Share

Part 17. Aish ... Kebanyakan Berpura-pura

Bram semakin heran dengan ucapan Pak Sobri. Wajah Pak Sobri pun tampak agak tegang. Tak biasanya dia bersikap demikian. Malahan, Pak Sobri ini salah satu satpam paling ramah dan sudah bernaung di perusahaan itu kurang lebih selama dua puluh tahun.

Bram sadar, dia sering memperlakukan Pak Sobri tidak sopan, tapi kali ini …

"Pesan apa? Kenapa dia tidak langsung meneleponku? Kenapa harus nitip pesan begini? Sama satpam si pikun ini lagi. Apa dia sengaja mau bikin saya malu? Atau … karena dia …." Bram mencoba menerka-nerka sendiri dalam batinnya.

"Kurang tahu saya, Pak. Tadi cuma titip pesan, kalau bapak sampai disuruh ke ruangan."

Melihat Bram masih bergeming, Pak Sobri memilih pamit, daripada ketiban masalah.

Pak Sobri sedikit membungkukkan tubuhnya saat pamit, "Saya permisi dulu, Pak." Jempolnya turut mengarah ke arah luar.

"Hmm …," sahut Bram terkesiap seraya mengangguk, yang jelas tanpa ucapan terima kasih.

Selepas Pak Sobri pergi, Bram merogoh ponsel keluaran terbaru dari saku celana
Dwi Nella Mustika

Gimana ya reaksi Bram jika tahu siapa pelaku sebenarnya

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aisattamimi
rasakan Bram.semoga tau kalau kelakuan Laura,he...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status