Share

Bab 5

 

"Saya hanya merasa tidak pantas. Sekian makasih sudah memilih saya." Hera pun keluar dari grup tersebut.

Tidak lama kemudian ada notif pesan masuk, Hera kira dari Frisila namun ternyata itu adalah Bara.

"Hera."

"Iya, ada apa."

"Gue Bara, gue dapat nomor lo, dari grup."

"Owh oke."

"Iya. Btw, kok lu keluar dari grup? Emangnya kenapa? Lu beneran enggak mau ikut?"

"Iya, gue enggak mau."

"Kenapa?"

"Ada alasannya tersendiri Bara, lu nanti juga tau!"

"Hmm, lu takut di ejek ejek, ya?"

"Hmm, iya."

"Astaga Ra, tenang, ada gue yang jagain lu. Enggak bakal deh, lu di ejek ejek sama mereka."

"Hmm, emang lu siapa gue? yang mau jagain gue," ujar Hera memastikan.

"Gue kan, temen lu. Astaga selama ini lu enggak anggap gue teman lu?"

Ternyata benar, Bara tidak menyukainya dan Bara hanya mengangapnya sebagai teman.

"Haha, anggep kok. Makasih ya udah mau jadi temen gue."

"Hahaha, jangan terima kasih dong. Gue jadi terharu."

"Kok terharu sih?"

"Ya, terharu aja gitu."

"Hmm, ada ada aja, lu"

Chet mereka pun tak berhenti hanya sampai di situ. Mereka masih lanjut ber chetan sampai Hera melepaskan hpnya karena masih lemas dan tertidur. Ya semalaman kemarin dia hanya tidur sekitar 2/3 jam, mangkanya dia terlihat lesu saat kesekolah, karena kurang stamina, dia banyak pikiran dan juga memiliki mood yang buruk karena habis di tipu.

.....

"Sira!!, kamu tidur ya? Bangun, udah sore," ujar ibunya mengetuk pintu.

Hera yang mendengarnya pun terbangun, "hmm, iya bu."

"Kamu kenapa? Kamu sakit?" ujar Ibunya yang masuk untuk mengecek Hera.

"Enggak kok bu," sahut Hera lemas.

Ibunya mengecek dahi dan tubuh Hera, yang terasa panas.

"Enggak dari mana ini, badan mu panas banget. Ayo kerumah sakit," ujar ibunya yang khawatir.

"Enggak usah bu, panas dikit doang kok."

"Ayo, periksa aja."

"Enggak usah bu."

"Hmm, kamu yakin? Ya udah kalau gitu, Ibu ambil obat buat kamu dulu ya!!" sahut ibunya lalu pergi keluar.

Selagi menunggu ibunya datang, Hera mengecek hpnya untuk melihat jam berapa sekarang? ternyata jam sudah menunjukan pukul 16:46

"Astaga, lama banget gue tidur," ujar Hera berusaha bangkit dari tempat tidurnya karena perutnya yang sudah berbunyi karena lapar.

"Dasar lu, lapar mulu yang di pikirin, gimana gue bisa kurus!!" Hera menepuk perutnya.

"Tapikan, gue emang belum ada makan, ya udah ayo kita kedapur," ujar Hera yang berbicara dengan perutnya yang lapar.

Hera pun pergi kedapur untuk makan, namun saat belum tiba di dapur Hera tiba tiba merasa pusing, dan terjatuh pingsan.

"Astaga, Hera bangun!! Yah, Ayahh," ujar ibunya yang melihat Hera sudah tergeletak di lantai.

"Iya, ada apa?" sahut ayahnya yang panik.

"Hera pingsan Ayah. Ayo, bawa Hera kerumah sakit," ujar ibunya yang panik.

"Ayo, kamu siapin mobil, biar ayah yang bawa dia!!"

"Oke," sahut Ibunya, yang segera berlari untuk mencari kunci mobilnya.

"Ayo yah, sini biar ibu bantu."

"Ayah bisa!!"

"Astaga Hera. Bangun nak," ujar Ibunya yang menangis melihat Hera pingsan di pangkuannya.

....

Mereka pun sampai di rumah sakit dan Hera langsung di masukkan ke ruangan ICU.

