Share

Hamil

Hawa dingin menyapa kulit meksipun selimut tebal sudah membalut tubuhku. Mas Abi menyalakan pendingin ruangan dengan suhu yang amat rendah. Sengaja dia melakukan agar aku tidur dengan menempel padanya.

"Mas, bangun. Udah subuh." Pelan ku guncang tubuh suamiku agar terbangun.

"Perasaan baru tidur," sahutnya dengan malas dan mata masih terpejam.

"Makanya jangan begadang."

"Kamu yang membuatku begadang, sayang," ucap Mas Abi sambil menarik tanganku hingga tubuhku mendarat tepat di atas tubuhnya.

"Bangun, Mas! salat dulu baru tidur lagi kalau emang masih ngantuk dan ingin tidur."

"Bikin adik lagi aja," ucapnya dengan pandangan mesum.

Ku pukul dengan kencang pundaknya. Itu saja yang dia katakan sejak semalam. Mas Abi tertawa nyaring mendapat pukulan dariku.

"Ayo mandi bareng."

"Aku udah mandi semalam, Mas. Tinggal cuci muka, ambil air wudhu lalu shalat. Udah kamu sana duluan mandi."

Setelah memperlihatkan senyaman yang lebar dan manis itu padaku, Mas Abi baru beranjak menuju ke kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status