Share

60 - Rencana yang Berantakan

Author: Poepoe
last update Last Updated: 2025-08-22 23:46:45

Lampu-lampu di hall padam, menyisakan cahaya LED yang mulai memutarkan video.

Napas Hanna tertahan. Kehadiran bocah kecil itu tak ada dalam rencananya. Astaga, apa yang harus dia lakukan?! Semuanya sudah terlambat. Tak mungkin dia berlari ke belakang panggung lalu menyuruh teknisi membatalkan semuanya!

Dada Hanna berdebar semakin kencang, menunggu dengan pasrah video mesum itu muncul di layar.

Namun yang terjadi adalah kemunculan wajah Abraham Julianto yang tersenyum lebar saat meresmikan pabrik pertamanya, dilanjutkan dengan potongan-potongan foto dan video perjalanan Beauty Inc. dari masa ke masa.

Kening Hanna mengernyit heran. Cengkraman tangannya di lengan kursi kini berangsur terkulai. Terselip rasa lega yang begitu besar di hatinya. Sebenci-bencinya dia dengan Putra dan Marcella, dia tak mungkin menyakiti bocah itu.

Video lantas diakhiri dengan tatapan Abraham Julianto ke arah kamera sambil berujar, “Untuk tahun-tahun ke depan, Beauty Inc. akan terus memancarkan cahayanya!”

Hall
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kebangkitan Istri yang Kau Khianati   62 - Ancaman Putra

    Putra melemparkan pandangan penuh tantangan ke arah Hanna. Senyum licik membingkai wajah pria itu sambil hendak merobek lembaran demi lembaran gugatan cerai.“Apa yang akan kamu lakukan, kalau aku nggak mau bercerai?” Mata Putra menyipit tajam. “Kurasa sah-sah saja kan punya dua istri?”Putra tak sabar ingin melihat Hanna yang akhirnya terjebak dalam permainan kotor yang dia buat sendiri.Tetapi, bukannya terpojok, tawa Hanna malah berderai panjang. Wanita itu bersandar di kursinya sambil menatap Putra tak percaya.“Dua istri?” Hanna masih tertawa kecil. “Kamu bahkan masih berharap aku jadi istrimu, setelah apa yang sudah kamu lakukan padaku? Ingat, Putra, aku masih menyimpan video mesum kalian dengan sangat baik.”Senyum di wajah Putra mendadak hilang. Rahangnya mengeras, mengingat ancaman itu. Ya, video perselingkuhannya dengan Marcella. Dia hampir saja melupakannya.Putra lantas menghentakkan dengan kasar dokumen itu ke atas meja. Bibirnya nyaris menggertak kesal.“Aku nggak menyan

  • Kebangkitan Istri yang Kau Khianati   61 - Konfrontasi

    Tamparan itu sontak mengagetkan beberapa orang yang melintas di lobi.Putra yang sedang menggendong Jordan nampak tersentak tak percaya, begitu pula Nena yang kedua bola matanya kini melebar.Hanna masih berdiri tegap dengan tatapan nyalang, sementara Marcella memegang pipinya yang memanas dengan bibir yang bergetar.Butuh waktu beberapa detik bagi wanita itu untuk menyadari bahwa Hanna telah menamparnya.Lantas, bola mata Marcella membelalak. “Berani sekali kamu menamparku, dasar wanita sialan…” satu tangan Marcella hendak melayang membalas tamparan tadi.Namun, gerakan itu langsung ditepis Hanna tanpa ragu.Hanna mengcengkram pergelangan Marcella begitu erat sehingga wanita itu kini nampak sedikit meringis.“Kamu nggak ingat, Marcella? Aku sekarang atasanmu. Aku bisa memecatmu kapan saja,” Hanna berujar dengan nada rendah namun dingin.Sambil mendengus keras, Marcella menghempaskan tangannya. Kini mereka saling bertukar pandang penuh kebencian.“Kamulah wanita rendahan itu, Marcella

  • Kebangkitan Istri yang Kau Khianati   60 - Rencana yang Berantakan

    Lampu-lampu di hall padam, menyisakan cahaya LED yang mulai memutarkan video.Napas Hanna tertahan. Kehadiran bocah kecil itu tak ada dalam rencananya. Astaga, apa yang harus dia lakukan?! Semuanya sudah terlambat. Tak mungkin dia berlari ke belakang panggung lalu menyuruh teknisi membatalkan semuanya!Dada Hanna berdebar semakin kencang, menunggu dengan pasrah video mesum itu muncul di layar.Namun yang terjadi adalah kemunculan wajah Abraham Julianto yang tersenyum lebar saat meresmikan pabrik pertamanya, dilanjutkan dengan potongan-potongan foto dan video perjalanan Beauty Inc. dari masa ke masa.Kening Hanna mengernyit heran. Cengkraman tangannya di lengan kursi kini berangsur terkulai. Terselip rasa lega yang begitu besar di hatinya. Sebenci-bencinya dia dengan Putra dan Marcella, dia tak mungkin menyakiti bocah itu.Video lantas diakhiri dengan tatapan Abraham Julianto ke arah kamera sambil berujar, “Untuk tahun-tahun ke depan, Beauty Inc. akan terus memancarkan cahayanya!”Hall

