Share

CHAPTER 4 - My First Rival

Author: DAR
last update Huling Na-update: 2021-03-13 22:17:17

Kini usiaku sudah menginjak 7 tahun. Oleh karena itu, ibuku memasukkan aku dan Danny-kun ke SD Hachiko. SD ini terletak tidak jauh dari kuil kami, hanya berjalan 20 menit kami sudah sampai. Ibu menemani kami masuk ke sekolah namun tak sampai mengantarkan kami ke kelas karena ibuku mesti membuat kue dan manisan untuk dijual di hari sabtu nanti.

"Baik-baik ya, Mei-chan ... Danny-kun," ucap ibuku.

"Iya," jawab kami dengan kompak.

Ibuku melambaikan tangan kepada kami dan kami pun juga melambaikan tangan kami. Setelah ibuku pergi, kami pun memasuki kelas.

"Danny-kun, mudah-mudahan kita sekelas ya." ucapku.

Danny-kun mengangguk. Dan memang untuk kelas 1 SD, kami menjadi teman sekelas dan sebangku. Alangkah senangnya hatiku, karena salah satu mimpiku tadi malam menjadi kenyataan. Serta aku berharap untuk tahun berikutnya aku tetap sekelas walau tak sebangku.

"Hai, namaku Hatsuki ... siapa namamu?" tanya seorang gadis kecil berkaca mata kepadaku.

"Hai juga, namaku Meissa ... salam kenal Hatsuki-san." jawabku.

"Hai juga Hatsuki-san ... aku Danny ... salam kenal juga ya," ucap Danny-kun sambil bersalaman dengan Hatsuki.

Dan sebelum tangan Hatsuki sampai ke tangan Danny-kun, tanganku langsung menyalami Hatsuki. Kenapa aku melakukan hal itu, aku tidak suka kalau ada gadis lain yang ingin mengenal Danny-kun lebih jauh.

"Jadi, aku mesti manggil kamu apa?" tanya Hatsuki padaku.

"Panggil saja aku Kanaya," jawabku dengan tersenyum.

"Kalau kamu? Lebih baik Danny saja ya," tanya Hatsuki kepada Danny-kun sambil tersenyum.

"Danny-san lebih baik," jawabku.

"Owh, yaudah kalau begitu," balas Hatsuki tersenyum padaku.

Hatsuki pun duduk di depan Danny-kun dan aku. Hatsuki adalah teman pertamaku dan juga rivalku karena aku mencium gelagat mencurigakan dari sifatnya. Tetapi sepertinya, Danny-kun tidak menyadari hal tersebut, namun itu lebih baik dia tidak mengetahuinya karena dengan begini aku lebih mudah menjaganya.

Pelajaran yang kusukai adalah kesenian, sedangkan Danny-kun menyukai sastra. Dan jujur saat pertama kali Danny-kun menulis puisi, rasanya aku dan dia jauh sekali jaraknya. Seakan-akan ada dinding yang menghalangi kami untuk saling bertatap muka. Dan terlebih lagi, Hatsuki juga menyukai puisi buatan Danny-kun, dan kali ini aku sepakat dengannya.

Pulang Sekolah

"Danny-kun belajar menulis puisi darimana?" tanyaku.

"Aku tidak belajar dari siapapun, aku hanya menulis saja kemana pikiran membawaku," jawabnya.

"Owh ... aku pikir Danny-kun belajar dari mana gitu," pahamku.

"Danny-san ... Kanaya-san ... tunggu," Hatsuki memanggil kami.

"Ngapain si kucing maling itu kesini." gumamku.

"Bolehkah aku pulang bersama kalian?" tanyanya.

"Ngapain kamu ikutan, pulang sana ... hus .... hus." gumamku.

"Boleh kok, memangnya rumah kamu searah?" tanya Danny-kun kepada Hatsuki.

"Yup, arah rumahku searah dengan kalian," jawab Hatsuki dengan tersenyum.

"Bilang saja kalau kamu mau deketin Danny-kun ... dasar durobo neko." gumamku.

Akhirnya, Hatsuki pun pulang bersama kami. Ketika Hatsuki mau jalan disebelah Danny-kun, aku mulai bergerak disebelah Hatsuki agar dia tidak dekat-dekat dengan Danny-kun.

Pokoknya, Hatsuki tidak boleh disebelah Danny-kun ketika kami pulang bersama. Mengapa? Karena dia adalah durobo neko, dan aku tidak suka.

Akhirnya, kami sampai di rumah Hatsuki dan dia pun berterima kasih kepada kami, dan kami pun langsung pamit pulang walau dia mengajak kami masuk ke rumahnya. Dan jujur saja, aku akan langsung menolaknya kalau dia mengajakku ke rumahnya tetapi aku akan ikut kalau Danny-kun juga ikut.

