Share

Bab 15 Hinaan Hani

"Hani!" gumamku nyaris tanpa suara.

Mantan istri suamiku itu berjalan menghampiriku. Wajahnya memandang sinis padaku dan ibu. Ibu terperangah melihatnya.

"Aku pikir kamu cuma membawa adikmu saja ke sini. Tidak tahunya kamu juga bawa ibumu!" katanya dengan nada mengejek. "Enak, ya! Punya suami kaya. Bisa jalan-jalan, bawa ibu dari kampung pula!" Ia berbicara sambil menarik salah satu sisi bibirnya untuk menunjukkan jika ia merendahkan kami.

"Aku tahu, kamu menikah dengan Arman karena berharap bisa hidup enak, kan? Seperti sekarang ini. Jalan-jalan bersama ibumu untuk menghabiskan uang ayah anakku! Dasar wanita gatal! Sukanya sama suami orang!" Ia menghinaku dengan kata-kata kejam.

Wajah ibu terlihat keruh. "Siapa dia, Yun?" bisik ibu padaku.

"Mantan istri bang Arman, Bu," jawabku.

Ibuku terdiam dan tidak berkata apapun lagi. Ia memilih mengabaikannya. Aku juga mengikuti cara ibuku.

"Hei! Diajak bicara malah diam!" Hani mulai gusar. Ia berjalan mendekati lesehan tempat kami duduk.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status