Setelah aku kalah telak dari Hatsuki, aku berlatih lebih keras lagi. Tidak akan aku biarkan ia membuatku babak belur seperti waktu itu. Selagi aku berlatih, aku juga berpikir bagaimana cara agar aku bisa mengalahkannya. Danny-kun melihatku berlatih dengan serius dan ia pun tersenyum.
"Baiklah, Mei ... kita beristirahat dulu..," ucap Danny-kun.
Aku berhenti dan mengangguk kemudian aku duduk di kursi.
"Ini Mei, minumannya..," ucap Danny-kun.
"Terimakasih Danny-kun...," ucapku sambil mengelap keringatku lalu mengambil minumannya.
Aku segera meminumnya dengan perlahan-lahan. Dahagaku hilang dan aku segera bertanya kepada Danny-kun.
"Danny-kun, apa kamu tahu bagaimana cara mengalahkan Ayam Rabun itu?" tanyaku.
"Ayam Rabun?" tanya Danny-kun heran.
"Iya, Ayam Rabun ... gadis yang akan aku buat babak belur nanti..," jawabku.
"Mengapa Hatsuki-san disebut Ayam Rabun?" tanya Danny-kun lagi.
"Karena aku tidak suka kalau dia menggodamu.
3 hari yang laluSaat istirahat di sebuah taman bersama Danny-kun, aku duduk disebelah Danny-kun sungguh dekat sehingga lututku dan lutut Danny-kun berdekatan. Kepalaku bersandar di pundak Danny-kun."Hari ini indah ya, Danny-kun..," ucapku dengan tersenyum."Hari ini memang indah, apalagi saat ini masih musim semi..," ucap Danny-kun sambil tersenyum pula."Bukan itu maksudku..," ucapku sambil menggembungkan pipiku.Danny-kun hanya tersenyum saja, namun sebenarnya ia mengerti apa yang aku maksudkan."Mei, lusa kamu ada kegiatan tidak?" tanya Danny-kun."Hanya latihan menari Kagura saja ... selain itu, hanya membersihkan kuil ... memangnya ada apa?" jawabku sambil bertanya lagi."Lusa, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat..," jawab Danny-kun."Dimana itu?" Tanyaku."Ke tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya ... mudah-mudahan tempatnya bagus..," jawab Danny-kun."Aku penasaran ... apa jangan-jangan
Tanpa terasa, sekarang sudah musim panas. Saat ini, aku sedang berada di rumahku."Panasnya ... apa neraka sudah terbuka ya?" gumamku dalam keluh.Namun aku memiliki ide untuk mengunjungi apartemen Danny-kun besok, karena aku berpikir bahwa Danny-kun kemungkinan besok tidak pergi kemanapun. Tak lama kemudian, aku mendengar suara bel berbunyi. Aku pergi ke pintu depan untuk memeriksa siapa yang datang. Lalu aku membuka pintu dan ternyata didepan pintu adalah si Brocon Mimi. Setelah aku melihatnya sebentar, lalu aku menutupnya lagi dan mengenai hidung Mimi. Lalu Mimi mengetuk pintu lagi dengan kencang dan aku membukanya dengan perasaan marah."Apa lagi...," ucapku dengan marah.Mimi meninju hidungku dan aku terjatuh."Kamu ini sungguh tidak sopan ya, Kucing Mesum...," ucap Mimi dengan marah.Aku berdiri lalu menamparnya dengan keras."Sakit tahu ... ada perlu apa kamu kesini, Brocon??!!" ucapku dengan marah."Hina onee-chan ingin mengund
Musim panas telah tiba, kini aku berada di daerah Okinawa bersama Danny-kun dan 4 gadis yang selalu membuat masalah denganku."Pantainya bagus sekali...," ucap Danny-kun dengan kagum."Tentu saja bagus ... pantai ini adalah pantai pribadiku..," ucap Hinada dengan bangga.Lalu ia melihatku dengan senyum untuk mengejek."Pantainya memang bagus ... tapi Danny-kun, sebelum kita kemari, aku menemukan tempat yang paling bagus dari sini ... nanti kita berdua kesana ya...," ucapku dengan manja ke Danny-kun."Dimana itu?" tanya Danny-kun penasaran."Nanti sore kita kesana ... soalnya disana kita bisa menikmati pemandangan yang indah..," jawabku sambil tersenyum."Oke..," ucap Danny-kun sambil tersenyum."Da-kun duluan saja dulu ke pantai bersama Hatsuki-san, Nozomi-san, dan Mimi-chan..," ucap Hinada sambil tersenyum."Danny-kun mengangguk.Lalu Danny-kun bersama 3 orang gadis itu menuju pantai. Kini hanya ada aku dan Hinada. Lalu Hi
