Share

8. Utang Budi

Author: Rumi Cr
last update Last Updated: 2025-10-04 14:38:59

Kasih menangis dalam dekapan Faiq Hamzah, tubuhnya bergetar di tengah rasa takut yang tak tertahankan. Isaknya terdengar lirih, namun tangannya menggenggam lengan Faiq dengan kuat, seolah ingin menahan waktu agar semua ini tidak perlu terjadi.

Kasih secara tak sengaja mendengar Faiq berbicara dengan Abahnya lewat telepon. Dari pembelaan yang suaminya ucapkan, sudah dipastikan bapak mertuanya sedang murka di rumahnya sana.

"Mas pergilah. Seharusnya kamu masih mendampingi Zahra di Jombang. Aku sudah baikan, berangkatlah sekarang."

Faiq menghembuskan napas beratnya. Belum ada dua pekan kehidupan poligami yang dijalani. Pagi ini, Abahnya sudah memarahinya karena mengabaikan Zahra di rumah mereka.

"Nantilah itu, Dek. Pasti Mas bakalan ke Jombang. Tapi, belum bisa hari ini. Sebentar Mas akan pergi ke Azmania. Tiga hari yang lalu, Mas ditelepon Ustad Taufik menanyakan kebenaran akan keluar dari Yayasan pindah ke Lampung.

"Padahal, program pembelajaran barusan dirombak. Dengan porsi pembela
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   8. Utang Budi

    Kasih menangis dalam dekapan Faiq Hamzah, tubuhnya bergetar di tengah rasa takut yang tak tertahankan. Isaknya terdengar lirih, namun tangannya menggenggam lengan Faiq dengan kuat, seolah ingin menahan waktu agar semua ini tidak perlu terjadi.Kasih secara tak sengaja mendengar Faiq berbicara dengan Abahnya lewat telepon. Dari pembelaan yang suaminya ucapkan, sudah dipastikan bapak mertuanya sedang murka di rumahnya sana."Mas pergilah. Seharusnya kamu masih mendampingi Zahra di Jombang. Aku sudah baikan, berangkatlah sekarang." Faiq menghembuskan napas beratnya. Belum ada dua pekan kehidupan poligami yang dijalani. Pagi ini, Abahnya sudah memarahinya karena mengabaikan Zahra di rumah mereka."Nantilah itu, Dek. Pasti Mas bakalan ke Jombang. Tapi, belum bisa hari ini. Sebentar Mas akan pergi ke Azmania. Tiga hari yang lalu, Mas ditelepon Ustad Taufik menanyakan kebenaran akan keluar dari Yayasan pindah ke Lampung."Padahal, program pembelajaran barusan dirombak. Dengan porsi pembela

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   7. Zahratun Nahda

    [Kasih sedang sakit. Mungkin agak lama aku di sini, tidak apa-apa, kan?][Iya Mas, tidak apa-apa. Semoga Mbak Kasih lekas sembuh][Terima kasih]Akhirnya, Faiq Hamzah membalas pesannya, dan Zahra merasa sedikit lega. Begitu mereka sampai di rumah orang tua Faiq. Suaminya itu, langsung menghilang. Padahal layaknya pengantin baru, kisah perjalanan mereka berdua ingin didengar oleh orang tua dan keluarga besar mereka.Faiq tidak bisa dihubungi, chat dan teleponnya tak mendapatkan respon. Zahra tahu, Faiq pasti pulang ke rumah istri pertamanya, dan seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkannya. Namun, tetap saja, rasa khawatir itu menggelayuti pikirannya.“Mbak Kasih sedang sakit? Mas Faiq tentu sangat mencemaskannya. Bagaimana kalau seandainya yang sakit itu aku? Akankah ia secemas itu?” Zahra menghela napas, merasa emosional. Kenapa ia jadi melow begini?Ia termenung, memikirkan hubungan mereka. Sejak awal, Zahra sadar bahwa pernikahan ini tidak akan mudah. Ia bisa menakar rasa yang

