Kepemilikan

Kepemilikan

last updateHuling Na-update : 2025-07-22
By:  Yiyuan chiIn-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
7Mga Kabanata
11views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Di distrik lampu merah yang gelap, sebuah tangan terulur menyelamatkan Ann dari jurang kehancuran. Namun di baliknya tersembunyi luka lama dan niat yang tak sepenuhnya murni. Ann, seorang gadis yang kehilangan ingatan setelah menyaksikan ledakan mobil yang menewaskan orang tuanya, diculik dan dijual ke dunia kelam itu. Ia dibeli oleh Mikhael, pria brutal dari arena bawah tanah yang mengaku mengenalnya. Tapi Mikhael bukan lagi pria lembut dari masa lalunya. Ia kini dingin, penuh kemarahan, dan dihantui dendam. Di tempat ini, tak ada keselamatan tanpa sesuatu yang harus dikorbankan. Saat Ann mencoba kabur dari jerat Mikhael, ia justru terperangkap lebih dalam dalam jaringan gelap perdagangan manusia, narkoba, dan misi rahasia militer di kawasan dunia bawah tanah. Di antara kebencian, ketakutan, dan harapan yang samar, tumbuh perasaan yang tak bisa mereka tolak. -cinta yang lahir di tempat paling kelam.

view more

Kabanata 1

Penculikan : Distrik Lampu Merah

Mikhael tidak pernah percaya pada takdir. Hingga hari ia bertemu dengannya lagi—seperti benang merah yang tak pernah benar-benar putus.

"Kamu milikku sekarang. Dan selama kamu milikku… dunia ini tidak bisa menyentuhmu."

 Kalimat itu diucapkan berulang kali dan menjeratnya dengan paksa.

 Kalimat  yang  seharusnya menjadi perlindungan, tapi terasa seperti kutukan.

Di antara batas kepemilikan dan perlindungan, kebencian dan kerinduan, mereka terjebak. Mikhael ingin menyelamatkannya… dengan cara yang paling brutal. Dan Ann ingin membencinya…dengan cara yang paling menyakiti Mikhael. 

 ...

Ann tak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam satu hari. Hari itu, ia baru saja lulus SMA—tertawa bersama teman, memimpikan kuliah dan dunia baru yang menanti, kemudian pulang dengan taksi yang ia pesan. Tapi begitu pintu tertutup, bau menyengat menusuk hidungnya. Seseorang membekapnya. Lalu gelap.

Satu satunya hal yang telah ia sadari adalah dirinya sedang diculik. Tangannya terikat kuat dan lakban menutup mulutnya. Mengunci semua akses untuk keluar dari mobil ini.

Siapa yang menculiknya, akan dibawa kemana dirinya, dia sama sekali tidak tahu tentang masa depan seperti apa yang menantinya.

 Ann panik. Kepalanya berdenyut. Dua gadis lain bersamanya—satu sudah terjaga dan menatap Ann dengan mata ketakutan, satu lagi masih tertidur karena obat.

Mobil terus melaju dari jalan sepi ke jalan ramai yang asing. Hingga rem berderit cukup nyaring, mobil itu berhenti. Ann sedikit mengintip ke luar. Lampu neon berwarna merah muda dan biru berkedip di sepanjang jalan sempit. Asap rokok menggantung di udara, bau alkohol menusuk hidung. Musik keras berdentum dari klub malam. Wanita-wanita bergaun minim berdiri di depan bar, tersenyum pada pria-pria mabuk yang lalu-lalang.

Setidaknya yang ia tahu adalah tempat ini tidak aman dan seharusnya tak akan pernah berada dalam jangkauannya—jika saja ia tidak diculik untuk sampai ke sini.

Pintu mobil dibuka. Seorang Pria bertato naga yang menjalar di sepanjang tangannya dengan kaos putih tanpa lengan itu mengulurkan tangan ke arahnya. Menarik hingga ia terhuyung-huyung hampir jatuh jika bukan karena cengkeraman kuat pria itu.

