Share

Bab 119

"Iya, Ayah mau punya cucu," jawabku masih dengan senyuman dan air mata.

"Jangan senang dulu, Yah! Jangan-jangan itu bukan anaknya Yuda." tuduh Mira padaku.

"Astagfirullah ...! Kamu tega sekali Mira," lirihku dengan suara bergetar.

Rasanya pedih sekali di tuduh seperti ini.

Dadaku kembali terasa sesak.

"Mira, tutup mulutmu! Dasar penghasut!" geram Elkan , melotot pada Mira.

"Hahaha .... loh, kenapa kamu yang marah? Atau jangan-jangan kamu merasa sebagai tertuduh di sini?" Mira tersenyum puas.

"Sudah, sudah! Kita tunggu Yuda sadar untuk membuktikannya! Sebaiknya kita berdoa untuk kelancaran operasinya," pungkas Ayah.

Kenapa Ayah bicara seperti itu? Apa Ayah juga meragukanku? Ya Allah ..., kuatkanlah hambamu ini.

Suasana selanjutnya menjadi tidak nyaman. Ayah tak sehangat biasanya padaku. Kak Rio, Ayah dan Mira meninggalkanku di UGD untuk menunggu Mas Yuda di depan ruang operasi.

Sementara Elkan masih menemaniku di sini.

"Suster, Saya boleh pinjam kursi roda? Saya mau menungg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu yg sabar Salma kmu tunjukin k pk Arya bhw kmu istri yg setia tuk Yuda dn kmu dlm solat mu terus berdoa tuk kembuhan Yuda dn jaga kesehatan mu dn janin mu .biar Yuda sadar kmu sehat ..
goodnovel comment avatar
Rifai
dah bayar gak bisa buka, yang muncul para penjahat namanya juga karangan manusia baik di awal semakin membosankan.
goodnovel comment avatar
RendovuzSusilo
lama2 kayak sinetron.. muter2
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status