Share

Part 196. Cuti Menjadi Dua Hari

"Mami dan Mas Arjuna pasti nggak tahu 'kan kalau papi sakit parah."

"Jantung 'kan?"

"Bukan," bantah Lidya.

"Lalu apa, Lid. Kamu daritadi setengah-setengah aja ngomongnya. Bikin makin panik," sungut Shanti yang sudah mulai kesal.

"Papi, sakit kanker paru-paru kata dokter, Mi."

Shanti dan Arjuna saling menoleh heran.

"Kamu jangan asal ngomong ya? Mana mungkin papi kena kanker," protes Shanti.

Menurut Shanti, suaminya itu tampak seperti biasanya. Tak ada tanda jika suaminya memginap penyakit yang berbahaya itu.

"Sudah, sekarang kamu balik ke Jogja, biar aku temui papi besok. Dan, cukup bersikap lancang sama Ratna. Dia itu hanya korban dan kamu tidak punya hak mencampuri semua ini."

Lidya bangkit dari duduknya, lalu berdiri berhadapan dengan Arjuna.

"Tanpa Mas suruh pun aku akan pulang. Tak sudi tinggal disini dengan orang seperti mas dan mami. Egois!"

Lidya menyentak dengan kasar saat membuka pintu dan menghempaskannya dengan keras saat menutupnya kembali.

"Biarkan saja, Ar. Lidya meman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status