Share

SEKAR DICULIK

BAB 21

SEKAR DICULIK

Agus tersenyum.

"Sebaiknya Pak Aldi mengurus kantor saja, Bapak biar menjadi tanggung jawab saya dan anak buah saya," sahut Agus.

Aldi tersenyum kecut.

"Terserah Bapak saja!" sahut Aldi.

"Sha, pulang yuk! Kamu kan gak boleh kecapekan!" ujar Aldi kepada Nasha.

"Iya, Mas. Pak Agus, kami pulang dulu!" pamit Nasha.

"Iya, Mbak. Silahkan!" sahut Agus.

Perlahan, Nasha dan Aldi melangkah meninggalkan ruangan Hisyam.

"Kita mau kemana lagi?" tanya Aldi.

"Katanya mau pulang," sahut Nasha.

"Ya … mungkin kamu mau ke suatu tempat gitu, mumpung aku belum berangkat kerja."

"Memangnya gak papa kamu datang terlambat?"

"Gak papa, dong. Aku kan, bosnya. Bolos pun juga gak masalah."

"Kalau Papa dengar, bisa diamuk kamu."

"Itu kalau Papa kamu bisa bangun lagi," gumam Aldi lirih.

"Apa, Mas? Gak dengar," tanya Nasha.

"Yang penting kan, papamu gak dengar. He …," sahut Aldi.

"Ayo, mau kemana kita?" tanya Aldi.

"Aku pengen bubur ayam di simpang lima itu," sahut nasha malu-malu.

"Ayo!" ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status