Suatu malam di sebuah gudang dekat rumah pantai kepunyaan Hinada, aku dalam kondisi terikat tali."Baiklah, kita mulai sidang ini dengan terdakwa Kucing Bau," ucap Hinada sambil mengetuk palu."Apa-apaan suasana ini," gumamku."Terdakwa telah melakukan tindakan terlarang sore tadi, yaitu dengan berusaha untuk mencium bibir Danny-san," ucap Hatsuki seperti Jaksa Penuntut Umum."Kami berharap anda bisa membuat keputusan secepatnya," ucap Mimi."Bisakah aku mendapatkan pembelaan?" tanyaku."TIDAK!!!???!!!" jawab mereka berempat serentak."Mengapa begitu? Bukankah tidak adil namanya kalau aku tidak punya hak untuk membela diriku sendiri?" tanyaku dengan kesal."Bagaimana dengan perasaan kami yang tidak terasa adil bagi kami," keluh Nozomi."Kalau itu, aku tidak perduli ... kan aku ini tunangannya Danny-kun," ucapku dengan cuek.Mereka menampar pipiku secara bergantian ke pipi sebelah kiriku dan pipi sebelah kananku sehingga mem
Karakter yang akan ada di chapter ini,1. Kanaya Meissa2. Danny AR3. Nozomi4. Hatsuki5. Hinada6. Mimi7. KomentatorKomentator : Baiklah, kita akan mulai pertandingan tinju hari ini, yaitu pertandingan tinju 4 vs 1..Danny : Kelihatannya pertandingan ini akan berat sebelah...Komentator : Mengapa begitu, Danny-san?Danny : Judulnya saja pertandingan tinju 4 vs 1 ... bagaimana mungkin satu orang bisa mengalahkan 4 orang?Komentator : Apakah kamu tidak mempercayainya, Danny-san?Danny : Aku percaya kok..MC : Disudut biru, dengan tinggi 158 cm, Kanaya Meissa....Meissa : *berkata manja* Aku mencintaimu, Danny-kun...MC : Disudut merah, dengan tinggi 167 cm, 161 cm, 165 cm, dan 163 cm ... jika ditotal menjadi 666 cm ... Inilah dia, Mimi, Nozomi, Hinada, dan Hatsuki...Mimi : *mengedipkan sebelah mata sambil memakai sepatu hak tinggi* Dukung aku terus ya, Danny onii-chan
Hari ini adalah hari festival kembang api. Aku sedang menunggu Danny-kun di dekat jam di air mancur sambil merapikan rambutku. Aku menunggu dengan yukata yang terakhir aku pakai saat musim panas tahun lalu. Di kejauhan, aku melihat Danny-kun dan langsung melambaikan tanganku agar Danny-kun tahu dimana posisiku saat ini."Maaf ... apa kamu sudah menunggu lama?" tanya Danny-kun."Tidak kok ... aku baru sampai..," jawabku dengan tersenyum."Walaupun sebenarnya aku menunggu hampir setengah jam, namun hal itu semua terbayar ketika aku sudah melihatmu, Danny-kun..," gumamku sambil tersenyum."Apakah kamu sudah mengabari mereka?" tanya Danny-kun."Mengabari siapa?" tanyaku."Aku tidak mengabari siapapun..," lanjutku."Mengabari mereka berempat..," jawab Danny-kun."Owh ... mereka sedang sibuk sepertinya..," ucapku."Aku lebih suka mereka tidak ada disini hari ini hingga festival kembang api berakhir..," gumamku."Kalau begitu, kit
Hari sekolah telah tiba setelah liburan musim panas berakhir, namun cuaca panas masih terasa. Aku berangkat ke sekolah dengan pakaian musim panasku. Dan tentu saja, aku akan ke apartemen Danny-kun agar bisa berangkat ke sekolah bersama-sama. Sesampainya disana, aku membunyikan bel pintu kamar Danny-kun."Ya, sebentar..," ucap Danny-kun.Aku segera merapikan rambutku sebentar agar terlihat imut dimatanya. Danny-kun lalu membuka pintu."Selamat pagi, Danny-kun..," ucapku dengan tersenyum manis."Selamat pagi juga, Mei..," balas Danny-kun dengan tersenyum."Apa kamu sudah siap berangkat, Danny-kun?" tanyaku."Sebentar lagi aku selesai ... kamu masuk dulu..," jawab Danny-kun."Permisi..," ucapku sambil melepaskan sepatu.Aku menunggu di ruang tengah sambil menunggu Danny-kun selesai. Setelah Danny-kun telah selesai mempersiapkan segala sesuatunya untuk ke sekolah, aku melihat Danny-kun dengan terpesona. Danny-kun begitu tampan dengan pakai
"Baiklah, bulan depan kita akan melakukan field trip ... ada yang bisa menyarankan kemana kita akan pergi?" tanya Yuu di depan kelas."Ke Kyoto saja ... disana kita bisa melihat berbagai macam sejarah kelam..," ucap Ramaru."Atau ke Osaka saja ... disana kita bisa bersantai..," ucap Yuu.Kami semua mengeluarkan pendapat kami hendak pergi kemana."Aku mau ke Okinawa..," ucapku sambil mengangkat tangan."Aku juga..," ucap Nozomi sambil mengangkat tangan juga."Ngapain kamu ikut-ikutan..," ucapku dengan kesal."Ya terserah aku dong..," ucap Nozomi sambil kesal juga.Aku menatap tajam ke arah Nozomi dan Nozomi pun membalas tatapan tajamku."Apa alasanmu ingin ke Okinawa, Kanaya-san?" tanya Yuu."Karena Danny-kun sedang berada di sana ... makanya aku ingin kesana..," jawabku."Aku juga sama..," lanjut Nozomi."Dih ... ikut-ikutan..," ucapku kesal.Kami berdua akhirnya berkelahi.Aku menunggu kesempa