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   6. Mas, Temani Aku

    Sampai salam ketiga tidak juga ada jawaban, Faiq Hamzah memutuskan membuka pintu, ternyata tidak terkunci. Suasana tampak lengang, beberapa mainan Umar berserakan, sebuah sapu teronggok di pojok dinding. Pertanda bersih-bersih rumah belum tuntas. Melihat kamar tertutup rapat, dapur nampak terang. Ia segera ke dapur. Ada rajangan buncis di wadah, bawang merah-putih yang telah dikupas, potongan wortel masih berada di atas talenan, dan tiga potong tahu terendam di mangkok. Sepertinya mau masak sayur, pikir Faiq. "Kasih kemana?" gumamnya. Faiq bergegas ke halaman belakang, karena pintu dapur terbuka. Siapa tahu, sedang memetik daun salam. Namun, ia tidak juga menemukan istrinya. Tiba-tiba terdengar langkah berat, tampak Kasih sedang berjalan terhuyung. Tangannya meräba dinding samping pintu kamar, supaya tidak limbung. Faiq segera menghampirinya. "Dek," panggilnya, meraih tubuh Kasih yang mulai ke

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   5. Sabar ya, Nduk

    "Assalamualaikum, Abah, Umi," sapa Kasih dengan suara bergetar begitu mendapati kedua mertuanya berdiri di teras."Waalaikum salam," balas Afiah sementara Aziz hanya menggumam."Mari masuk, saya baru dari tempat Mbah Mi untuk memijatkan Umar." Kasih memutar kunci, membuka pintu, mempersilakan kedua mertuanya masuk."Biar umi yang gendong Umar, Sih.""Nggih Mi, agak demam Umar dari kemarin," ujar Kasih seraya melepaskan simpul selendang di punggungnya. Sedangkan Afiah memegang tubuh cucunya."Innalillahi... Sudah ke dokter, Sih?" Afiah meräba kening Umar."Belum sempat Mi, semalam saya kompres.""Sudah tahu, demam malah dipijet! Mau bilang pendidikan tinggi itu, enggak penting. Nyatanya hal sepele seperti ini saja, kamu enggak tahu," sengah Aziz dengan suara datar namun begitu menusuk Kasih."Sebentar nggih, Mi. Saya ke belakang dulu ... oh, iya Abah dan Umi mau minum teh atau kopi?""Enggak usah repot, kita

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   4. Mas, Anakmu Demam

    Sekarang, di tengah malam yang dingin, Faiq merindukan Kasih dan anak mereka, Umar. Ia membuka galeri di ponselnya, menelusuri foto-foto keluarga kecilnya. Ia mencari kedamaian di antara kegundahan hatinya.Namun, sesuatu yang aneh terjadi. Faiq menemukan pesan di aplikasi WhatsApp yang menunjukkan bahwa nomor Kasih telah dikirim ke kontak Abahnya.“Kok bisa?” Faiq merasa curiga.Pertanyaan demi pertanyaan terus berkelindang dalam pikiran Faiq. Ia segera menelepon Mutia, adiknya, untuk mencari tahu. Diliriknya jarum jam di angka satu, panggilan berulang ia lakukan.Panggilan keempat kalinya, baru dijawab Mutia. Faiq langsung melontarkan pertanyaan tajam, "Mutia, selama acara ponsel Mas Faiq kamu yang pegang. Apakah kamu yang kirim nomor Kasih ke Abah?" tanya Faiq penuh penekanan."Maaf, Mas ... Abah yang minta nomer Kasih," jawab Mutia dengan suara ragu."Untuk apa?" Faiq merasa cemas."A-Abah ....""Iya, Abah m

  • Kasih Lembayung (Aku Akan Bertahan Semampuku)   3. Pernikahan Suamiku

    Malam itu, setelah Umar tertidur, Kasih membereskan mainan yang berserakan di kamar, memeriksa pintu dan jendela, dan mematikan lampu ruang tamu. Ketika hendak beristirahat, ponselnya berbunyi.Ting... Ting...Beberapa pesan dari nomor tak dikenal masuk. Ada satu video dan beberapa foto. Dengan rasa penasaran, Kasih membuka satu per satu file yang dikirim.Foto pertama menampilkan pesta pernikahan. Keluarga besar Faiq berdiri rapi, tersenyum bahagia bersama Faiq dan Zahra yang tampak sebagai mempelai. Pandangan Kasih tertuju pada Zahra, mempelai wanita yang mengenakan gaun mewah terlihat sangat anggun.Foto berikutnya memperlihatkan Zahra dan Faiq memamerkan buku nikah mereka. Wajah Kasih memucat, namun ia terus membuka foto demi foto.Kasih mendowload video yang sebenarnya bisa ia perkirakan isinya. Benar saja, saat terputar video tersebut berisi ijab kabul. Faiq tampak mantap mengucapkannya. Doa dan restu dari para tamu undangan terdeng

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status