Share

Bab 2

Author: Savana
Pada hari pertama setelah libur Hari Nasional, pekerjaan semua orang menjadi lebih santai dan banyak orang mulai mengambil cuti. Namun, masih tetap ada banyak orang yang bekerja di perusahaan, seperti Zoey.

Zoey tidak membiarkan Jerry mengantarnya ke bawah gedung perusahaan. Bagaimanapun juga, ini mobil bos. Jika orang lain tahu, dia akan sulit membela diri.

Zoey turun dari mobil tak jauh dari perusahaan dan diam-diam berlari ke apotek untuk membeli "obat pemutus garis keturunan". Meskipun tidak tahu apakah Zayden memakai pengaman atau tidak, dia tetap minum obat kontrasepsi darurat untuk berjaga-jaga.

Pada saat ini, ponsel Zoey berdering. Orang yang menelepon adalah pacar Zoey saat ini, Harry Chandra.

"Huh ...."

Melihat nama yang menjijikkan ini, Zoey tak kuasa menahan diri untuk tidak mengerutkan bibirnya dengan penuh ironi.

Sejak kuliah sampai sekarang, Harry dan Zoey telah berpacaran selama lima tahun. Zoey adalah mahasiswi berprestasi yang melampaui beberapa tingkatan, makanya dia bisa bertemu dengan Harry yang tiga tahun lebih tua darinya.

Dua tahun lalu, Zoey pergi ke luar negeri bersama ibunya untuk menetap dan belajar. Keduanya pernah menjalani hubungan jarak jauh, tetapi Harry tidak tahan dengan kesepian dan menjalin hubungan dengan sahabatnya di dalam negeri.

Zoey tidak menguak perselingkuhan itu bukan karena masih peduli. Dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk menyerang mereka secara perlahan, melainkan berencana untuk langsung memberi mereka pukulan telak.

Zoey tidak menjawab dan langsung memutuskan sambungan telepon tersebut. Tepat ketika dia ingin mematikan layar, dia melihat notifikasi permintaan menambah teman di LINE.

[ Zayden Yudikar ]

Zoey tertegun dan menatap layar selama beberapa detik karena mengira dirinya salah lihat. Zayden menambahkan LINE-nya atas status apa? Bos atau teman tidur?

Zoey menggertakkan gigi dan menolak permintaan tersebut. Dia adalah seorang perancang busana dan baru bekerja di Cakrawarna Fashion selama setahun. Pada dasarnya, selain direktur departemennya, dia hampir tidak pernah berkomunikasi dengan pimpinan lainnya.

Cakrawarna Fashion adalah perusahaan busana terbesar di Kota Andar. Penjualannya bahkan sudah menembus pasar luar negeri. Bos besar sekelas Zayden biasanya hampir mustahil ditemui secara langsung.

Semalam adalah sebuah kecelakaan. Pameran busana Hari Nasional kali ini memecahkan rekor sebelumnya. Oleh karena itu, Zayden baru datang.

Ada pesan masuk dari departemen desain.

[ Akan diadakan rapat di ruang konferensi dalam sepuluh menit. ]

Zoey pun terkejut dan bergegas pergi ke perusahaan.

...

Di dalam Gedung Perusahaan Cakrawarna.

Di dalam lift, Zoey bertemu sahabatnya.

"Zozo, bukannya kamu paling benci pakai setelan kerja? Kenapa kamu malah pakai setelan kerja hari ini?"

Leah Juanda yang juga adalah seorang desainer mengamati Zoey dari atas sampai bawah.

Benar, Zoey tidak suka memakai setelan kerja karena tubuhnya sangat berlekuk. Ketika mengenakan setelan kerja, dia merasa dirinya terlihat seperti model wanita di situs web tertentu ....

Zoey berpura-pura tenang dan menarik pakaiannya.

"Untuk tonjolkan 'keunggulan' pekerjaanku, aku tentu saja harus tampilkan bukti nyatanya."

"Ckck ...." Leah melirik bagian dada Zoey, lalu menepuk bokongnya keras-keras dan berujar, "Pria mana pun yang menikahimu kelak benar-benar beruntung!"

'Hk! Sakit, Sis!' gumam Zoey dalam hati. Dia menggertakkan gigi, tetapi tidak mengatakan apa-apa.

Tepat saat pintu lift hendak menutup, sebuah tangan muncul di celah pintu dan mencegah pintu lift tertutup. Jerry berdiri menyamping dan Zayden yang ada di belakangnya berjalan masuk dengan mengenakan setelan jas berwarna gelap.

Zoey dan Leah bergeser ke samping dengan sadar diri.

