Share

lebih baik

...

Ibarat sebuah bom peledak. Sinyal dan waktu yang sudah siap menghabiskan seluruh alam yang ada dalam genggaman. Lyan melajukan mobilnya menuju rumah pengacaranya dan ia sangat ingin menyelesaikan masalahnya ini tanpa bantuan siapapun. Kepercayaan dirinya mulai memudar pada semua orang, termasuk keluarganya sendiri. Masa Lalu kelam yang ia rasakan, kini ia rasakan kembali. Disudutkan dan dibenci, sudah menjadi makanan sehari-hari. Bagi Lyan, kepercayaan adalah hal terpenting dalam segala hal. Baik ayah, adik, keluarga maupun kerabatnya sudah tak ada yang ia percaya sepenuhnya. Dia mulai kembali merasakan terpuruk, putus asa, marah, benci dan juga sakit hati.

"Tak bisakah kamu atur jadwal dulu ketika datang? Jadi tidak sampai menungguku selama ini," ucap Abbas mencebik. Abbas yang baru pulang setelah mengurus kliennya, kaget dengan datangnya Lyan di rumahnya.

Lyan yang sudah sampai di rumah Abbas 4 jam yang lalu, hanya dapat tersenyum getir.

"Sepertinya kopi yang disajikan maid ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status