  • Kebangkitan Istri yang Kau Khianati   59 - Aku Hanna Julianto

    Di hari jadinya yang ke-30 tahun, suasana kantor Beauty Inc. memang terasa jauh berbeda dari biasanya.Balon-balon sudah menghiasi lobi utama, pita-pita emas menggantung di setiap sudut, ditambah banyaknya karangan bunga ucapan selamat yang berjejer menuju pintu masuk hall utama.Segala keriuhan ini menandakan pencapaian besar–tiga dekade perjalanan perusahaan kecantikan yang paling berpengaruh di negeri ini.Nena menggandeng tangan mungil Jordan, membuntuti Putra dan Marcella yang berjalan di depan mereka. Keadaan Nena sudah membaik dan bersikukuh ikut ke kantor Putra untuk melihat kesuksesan putra satu-satunya itu–sekalian menemani Jordan.“Wah, apa itu, Nek?” Jordan menunjuk ke sebuah sudut dengan antusias, sementara satu tangannya menggenggam mainan dinosaurus kesayangannya.“Itu playground baru, Sayang,” balas Marcella menatap kedua bola mata Jordan yang berbinar.Playground itu nampak menarik perhatian Jordan. Perosotan berwarna merah, ayunan kayu, hingga area mandi bola yang be

  • Kebangkitan Istri yang Kau Khianati   58 - Rumor

    Pagi itu matahari baru saja naik. Sinarnya memantul ke penjuru kaca-kaca gedung pencakar langit.Putra dan Marcella menikmati pagi mereka dengan duduk-duduk di rooftop kantor sebelum memulai aktivitas yang padat hari ini.Di tangan mereka ada secangkir kopi yang asapnya masih mengepul tipis.Dari ketinggian gedung, terdengar samar-samar keriuhan jalanan dari bawah sana.Marcella sibuk memeriksa e-mail melalui ponselnya, sementara Putra nampak menikmati aroma kopi hitam yang menyergap permukaan lidahnya.Namun tiba-tiba, suasana santai mereka terusik ketika dua orang dari divisi lain duduk di belakang mereka sambil membicarakan sesuatu.“Kamu tahu nggak? Minggu depan, pas ultah perusahaan ke-30, bakal ada pengumuman besar…” suara itu terdengar pelan tapi mampu ditangkap oleh telinga Putra dan Marcella.“Aku juga dengar soal itu. Komisaris baru mau diperkenalkan. Dan gosipnya…” suara orang itu kini setengah berbisik. “Orang itu adalah anak rahasia Abraham Julianto!”Perbincangan itu mem

  • Kebangkitan Istri yang Kau Khianati   57 - Kebenaran

    "Kamu seperti baru saja melihat hantu, Jordan..." Suara Hanna terdengar datar dan dingin.Namun, itu sudah cukup untuk membuat napas Jordan tercekat.Lampu jalanan yang redup dari ujung gang, memberi cukup cahaya untuk menyingkap sosok Hanna yang berdiri tegap di ambang pintu.Bayangan wajah Hanna bergoyang pelan karena cahaya lampu yang berkelap-kelip redup di kontrakan lusuh itu.“Ma-mau apa kamu ke sini, hah?” Jordan berusaha mengatur nada suaranya agar tak terdengar ketakutan. “Aku bisa saja mencelakaimu, Hanni.”Hanna mendengus sambil melempar senyum tipis. “Masih berani mencelakaiku?”“Aku bisa bertindak nekat,” sorot mata Jordan berubah nyalang.“Dan aku bisa langsung menghubungi polisi,” balas Hanna santai, memamerkan ponsel di tangannya.“Apa maumu? Kenapa kamu bisa menemukanku?” Suara Jordan nampak memelan.“Mudah bagiku untuk melacak keberadaanmu, Jordan. Aku tahu, kamu punya hubungan gelap dengan Marcella. Mengikuti Marcella sama juga mengikuti dirimu,” Hanna mengedikkan b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status