Share

Bab 96 - Memaafkan.

Ayah tidak bisa menyembunyikan wajah harunya, sorot tajam itu bahkan terlihat berkaca-kaca.

"Selamat, Fi ..." gumamnya pelan, namun masih bisa aku dengar.

"Iya Ayah, trimakasih." jawabku haru. Mas Yas memelukku lalu menghadiahkan kecupan hangat dikening ini.

Suara ketukan pintu terdengar dari luar, setelahnya pintu terbuka lalu masuk Suster yang biasa merawatku.

"Permisi ... dengan keluarga, Ibu Galih?" tanyanya memastikan.

"Iya sus, saya anaknya," jawab Mas Yas antusias.

"Pasien sudah mulai merespon, saat ini Ibu Galih sudah sadarkan diri." jelasnya disambut ucapan syukur oleh kami semua.

"Silahkan jika ada yang ingin menjenguk. Tapi hanya untuk satu orang ya, yang lain bisa bergantian nanti," sambung suster dengan senyum ramah. Tanpa membuang waktu Mas Yas langsung pamit mengekori langkang suster dari belakang.

"Alhamdulillah ... trimakasih Tuhan," ucapku penuh syukur dengan tetesan hangat yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status