Beberapa tahun pun berlalu, namun tetap saja si durobo neko ini sekelas denganku dan Danny-kun, bahkan dia pernah duduk sebangku dengan Danny-kun saat kelas 5. Dan jujur, hal itu sungguh membuatku panas. Pernah juga saat karyawisata ke kebun binatang, Hatsuki selalu nempel dengan Danny-kun walau dia berbeda kelompok dengan kami. Sebenarnya aku ingin dia pindah ke sekolah lain, namun aku takut Danny-kun akan marah padaku karena Hatsuki bukan orang jahat.

Kini tak terasa kami sudah kelas 6, setahun lagi kami sudah SMP dan aku bisa mengungkapkan perasaanku. Perasaan saat pertama kali kami bertemu di tempat itu. Namun Hatsuki mengungkapkan perasaannya ketika hari kelulusan kami, dan jujur aku marah sekali padanya karena bukan aku yang pertama kali melakukannya. Dan untungnya Danny-kun menolaknya dengan halus dan tersenyum, karena walau Hatsuki telah ditolak namun dia tidak menangis dan dia bilang walau telah ditolak beberapa kali pun oleh Danny-kun, dia tetap akan menyukainya sampai kapanpun. Ini sama saja kalau Hatsuki memulai genderang perang denganku namanya.

CHAPTER 4 - My First Rival

end

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Kanaya Meissa (Ultimate Kagura Dancer) ~Eternal Love~   CHAPTER 95 - RAMEN DATE

    "Haaaaaaahhh!?!?!" ucap keempat gadis hama dengan nada kaget."Ups... Sepertinya aku keceplosan..." ucapku dengan tersenyum mengejek.Lalu mereka berempat menjauhkan kami berdua lalu mereka berempat segera melindungi Danny-kun dariku. Malam itu pun berakhir dengan aku yang tersenyum dengan senang karena aku telah menang jauh dari mereka berempat. Paginya, setelah kejadian tadi malam, mereka berempat bangun lebih cepat dariku karena mereka tidak ingin aku berduaan dengan Danny-kun. Awalnya aku merasa tidak terlalu mempermasalahkannya, namun lama kelamaan aku mulai resah dengan mereka berempat."Bagaimana caranya agar aku bisa berduaan dengan Danny-kun ya??" gumamku."Karena kalau begini terus, aku tidak akan bisa tidur dengan nyenyak kedepannya.." gumamku lagi.Lalu aku mencari sesuatu di smartphoneku, lalu akhirnya muncul sesuatu yang menarik untukku dan kemudian aku tersenyum. Esoknya, aku memberitahu Danny-kun bahwasanya besok kita berdua akan makan diluar."Aku tidak sabar untuk me

  • Kanaya Meissa (Ultimate Kagura Dancer) ~Eternal Love~   CHAPTER 94 - LOVE INTEREST

    Mimi POVAku bertemu dengan Danny onii-chan 3 tahun lalu saat aku masih menjadi seseorang yang pemalu diantara teman-temanku. Namun semua itu berubah berkat adanya Danny onii-chan yang telah merubahku menjadi lebih baik dari sebelumnya.Suatu hari Danny onii-chan sedang duduk di sebuah kafe dimana aku bernyanyi disitu."Suaramu bagus..," ucap Danny onii-chan sambil tersenyum."Te ... terimakasih..," balasku dengan gugup."Apakah kamu sering bernyanyi disini??" tanya Danny onii-chan.Aku mengangguk."Ini hadiah cincin untukmu..," ucap Danny onii-chan."Stooooopppp!!!" ucapku."Hei ... mengapa kamu berhentikan aku disaat sedang bagus-bagusnya bercerita..," ucap Mimi dengan kesal."Sejak kapan Danny-kun memberikan cincin kepadamu, huh?!?!" ucapku dengan nada kesal pula."Tentu saja sejak awal..," ucap Mimi dengan bangga."Baiklah kalau itu maumu ... aku akan melenyapkanmu sekarang juga..," ucapku sambil tersenyum dengan kepala berkedut."Ayo maju sini!?!" ucap Mimi dengan menantangku.Hi

  • Kanaya Meissa (Ultimate Kagura Dancer) ~Eternal Love~   CHAPTER 93 - BOXING CATFIGHT WILD DREAM

    Di sebuah ring tinju pada malam sebelum tahun baru, aku dan Mimi akan bertarung. MC tinju pun mulai memperkenalkan kami berdua. "Di sudut merah, dengan tinggi 158 cm, memakai pakaian santa, dan memakai sarung tinju berwarna pink, Kanaya Meiiiiisa..," ucap MC tinju. "Di sudut biru, dengan tinggi 148 cm, juga memakai pakaian santa, namun memakai sarung tinju berwarna pink, Tendou Mimi..," ucap MC tinju lagi. Lalu kami berdua menuju ke tengah ring untuk mendengarkan arahan dari wasit. "Baiklah, aku ingin pertarungan yang bersih ... tidak boleh menendang, tidak boleh menyikut, tidak boleh menyundul, dan tidak boleh menggigit..," ucap wasit. "Apakah kalian berdua sudah mengerti?" tanya wasit. Kami berdua mengangguk. "Sebelum dimulai pertandingannya, ada yang ingin kalian sampaikan?" tanya wasit lagi. "Pendek..," ejekku. "Bucin..," balas Mimi. "Setan kecil..," ejekku lagi. "Mata sipit..," balas Mimi lagi. Lalu kami pun menuju ke sudut ring untuk memasang mouth piece kami, dan ron

