusan di luar, bagaimana kalau aku antarkan kamu pulang? Mulai besok pertemuan antara kita lebih baik kita tentukan di luar kantor.”Salsa mengerutkan keningnya, dia masih telanjang dan memeluk tengkuk Jason. Sepatu hak tinggi di kakinya terlihat sedikit gemetar. Entah kenapa tawaran Jason terdengar tidak masuk akal dan disengaja.“Ke-kenapa?”“Karena aku hanya butuh kamu di ranjang, bukan di perusahaan, masalah peker
Bukannya hanyut dengan rayuan Salsa, Jason merasa risi karena tingkah Salsa yang mulai berlebihan. Dia secara tidak sadar menarik lengannya menjauh dari pelukan Salsa. “Calon istri, katamu? Salsa apa kamu benar-benar tidak bisa diajak bicara lagi?”Salsa cemberut lalu bertanya, “Apa aku tidak boleh mengatakannya? Apa karena aku sudah tidak cantik sedikit pun? Kakak tidak suka dengan penampilanku? Aku bisa mengubah pakaianku seperti Caterina. Aku bersedia berdandan sama sepertinya, aku-”“Cukup! Salsa, sudah! Aku tidak ingin kamu melakukan perubahan apa pun!”Salsa tercengang mendengar jawaban Jason dan dia merasa penampilannya selama ini memang lebih menarik jika dibandingkan dengan Caterina. “Ya, aku tidak akan mengubah penampilanku, aku tahu Kakak lebih suka baju minim yang aku pakai, selain itu lekuk tubuhku pasti juga lebih bagus jika dibandingkan dengan Caterina, kan?”Jason mengukir senyum sinis di sudut bibirnya lalu berkata di telinga Salsa.“Karena.... perubahan apa pun pad







