Share

Ari bingung

POV Ari

"Tadi anda datang-datang marah-marah dan nuntut minta ganti rugi. Apa anda nggak mikir, adik saya di ruang operasi meregang nyawa gara-gara ulah bocah ugal-ugalan itu!"

"Sabar, Mas, sabar! Kita bicarakan ini baik-baik." Seorang laki-laki merangkulku menjauhkan dari orang-orang ini.

Halah, basi! Tadi aja semangat kek mau makan orang, sekarang mlempem. Kesal bukan main hati ini.

"Lepas! Jangan sentuh aku!" Kuhempas tangan laki-laki ini.

"Sabar, Mas, sabar!"

"Sabar Anda bilang? Gimana aku bisa sabar sementara adikku satu-satunya masih berjuang didalam sana!"

"Keluarga pasien Arum!"

Aku berjingkat saat nama adikku disebut, langkahku langsung menuju kearah sumber suara.

"Saya keluarga pasien Arum! Saya kakaknya!" Degup jantung ini kian kencang.

"Mari ke ruangan dokter."

Tanpa ragu, aku segera menuju ruangan dokter sesuai arahan seorang perawat.

"Anda keluarga pasien atas nama Arum?"

"Iya, Dok, saya kakak kandungnya." Aku duduk cemas berhadapan dengan dokter ini.

"Begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status