  • Kanaya Meissa (Ultimate Kagura Dancer) ~Eternal Love~   CHAPTER 92 - HINADA'S NASTY PLAN

    "Apa yang harus aku lakukan agar aku bisa berduaan dengan Da-kun?" gumam Hinada."Bukankah sebentar lagi Halloween?" gumam Hinada lagi."Aku rasa inilah saatnya untuk berduaan dengan Da-kun..," gumam Hinada lagi.Lalu 1 hari sebelum perayaan Halloween, Hinada memulai rencananya."Apakah aku bisa meminta tolong kepada kalian berempat?" tanya Hinada."Memangnya kamu mau minta tolong apa?" tanya Hatsuki."Aku ingin merayakan Halloween disini, tapi kita kekurangan bahan..," jawab Hinada."Mengapa tidak pakai yang ada saja?" tanyaku penasaran."Bukankah kalian ingin membuat Da-kun senang? Kalau iya, berarti kalian akan setuju dengan ideku ini..," jawab Hinada sambil tersenyum."Kelihatannya dia ini jujur..," gumam kami berempat secara serentak."Mana daftar bahannya?" tanya Nozomi."Sebentar..," jawab Hinada.Hinada lalu ke kamarnya untuk mengambil daftar bahan yang perlu dibeli, namun yang kami tidak tahu adalah, bahan tersebut sudah pasti sulit didapatkan, apalagi apabila bahan tersebut

  • Kanaya Meissa (Ultimate Kagura Dancer) ~Eternal Love~   CHAPTER 91 - RECOVERY

    "Sekarang saatnya bicara, Akuma Milku..," ucapku.Nozomi masih mengunyah makanannya lalu menelannya."Kalau kamu mau berbicara denganku, tunggu aku selesai makan..," ucap Nozomi."Mengapa kita tidak berbicara sambil makan saja?" tanyaku sambil tersenyum."Apakah ibumu tidak pernah mengajarimu, kalau kamu berbicara sambil makan itu sungguh tidak sopan..," jawab Nozomi.Aku hanya diam saja mendengarnya. Aku duduk menunggunya hingga selesai makan. Setelah Nozomi selesai makan, maka obrolan kami pun dimulai."Ada perlu apa, Meigomi? tanya Nozomi."Apa kamu menyebarkan kabar hoax ke Danny-kun??" tanyaku."Apa maksudmu??" tanya Nozomi lagi.Aku berdiri lalu mendekati Nozomi sambil menatapnya dengan tajam."Kamu tidak usah berpura-pura ... aku ada buktinya..," ucapku."Apa buktinya..," ucap Nozomi membalas tatapanku.Aku pun memberitahunya apa yang aku tahu, lalu Nozomi pun keringat dingin. Lalu aku menarik kerah baju Nozomi."Ternyata kamu kurang ajar ya ... kamu memfitnahku sehingga membua

  • Kanaya Meissa (Ultimate Kagura Dancer) ~Eternal Love~   CHAPTER 90 - BREAK?

    "Kita putus..," ucap Danny-kun.Aku bingung harus merespon apa yang baru saja dikatakan oleh Danny-kun. Danny-kun lalu meninggalkan ruang tamu. Aku hanya bisa terdiam karena tidak mengerti apa yang telah terjadi. Aku lalu mencubit pipiku untuk mengetahui apakah kejadian ini hanya mimpi atau tidak.Namun ternyata terasa sakit, hal ini menunjukkan bahwa aku masih sadar."Mungkin aku terlalu lelah, lebih baik aku beristirahat saja ... siapa tahu saja, esok Danny-kun mengatakan tadi hanya bercanda semata.," gumamku.Aku pun kembali ke kamarku dan tidur. Didalam mimpi, perkataan Danny-kun masih terasa sakit karena Danny-kun tidak mencintaiku lagi. Aku pun merasa gelisah karena perkataan Danny-kun tadi. Esok paginya, saat aku hendak sarapan, aku melihat Nozomi sedang ngobrol bersama Danny-kun. Aku pun duduk diantara Nozomi dan Danny-kun agar Danny-kun hanya melihatku saja."Selamat pagi, Danny-kun..," ucapku dengan tersenyum manis."Selamat pagi juga, Mei..," balas Danny-kun sambil tersenyu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status