Share

tragedi di sekolah

Arin mengantar Shaka ke taman bermain. Usianya yang hampir menginjak empat tahun itu, membuat Kaisar dan Arin menyekolahkan anaknya di sekolah usia dini. Aktivitasnya hampir sama dengan Sekar dan Indah, keduanya memutuskan menyekolahkan anaknya di tempat yang sama.

“Hari ini berangkat sama Mas atau Bang Fai?” tanya Arin saat mereka sedang sarapan.

“Sama Mas aja. Hari ini nggak terlalu sibuk. Kamu nampak pucat, Rin?”

“Iya kah? Perasaan Arin biasa aja.”

Arin melihat wajahnya lewat pantulan ponsel dan ia memang melihat ada mata panda yang sedikit kentara.

“Butuh ke salon mungkin. Nanti deh, Arin mampir ke salon langganan. Habis itu, Arin nyusul ke percetakan ya?”

“Nggak usah, jagain Shaka aja. Mas hari ini gak di percetakan. Mau urus cafe milik Kenzi.”

“Ada apa dengan cafe itu?”

“Ada sedikit masalah.”

Arin mengerutkan keningnya bingung. Masalah akhir akhir ini membuat Kaisar nampak berbeda dan lebih memilih diam. Arin memaksa bertanya pun, Kaisar seperti ada hal yang ditutupi.

“Papa, mo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status