"Hallo, tante. Hera keaadannya gimana? Udah siuman?" ujar Frisila yang baru datang bersama Keysa setelah ibunya Hera menghubungi dia.

"Belum tau nih, dokternya belum keluar," sahut ibunya Hera gelisah.

"Semoga Hera baik baik aja ya tante. Tante yang sabar, ya, " ujar Frisila. Menenangkan ibunya Hera yang sedari tadi mondar mandir gelisah.

Tidak lama kemudian, dokter keluar dari ruangan Hera.

"Hallo dokter, gimana keadaan anak saya?" tanya ibunya Hera meghampiri dokter.

"Anak ibu, hanya banyak pikiran, yang membuatnya sakit. Saya sarankan, agar ibu lebih dekat dengan anaknya, agar dia bisa berbagi keluh kesahnya bersama Ibu," ujar dokter.

"Baik, makasih ya dok," ucap ibunya Hera.

"Sama sama, kalau begitu saya permisi dulu ya."

"Iya dok, silahkan," sahut Keysa.

Mereka pun masuk kedalam ruangan Hera.

"Nak, kamu mikirin apa sih hah, selama ini? Maafin ibu nak, enggak bisa selalu bersama kamu, untuk dengar keluh kesah kamu," ujar ibunya yang menangis sambil mengelus rambut Hera, dia menyesal karena tidak bisa selalu bersama dan dia tidak tahu apa yang selama ini Hera pikirkan sampai sampai di bisa drop seperti ini.

"Anu, tante. Sebenarnya, hera selama ini jadi korban body shaming, oleh orang orang sekolah, gara gara fisiknya tante," ujar Frisila.

"Hah, beneran kamu?"

"Iya, beneran tante. Tapi walau pun dia ejek di hina hina, dia diam aja tente, enggak melawan. Kalau aku sih, ku lawan aja tuh. Apa lagi Rombongan Raisa itu, kesel gue lihatnya," sahut Keysa kesal.

"Aastagfirullah, anak ku, kasian banget nasib mu nak. Pantesan akhir akhir ini, sikapnya agak aneh!!"

"Bukan cuma itu tante, kemarin dia juga sempat beli skincare namun dia di tipu tan ... " ujar Keysa terpotong.

"Keysa diam, kan Hera enggak mau ibunya tau!!" guman Frisila lalu, mencubit Keysa.

"Ups sorry," sahut Keysa menutup mulutnya.

"Enggak apa apa kok, makasih ya sudah bagi tahu tante dan makasih juga sudah mau jadi teman Hera selama ini," ujar ibunya Hera menatap Frisila dan Keysa.

"Iya tante, sama sama," sahut Frisila dan di lanjutkan dengan Keysa.

.....

Hera akhirnya tersadar.

"Tente Hera sadar," teriak Frisila, yang membuat Ibunya Frisila berdiri dari tempat duduknya.

"Hera, Hera gimana persaanmu nak?" ibunya menghampiri Hera.

"Hmm, ibu, aku kenapa disini? Kan, udah ku bilang, aku enggak kenapa kenapa kok," ujar Hera yang baru sadar.

"Kamu, tadi pingsan Hera. Ibu tadi khawatir banget, pas lihat kamu, sudah tergeletak di lantai," ujar ibunya.

"Oo, tadi aku pengen makan bu, tapi, tiba tiba kepala ku pusing," sahut Hera.

"Ya udah nak, kamu istirahat lagi aja. Ibu sudah cukup lega, kamu sudah sadar."

"Hmm, iya Ra, istirahat aja dulu.  Jangan banyak bicara, pulihkan dirimu dulu," ujar Frisila yang khawatir.

"Iya, iya, makasih ya."

"Ah, btw kami pulang dulu ya!! Soalnya aku lagi mau siapin barang barang buat acara pramuka nanti," ujar Frisila.

"Owh, ya udah. Semangat ya," ucap Hera.

"Iya, lu jaga kesehatan ya. Yang lalu lalu enggak usah di pikirin lagi!!  Entar lu drop lagi," ujar Keysa. lalu mereka berpamitan untuk pulang kepada orang tua Hera.

"Tante, om. Kita pulang dulu ya!! Kalau ada apa apa, hubungi saya lagi aja, ya tante, om," ujar Frisila yang langsung pergi bersama Keysa.

"Bye," ucap Keysa.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status