Share

Bab 13

Author: Stary Dream
last update Last Updated: 2025-10-07 07:21:55

"Mas.. itu.." Matilah! Tiara gugup bukan main. Aksi bejat mereka tadi terlihat oleh seorang pria bertubuh kekar.

"Tenang dulu, Tiara." Huda pun sama saja. Dia sampai menarik nafas beberapa kali. "Aku menyusul orang itu dulu."

Tiara mengangguk. Huda pun keluar dari kamar mandi dan berlari mengejar pria yang menangkap basah mereka.

Pria itu tampak melenggang santai dan menuju sebuah butik.

Set! Langkah Huda terhenti. Ternyata pria itu tak sendiri, dia menemui seorang wanita paruh baya bernama Rumai. Ya. Pria yang dimaksud adalah Gilang.

"Bagaimana ini?" Tangan Huda mengepal erat.

Bolak-balik tubuh Huda mencari ketenangan sampai akhirnya ia dipanggil oleh seseorang.

"Huda!"

Huda yang terkejut lantas menoleh. Rupanya Rumai yang memanggil.

"Tante.."

"Kamu disini juga?" Tanya Rumai tersenyum.

"Iya, tante juga?" Tanyanya balik sembari menatap Gilang.

"Iya. Nih Gilang cerewet banget suruh tante beli baju. Kamu sama siapa disini?"

"Sendirian." Jawab Huda tersendat. Dia sampai gemetaran saking
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Berkah Fijdal
amit amit jabang bayi laki" dolim gini harus nya di talak thok jgn siksa terus cewe nya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Karena Nafkah, Istriku Mati Rasa   Bab 32

    Sejenak Huda merasa dunianya berhenti berputar. Andara, istri yang menemaninya selama sepuluh tahun ini. Wanita yang baru ia sadari jika masih dicintainya. Ya. Huda sempat kehilangan rasa pada istrinya. Terlebih karena penampilan Andara yang tak mampu mengimbanginya. Namun rupanya, itu bukan karena salah Andara. Diam-diam Andara menyimpan luka akibat torehan dari suaminya sendiri. Berharap jika Huda mengerti dan memahami kondisi sulit yang dialami Andara. Tapi, bagaimana mau mengerti kalau Huda saja tak pernah memandang Andara selama ini?Huda yang begitu sombong dan mencintai diri sendiri. Menginjak kepala istrinya dan menganggap bahwa perkataan Andara itu tidak penting. Tugas suami yang harusnya memuliakan istrinya malah mencabik harga diri Andara hingga jatuh berkeping-keping.Huda yang bersalah di masa lalu. Tega menyakiti hati istrinya, menduakan cintanya dengan wanita lain ketika Andara tengah berjuang dengan penyakitnya. Sekarang penyesalan itu datang dan menyelimuti.Di tempa

  • Karena Nafkah, Istriku Mati Rasa   Bab 31

    Sudah kurang lebih dua bulan Huda memperjuangkan kasusnya, namun hilal kemenangan belum terlihat. Sesuai janji Tiara, wanita itu memang ingin sekali menghancurkannya.Rumah milik Huda sudah dijual untuk membayar jasa dua pengacaranya. Belum lagi untuk menyuap hakim dan jaksa. Tapi tetap saja itu tak bisa membuat Huda terbebas dari sel sialan ini!"Gimana kabar Randa, bu?" Tanya Huda ketika Yanti kesekian kalinya datang berkunjung."Ibu kurang tahu soal itu.""Aku merindukannya.." lirih Huda. Dalam hati kecil ini, ia juga merindukan Andara. Tapi tak tahu apakah diri ini masih pantas untuk bersitatap dengan istrinya."Nggak usah kamu pikirkan soal itu. Jika memang Andara masih menganggap kamu sebagai ayah dari anaknya, harusnya dia datang kemari dan mengunjungimu.""Jangan!" Jawab Huda tersendat. "Aku malu jika dia datang kemari.""Kenapa? Bukannya tugas istri harus selalu ada di masa sulit dan senangnya suami?""Tapi, ini semua terjadi karena kesalahanku, bu. Aku yang tidak setia dan m