Zoey menelan ludah. Saat ini, Zayden berdiri di sampingnya, sedangkan Leah berdiri di depannya. Dia tidak berani menatap Zayden. Entah karena ruangannya terlalu sempit atau karena merasa terintimidasi, dia merasa sesak napas.

Rona merah menjalar dari telinga hingga pipi Zoey. Jarak mereka berdua memang dekat, tetapi dia juga merasa malu untuk menjauh. Samar-samar, dia bisa mencium aroma cendana dari tubuh Zayden, sama seperti semalam. Aromanya sangat harum ....

Zoey menggigit bibir dan berusaha menenangkan diri agar tidak memikirkan kejadian semalam. Akhirnya, lift berhenti di lantai 28, tempat di mana departemen desain berada. Zoey dan Leah pun bergegas keluar.

"Ngagetin saja!" Leah mengelus dadanya dan berbisik, "Habis acara makan malam semalam berakhir, aku lihat ada seorang cewek di mobil Pak Zayden. Ya Tuhan! Kamu nggak akan percaya! Cewek itu peluk leher Pak Zayden dan nggak berhenti menciumnya! Pak Zayden juga sama sekali nggak nolak! Menurutmu, bos kita yang tahan godaan itu akhirnya 'buka puasa' juga?"

Zoey terdiam dan wajah memerah. Dulu, dia paling semangat dalam urusan gosip. Sekarang, giliran gosip itu menyerang dirinya sendiri, dia sama sekali tidak berani berkomentar. "Oh ya?"

"Habis itu, aku kirim pesan ke Jerry, tapi Jerry malah bungkam dan nggak bocorin sepatah kata pun." Leah mengenakan lencana kerjanya dan menyiapkan buku catatannya.

Sepuluh menit kemudian, semua orang berkumpul di ruang konferensi. Orang yang hadir tidak banyak karena banyak yang masih sedang berlibur. Fokus utama rapat kali ini adalah menyampaikan evaluasi kegiatan kali ini.

Pertama-tama, yang terlebih dahulu berbicara adalah Harvey Nardian, direktur departemen desain sekaligus pria idaman yang diakui semua orang di departemen ini. Dia merasa sangat percaya diri dan bangga atas kegiatan yang diadakannya kali ini. Semua orang mengatakan bahwa dia pasti akan mendapatkan bonus terbanyak tahun ini.

Entah kenapa, Zoey selalu merasa Harvey memiliki motif tersembunyi. Katanya ini adalah rapat evaluasi, tetapi dia sebenarnya hanya ingin orang lain menyanjungnya.

Akhirnya, Harvey menatap Zoey. "Yang paling pantas mendapat ucapan terima kasih adalah Bu Zoey. Desain busana yang paling banyak digunakan tahun ini adalah desain Bu Zoey. Yang paling laris juga karya Bu Zoey ...."

Zoey memaksakan seulas senyum. Harvey sudah mengatakan hal yang sama berulang kali semalam dan dia sudah bosan mendengar Harvey mengulanginya lagi.

Kemampuan Harvey memang tak terbantahkan. Kepribadiannya yang ceria dan agak playboy membuatnya mudah bergaul. Ada banyak orang yang senang berinteraksi dengannya. Namun, Zoey tidak menyukainya. Sebab, dia selalu menunjukkan rasa sukanya terhadap Zoey, baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ingin menaklukkan Zoey.

Rapat ini segera berakhir. Pada saat yang sama, Jerry juga mengetuk pintu ruang konferensi.

"Bu Zoey, Pak Zayden minta kamu pergi ke kantornya," ucap Jerry.

Semua orang seketika terdiam. Zoey yang duduk mengantuk di kursi bisa merasakan tatapan semua orang tertuju padanya.

Kantor presdir berada di lantai 30 yang merupakan lantai paling atas. Hampir tidak ada orang yang pernah ke sana. Rapat biasanya diadakan di lantai 29, sedangkan lantai 30 adalah tempat yang misterius. Orang-orang menyebutnya sebagai neraka.

Sebelumnya, ada seorang direktur keluar dari kantor presdir dengan lengan terkilir. Asisten terakhir Zayden juga mengalami patah tulang di kaki kiri dan harus digotong keluar ....

Oleh karena itu, Jerry yang masih sangat muda pun mendapatkan posisi itu.

"Pak Jerry, kamu tahu apa yang sudah terjadi?" tanya Harvey dengan sikap protektif.

Semua orang serentak menatap Jerry. Meskipun tahu Jerry seharusnya tidak akan mengungkapkannya, mereka tetap ingin menemukan sesuatu dari tatapannya.

"Nggak tahu." Mulut Jerry benar-benar bagaikan sudah dijahit. Mau dipancing seperti apa pun, dia tetap tidak membocorkan apa-apa.

