Share

Bab 173

"Maafin Mak, Neng. Tristan tadi maksa minta ikut pulang bareng Raihan. Katanya mau main ke sini."

Dengan merasa bersalah Mak Isah yang baru saja pulang menjemput Raihan dari sekolah, langsung tergopoh-gopoh menghampiriku yang sedang menemani Yumaina tidur siang di kamar.

"Loh, memangnya Tristan nggak dicariiin supirnya, Mak?"

"Supirnya sudah tau, Neng. Tapi Tristan maksa dan hampir ngamuk. Ini nomor ponsel supirnya dan alamat rumah Tristan." Mak Isah menyodorkan sobekan kertas yang bertuliskan sebuah alamat.

"Ya sudah nggak apa-apa, Mak. Biar Tristan main di sini. Nanti biar saya yang antar pulang."

"Baik, Neng. Mak izin ke belakang dulu."

Aku mengangguk.

Kasihan Tristan. Pasti anak itu sangat kesepian. Sabrina jarang pulang. Aku berdecak kesal mengingat Sabrina lebih tega meninggalkan anaknya di rumah demi menemani Mas Yuda semalaman di rumah sakit. Ibu macam apa dia.

Setelah yakin Yumaina tertidur pulas, aku melangkah menuju belakang rumah dimana Raihan dan Tristan bermain.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
ganti dokter onkologi nya, jngn Sabrina. khan banyak yg lain. ayo thor, senengin pembaca dong. Elkan dan Sabrina sama2 ambil keuntungan . Salma musti kuat. Semangat thor..
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
jangan lepasin Yuda d rawat Sabrina dn kmu hrs nginep jaga Yuda mlm juga biar kn anak2 d jaga beby sitter nya dulu biar Sabrina g ngambil kesempatan ngerawat Yuda ...
goodnovel comment avatar
Rina Novita
Memang cuma di sini ceritanya berlanjut terus kakak. InsyaAllah selajutnya lebih panjang yaaa ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status