Share

25. Bertengkar

"Buang, Nuri!"

"Tidak mau, Mas Dika!" Nuri melebarkan bola matanya, lalu bergerak turun dari ranjang. Wanita itu mengambil bunga mawar yang sudah rapi ia tata di atas meja rias, lalu ia bawa keluar kamar. Satu-satunya tempat yang paling aman ia menaruh bunga itu adalah di kamar kerjanya. Dika hanya bisa berdecak kesal melihat Nuri tergolong keluar dari kamar.

"Kamu baik-baik di sini dulu ya. Pak Bos lagi datang bulan, jadi labil." Nuri bicara pada bunga mawar yang sudah berada di atas meja kerjanya. Nuri kembali mengunci pintu kamar kerja itu, lalu bergegas ke dapur untuk menghangatkan sayur yang pagi tadi ia masak. Lalu ia juga menyiapkan teh untuk suaminya. Meskipun Dika bersikap semaunya, tetapi sebagai istri, ia harus tetap melayani.

"Mas mau langsung makan atau mau mandi dulu?" tanya Nuri sambil membawakan teh ke dalam kamar.

"Di mana kamu taruh bunga itu? Sudah kamu buangkan?" hanya Dika lagi.

"Saya simpan. Sayang bunga mahal kalau dibuang. Apalagi yang ngasihnya tulus. Suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (27)
goodnovel comment avatar
Nuniee
Sebaiknya ibu ,Nuri, Nura dan baby Liam pulang kampung, hidup damai disana tanpa drama dri putra2nya bu Widya itu... jauhin keluarga toxic seperti mereka,, lama2 kesel dgn bu Widya..hidup Nuri dipermainkan dan dipertaruhkan .........
goodnovel comment avatar
Nuniee
Dika kamprett, jgn mentang2 jdi suami maunya menang sendiri ,,siapapun istri diposisi Nuri ga sanggup berlama lama... Nuri sebaiknya jujur pd ibu dan Nura rumah tangga mu,, jgn sampe nura digituin jga oleh Willy,,secara Willy menikahi Nura agar Dika tdk macem2.
goodnovel comment avatar
Carla
udah dika, pilih aja tika. nuri buat daniel aja yaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status