"Oke." Wajah Zoey terlihat sangat merah sepanjang pagi dan tak kunjung reda. Benaknya dipenuhi tampang Zayden bak serigala semalam.

"Bu Zoey, sepertinya kondisimu hari ini lagi kurang baik. Wajahmu kelihatan merah sepanjang pagi. Kamu mau cuti dan istirahat dulu?"

Harvey memang selalu perhatian pada setiap bawahannya seperti ini dan semua orang sudah terbiasa.

"Nggak perlu. Aku akan segera kembali. Kalau aku nggak kembali, semua drafku di kantor akan jadi warisanku untuk kalian."

Zoey menghela napas, lalu merapikan buku catatan rapatnya, dan berjalan keluar. Dia mengikuti Jerry masuk ke lift.

Lift ke lantai 30 hanya bisa diakses dengan pengenalan wajah atau penggesekan kartu. Jadi, biasanya sangat sulit bagi orang untuk naik. Jerry memindai wajahnya dan lift perlahan naik.

"Nggak ada orang lain di sini. Bisa nggak kamu kasih tahu aku apa yang mau dia bicarakan denganku?" tanya Zoey bingung.

"Dia nggak ngomong apa-apa, tapi suasana hatinya sepertinya lumayan baik."

Heh, suasana hatinya tentu saja baik. Entah sudah berapa kali dia "bahagia" semalam.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kecanduan Setelah Menikah   Bab 100

    Zoey menggigit bibirnya. Punggungnya terasa geli dan telinganya memerah. Zoey mengeluh, "Sakit ...."Zayden membalas, "Maaf ...."Suara Zayden terdengar sedikit gugup. Dia menarik gaun Zoey dengan hati-hati karena takut membuat Zoey kesakitan. Zayden berucap, "Duduk dulu."Zoey duduk di tepi tempat tidur dengan patuh. Zayden mendorong kacamata dan menyibakkan rambut Zoey yang tergerai ke bagian dadanya, lalu menarik rambut yang tersangkut dengan perlahan.Untung saja tidak menghabiskan waktu terlalu lama. Ritsleting berhasil ditarik dan semua rambut Zoey disibakkan ke bagian depan.Zoey merasakan dingin di punggungnya. Tulang belikatnya terlihat. Zayden mengatupkan bibirnya, lalu memanggil, "Zo.""Um?" sahut Zoey. Dia yang ingin berdiri mendengar suara Zayden yang serak.Zayden yang duduk di belakang Zoey menimpali, "Kamu boleh cuti sore ini.""Kenapa?" tanya Zoey. Dia menoleh, tetapi tidak bisa melihat Zayden.Zayden tidak bicara. Ciuman yang hangat mendarat di bahu Zoey. Zayden memel

  • Kecanduan Setelah Menikah   Bab 99

    Setelah Layla pergi, mereka pun duduk untuk makan siang. Zoey melepaskan jaketnya. Dia memakai gaun rajut hitam berkerah tinggi yang dipadankan dengan sepatu bot pendek. Zoey terlihat sangat manis sehingga membuat Zayden terpikat.Zayden angkat bicara, "Apa malam ini kamu ada waktu?"Zoey menyahut, "Um, ada."Zayden menimpali, "Aku mau minta bantuanmu.""Kamu bilang saja," balas Zoey. Dia bingung, memangnya ada masalah yang tidak bisa diselesaikan seorang presdir?Zayden berkata, "Aku mau minta bantuanmu untuk membereskan pengagumku."Zoey hampir tersedak. Zayden seperti seorang petapa. Dia hanya bekerja di kantor seharian. Apa para wanita itu menguasai ilmu menyusup tanah atau menerobos dinding? Kenapa banyak sekali?Zayden menjelaskan, "Putri seorang paman baru membuka perusahaan. Dia mengundangku menghadiri acaranya nanti malam. Dia sudah menyukaiku sejak lama, dulu dia selalu mendekatiku. Ibunya juga berniat menjodohkan kami."Zayden mengamati ekspresi Zoey. Sementara itu, Zoey men

