Share

Bab 2 Tetap Arogan

Terdengar suara sepatu hak tinggi dan tercium aroma parfum yang familier.

Mauren Carson, wanita yang mencuri penglihatan Naomi sekaligus wanita yang dicintai Clay, tetapi tidak bisa bersama.

Naomi mengernyit, matanya memancarkan kebencian yang mendalam.

"Nggak perlu marah-marah, Clay sudah pergi," kata Mauren dengan nada bicara yang sombong.

"Ngapain kamu ke sini?" tanya Naomi dengan ketus.

Naomi sudah tidak memiliki apa pun, apa lagi yang diinginkan Mauren?

Mauren tidak memedulikan sikap Naomi yang ketus. Mauren justru tersenyum sambil berbisik, "Aku datang untuk memberitahumu satu kabar baik dan satu kabar buruk."

Di tengah kebingungan Naomi, Mauren berkata, "Kamu hamil."

Hamil? Wajah Naomi sontak memucat.

Mauren tersenyum puas melihat reaksi Naomi. "Tapi Clay nggak mau anakmu, soalnya aku juga lagi hamil."

Mauren juga hamil? Pupil mata Naomi tampak bergetar, hatinya hancur berkeping-keping. Bagaimana Clay tega melakukan ini?

Wajah Naomi sangat pucat, tubuhnya terlihat bergetar marah.

Naomi mengepalkan tangan sembari menahan kemarahannya. Dia tahu bahwa Mauren sengaja menyombongkan diri.

Hidup Naomi sudah hancur, dia tidak ingin kehilangan seluruh harga dirinya yang tersisa. Naomi menarik napas panjang, dia berusaha menjawab dengan tenang, "Oh ya? Aku sudah minta cerai, tapi dia nggak mau."

Raut wajah Mauren sontak membeku. Naomi menyeringai saat merasakan perubahan suasana hati Mauren yang tidak meresponsnya.

"Kamu memang sudah mencuri penglihatanku, kamu juga lagi hamil, tapi ... terus kenapa? Clay tetap nggak mau memberikan posisi Nyonya Harison kepadamu."

Naomi bersikap seperti ini bukan karena menyayangkan hubungannya bersama Clay. Namun, Naomi tidak ingin membiarkan Mauren terus merendahkan dirinya. Meskipun telah memutuskan untuk bercerai, Naomi tidak bisa diam saja menghadapi Mauren yang menantangnya.

"Hem! Kamu mau bilang kalau Clay mencintaimu? Naomi, berhenti membohongi diri sendiri. Kalau Clay mencintaimu, kenapa dia memaksamu untuk memberikan kornea matamu kepadaku?" Tatapan Mauren dipenuhi kebencian, dia tertawa penuh kemenangan.

Suara tawa Mauren bagaikan pisau yang menusuk hati Naomi. Seketika, semua pertahanan Naomi pun runtuh, dia tidak dapat menutupi kekecewaannya.

Ucapan Mauren memberikan pukulan yang besar kepada Naomi. Jika Clay sungguh mencintainya, nasib Naomi tidak akan jadi seperti ini.

Cinta yang telah dirajut selama sepuluh tahun berakhir dengan mengenaskan ....

Entah kapan Mauren pergi, sedangkan Naomi duduk mematung selama beberapa menit.

Tiba-tiba, asap tebal menyelimuti ruangan. Mata Naomi terasa perih dan tenggorokannya terasa seperti dicekik. Sesaat menyadari ada yang tidak beres, Naomi pun panik dan ketakutan.

Naomi naik ke atas kursi roda, lalu beranjak ke depan pintu untuk mengecek apa yang terjadi. Di luar terdengar suara barang-barang yang dilempar.

Naomi beberapa kali terjatuh dari kursi roda, asap tebal membuat dadanya terasa sesak. "Uhuk, uhuk ...."

Naomi tersungkur tak berdaya sambil batuk-batuk. Tatapannya tampak kosong dan wajahnya pucat ketakutan. Di saat bersamaan, dia mendengar suara yang berasal dari luar ruangan.

"Tuan tega banget, masa mau membakar Nona hidup-hidup? Cepat, hubungi pemadam kebakaran."

"Tutup mulutmu! Anggap saja kita nggak lihat apa-apa."

Naomi langsung mematung sesaat mendengar obrolan tersebut. Clay ingin membunuhnya?

Naomi merasa sangat putus asa, dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk melarikan diri. Meninggal bukanlah akhir yang buruk, justru dia lega terbebas dari penderitaan ini.

Asap semakin tebal. Naomi kesulitan bernapas, tetapi dia tidak menangis.

Saat Clay dikabarkan meniduri asistennya di kantor, Naomi tidak menangis. Saat terbangun di rumah sakit dalam keadaan telah kehilangan penglihatan, Naomi pun tidak menangis.

Namun sekarang Naomi menangis setelah mengetahui kehamilan Mauren dan Clay ingin menghabisi anak yang dikandung Naomi tanpa memedulikan pernikahan yang telah dirajut selama 10 tahun.

Gelombang panas mengepungnya, beberapa bagian kulit Naomi terbakar. "Ah ...."

Suara jeritan putus asa memenuhi seluruh ruangan. Ketika dilahap api, Naomi hanya berharap waktu bisa diputar kembali.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status