  • Karena Nafkah, Istriku Mati Rasa   Bab 30

    "Cukup!" Gilang yang sudah habis kesabaran memamdang sengit Yanti dan Huda bergantian."Kamu sadar apa yang kamu lakukan, Huda? Istrimu ini sedang sakit!""Aku tahu, mas." Huda jadi tak suka ditegur oleh orang yang tak memiliki hubungan keluarga dengannya. "Tapi ini istriku dan aku berhak mengambil keputusan mengenai dirinya.""Termasuk membiarkan dia sakit selama ini?" Gilang mematap tajam. "Sudah berapa kali Andara masuk rumah sakit dan kamu menepisnya? Sekarang aku tidak akan membiarkannya lagi!""Kamu itu bukan keluarga, Gilang! Jadi kamu nggak ngerti!" Seru Yanti membela putranya. "Kami bukan membiarkan Andara sakit. Tapi, lihat-lihat juga biaya pengobatannya. Apalagi Andara memilih kamar VIP begini! Darimana Huda mau membayarnya sedangkan kebutuham yang lain juga banyak?"Astuti ingin maju lagi melabrak besannya tapi langkahnya tertahan setelah Gilang mengangkat tangannya."Kalian berdua keberatan mengenai biaya pengobatan Andara, kan? Jangan khawatir. Saya akan membayar semuan

  • Karena Nafkah, Istriku Mati Rasa   Bab 29

    "Code blue.. code blue.."Suara itu terdengar nyaring dari speaker yang berada di atas. Huda sampai bangkit berdiri menatap petugas yang memakai baju biru itu menyibukkan dirinya. Ada yang mengganti oksigen, ada yang membawa trolly emergensi dan juga ada petugas yang naik ke tubuh wanita kurus yang ada di sebrang ruang Andara.Mereka tampak sibuk menyelamatkan wanita yang tengah berjuang di masa kritis. Jelas Huda melihat seorang dokter yang naik ke ranjang dan memberikan pijat kompresi di dada pasien wanita tersebut.Deg!Huda merasakan sekujur tubuhnya menjadi ngilu, reflek dia menggenggam tangan Andara yang masih tertidur lelap."Masukkan obat!" Perintah salah satu di antara mereka.Huda menyaksikan pemandangan tersebut. Sebuah pemandangan yang baru pertama kali dilihatnya namun biasa bagi orang yang bekerja disini.Sampai akhirnya.. "Cukup!" Teriak seorang pria yang tampak menangis. "Kasihani istri saya. Biarkan dia pergi!"Sejenak petugas saling memandang hingga akhirnya mereka

  • Karena Nafkah, Istriku Mati Rasa   Bab 28

    "Dara!"Astuti menyentuh pipi anaknya berkali-kali. Andara begitu pucat. Wajahnya bersimbah peluh dengan tarikan nafas yang begitu cepat.Gilang memencet bel untuk memanggil petugas, karena tak sabar, Gilang sampai memanggil ke depan agar para perawat datang untuk melihat kondisi Andara yang sesak hebat.Satu perawat menghambur memberikan oksigen. Yang lainnya sibuk memeriksa tanda vital. Tak lama, seorang dokter datang untuk melakukan pemeriksaan. Setelah itu, Andara dipindahkan ke ICU karena mengalami perburukan. Setelah dilakukan rontgen, terdapat infeksi di paru-parunya. Sebuah efek dari autoimun yang ia alami.Astuti tak tahan untuk tidak menumpahkan tangisannya. Bersama Randa, keduanya berpelukan. Randa juga belum sanggup kehilangan mamanya. Anak kecil ini terus memanggil Andara.Di sebrang sana, Gilang mengisi proses administrasi di ruang ICU. Mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan selama Andara dirawat disana."Andara bisa melewati ini semua kan, dok?" Gilang jadi cemas meliha

  • Karena Nafkah, Istriku Mati Rasa   Bab 27

    Semalaman Huda tak pulang dan memilih tdur di ruang tunggu yang ada di lantai satu rumah sakit. Dia ingin mengunjungi istrinya tapi tak berani menunjukkan wajah kepada mertua dan adik iparnya.Hingga pukul 6.30, Huda melihat Reza yang keluar dari lobi rumah sakit. Sepertinya, Reza hendak membeli sarapan.Memberanikan diri, Huda pergi kamar rawat istrinya. Mengetuk pintu dan masuk begitu saja. Andara yang sedang berbaring menatap suaminya dengan getir. Apakah ini mimpi? Kenapa pagi sekali suaminya ada disini."Bagaimana keadaanmu, Dara?" Tanya Huda. Ia ingin menyentuh tangan istrinya, namun Andara segera menariknya."Seperti yang kamu lihat. Sedang apa kamu disini?" Tanya Andara dingin."Aku mengkhawatirkanmu. Sepanjang malam aku memikirkan keadaanmu."Andara menatap suaminya yang tampak berantakan itu. Rambutnya terlihat acak-acakan dengan mata yang bengkak."Apa kata dokter? Benar kamu sakit lupus?"Andara menghela nafas panjang. "Iya.""Ya, Tuhan.. sejak kapan, Dara?""Aku nggak in

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status