  • Kecanduan Setelah Menikah   Bab 98

    Jantung Zoey berdegup kencang seperti hampir copot. Pria yang selalu bersikap dingin ini mengirim pesan kepadanya pagi-pagi?Leah mendekati Zoey dan bertanya, "Siapa suamimu ini?"Zoey tersipu malu. Leahmengambil ponsel, lalu membuka grup obrolan Perusahaan Cakrawana. Dia membuka akun LINE Zayden dan menunjukkannya kepada Zoey sembari bertanya, "Dia ya?"Zoey menutup mulutnya dan mengangguk. Leah yang emosional berseru, "Sialan!'Mereka menghabiskan waktu beberapa menit untuk menenangkan diri. Zoey menceritakan semuanya kepada Leah.Mendengar cerita Zoey, Leah berkomentar dengan ekspresi iri, "Bahkan alur cerita di drama serial juga nggak begini."Zoey memperingatkan Leah, "Jaga mulutmu. Kalau nggak, aku langsung bunuh kamu malam ini."Leah mengatupkan bibirnya, lalu membuat gestur seperti menutup ritsleting di mulutnya untuk menunjukkan dia tidak akan membocorkan rahasia ini.Zoey menarik napas dalam-dalam dan tidak berani membuka LINE di komputer lagi. Dia melihat pesannya dari pon

  • Kecanduan Setelah Menikah   Bab 97

    Setelah pulang dari Food Empire, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Zoey duduk di dalam mobil sambil melihat foto lama itu di ponselnya. Dia diam-diam memfotonya dari album Siena, pria ini adalah ayah kandung Zoey.Zoey tinggal di luar negeri dan Siena tidak mengizinkannya pulang. Dia pun mencari berbagai alasan. Akhirnya, Siena terpaksa menyetujuinya.Tujuan Zoey pulang adalah untuk mencari ayah kandung yang tidak pernah dilihatnya selama 20 tahun lebih. Dia ingin tahu ayah kandungnya sudah mati atau masih hidup.Zoey juga ingin tahu apa ayah kandungnya memiliki ambisi yang menakjubkan sampai-sampai tega meninggalkan istri dan anaknya. Ayah kandungnya mengabaikan mereka selama 20 tahun lebih. Jika diketahui Siena, Zoey pasti akan dimarahi habis-habisan.Selama ini, Siena tidak pernah mengungkit tentang pria itu. Bahkan, dia menyembunyikan informasi tentang pria itu dengan baik.Zoey juga mengira Siena akan mendesaknya pulang dalam 1 atau 2 tahun ini. Siapa sangka, sekarang Zoey s

  • Kecanduan Setelah Menikah   Bab 96

    Zayden mengecek ponselnya, lalu membuka kontak "Istriku". Tidak ada pesan yang masuk.Tiba-tiba, Jerry membawa dessert dengan catatan khusus dan berucap, "Pak Zayden, punyamu manis 90 persen."Zayden bertanya, "Kenapa cuma 90 persen? Mana 10 persen lagi?"Jerry tidak bisa berkata-kata. Zayden yang berusia 28 tahun lemot sekali. Akhirnya, Jerry menjelaskan selama beberapa menit. Zayden mengirim pesan kepada Zoey.[ Dessert yang kamu belikan enak sekali. Terima kasih. ]Zoey membalas pesan Zayden.[ Sama-sama. ]Zoey baru selesai mandi dan sedang duduk di depan meja rias sambil membaca pesan Zayden. Tampak Zayden sedang mengetik pesan di layar ....Sementara itu, Zayden juga memandangi ponsel dan melihat Zoey sedang mengetik pesan di bagian atas layar ....Akhirnya, mereka berdua tidak mengirim pesan apa pun. Jerry kesal melihat mereka berdua. Yang satu bucin, tetapi tidak pandai mengungkapkan perasaannya. Yang satunya lagi keras kepala, dia ingin menutup hati karena tidak percaya cinta

  • Kecanduan Setelah Menikah   Bab 95

    Zayden yang sedang mengurus dokumen di dalam ruangan kantor membuka video setelah melihat pesan Michael. Zoey yang memenangkan pertandingan tersenyum senang. Dia terlihat sangat energik. Zoey juga melakukan tos dengan pria di samping.Zayden juga melihat jelas 2 orang di seberang yang kalah. Dia mengernyit dan teringat pria yang mengantar Zoey kembali ke hotel di Negara Swige. Pria ini yang melakukan tos dengan Zoey. Zayden bergumam, "Finley."Petinggi di samping mengingatkan Zayden yang kehilangan fokus, "Pak Zayden, laporan ini nggak cocok."Zayden tersadar, lalu menutup ponselnya dan lanjut fokus bekerja....."Responsnya lambat sekali. Bisa-bisanya dia cuma membaca pesan dan nggak membalasnya," komentar Michael. Dia melihat Zayden sedang mengetik pesan, tetapi akhirnya tidak ada pesan yang masuk."Kakak Ipar cukup hebat," puji Willy yang duduk di samping. Dia menyilangkan kakinya sembari melihat Zoey. Baik pertahanan atau serangan, gerakan Zoey sangat tepat.Pantas saja tadi Finley

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status