Share

10. Kedatangan Dukun

Gancet : Kapokmu Kapan, Mas? (10)

Kak Elfa menarik tanganku keluar kamar. Tak dipedulikan adiknya yang mengeluh kepedasan. Kak Elfa malah mengumpat, "Sukurin!" tanpa menoleh pada adiknya itu.

Aku dan Kak Elfa makan bersama. Sebenarnya, Kak Elfa sudah membelikan makan pada kedua orang yang sedang berada di kamar itu. Rencananya malah Kak Elfa akan membantu menyuapi mereka. Tetapi, perkataan Bang Robi terlalu membuatnya geram.

"Kakak minta maaf, ya, Ti. Robi benar-benar keterlaluan! Kalau Kakak jadi kamu, mungkin udah Kakak siram air panas mereka berdua itu. Kalo gak, ya, suntik mati aja sekalian. Kamu sabar banget, ya Allah ...." Kak Elfa memeluk tubuhku dari samping.

"Kakak bener-bener malu sama kelakuan Robi."

"Tadinya Kakak gak mau datang ke sini juga. Mau ikut sama yang lainnya aja pura-pura gak tau tentang apa yang terjadi sama Robi. Tapi gimana, Kakak gak tega. Lagipula kebetulan banget Kakak lewat dekat sini pas lihat live fb kamu itu."

"Maaf, ya, Kak," ucapku lirih.

"Maaf untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Gmn BAK sama BABnya yah merek
goodnovel comment avatar
Noor Umi Ruliana
bener2 ngakak
goodnovel comment avatar
fifi suryani
......... endingnya selalu bikin ketawa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status