Salah satu wanita mencoba kabur. Tapi hanya butuh hitungan detik bagi pria lain menyeretnya kembali. Semua menjadi saksi bahwa melawan hanya akan berujung luka. Pria lain menyumpah dalam bahasa asing—terdengar kasar, beraksen keras ketika mendapati wanita dalam gengamannya mencoba kabur. pintu mobil yang semula terbuka dibanting dengan keras.

Ann, bersama kedua wanita lainnya dibawa masuk ke sebuah tempat yang dengan papan bertuliskan bahasa asing yang diterangi lampu merah redup. Lorong sempit, suara rintihan, bau alkohol serta asap rokok menemani mereka sepanjang jalan. Lengket, panas,  yang makin membuatnya tak nyaman. 

Mereka melewati berbagai lorong dan ruang, dibawa lebih dalam, dan lebih dalam lagi. Setiap belokan memperlihatkan sisi lain dari dunia yang tak pernah dia bayangkan benar-benar ada.

Pria dan wanita bercinta dimana saja. Semua kabur dalam kabut tipis yang melayang dari puntung-puntung ganja dan serbuk putih yang berpindah tangan tanpa sembunyi.

Ini tempat yang menelan batas—antara moral dan dosa, antara nyata dan khayal, antara hidup dan mati.

Langkah kaki bergaung saat seorang wanita muncul dari balik tirai manik-manik.

“Tak menawarkan mereka padaku, Pichai?”

Ia mengenakan cheongsam hitam ketat dengan bordir peony merah. Rambutnya disanggul rapi dengan tusuk konde giok, senyumnya sensual meski wajahnya menunjukkan usia. Tetap anggun dan memikat.

“Madam Lin, kami harus menawarkan mereka ke area bawah tanah. Pertandingan tinju menarik orang penting—mereka pasti membayar lebih tinggi, jauh darimu,” jawab pria bertato naga yang mencengkeram Ann.

"Jika mereka tak terjual kau bisa melemparnya kesini," wanita itu berkata dengan sinis lalu pergi dengan dua orang berperawakann besar dibelakangnya.

Ann dan dua orang lainnya kembali didorong ke depan. Menyusuri lorong demi lorong. Di dinding, lampu-lampu neon yang tadinya berkilau kini tinggal redup berkedip. Musik yang sebelumnya berdentum kini hanya gema jauh yang terdengar seperti suara rintih. Semakin mereka berjalan, semakin samar suara dunia luar. Dan semakin dekat… suara jeritan dan juga sorakan.

"Mikhael! Mikhael! Mikhael!’’

Nama itu berulang-ulang diteriakkan, seperti mantra pemanggil iblis dalam udara yang lengket oleh keringat, darah, dan kegilaan. Sorak-sorai menggema di arena tinju ilegal yang lebih mirip kandang hewan buas sedang menampilkan dua orang petinju yang bertarung hidup atau mati.

Menang dan dapatkan uangnya, maka kau akan dihujani uang—judi besar, nama besar, pesta semalam suntuk atau kalah, dan tubuhmu akan diseret ke lorong belakang. Tak ada upacara. Tak ada belas kasihan.

Mayat akan dilempar ke kawanan anjing, atau ke kandang serigala hitam yang menjaga tempat ini dari gangguan luar.

Para penculik tertawa di depan arena. Seolah menyaksikan tontonan komedi—bukan pertarungan hidup dan mati yang membuat tulang-tulang remuk dan darah membanjiri tanah.

“Saatnya bertaruh lagi,” ujar salah satu sambil mengisap cerutu, matanya berbinar seperti penjudi, bukan manusia.

Di tempat ini, Orang-orang bukan hanya terbiasa dengan kekejaman—mereka mencintainya. Mereka memujanya. Mereka bertaruh di atasnya.

Di tengah hiruk pikuk, Mikhael berdiri tegak di bawah sorotan cahaya. Tubuhnya berkeringat, berotot, penuh luka—tapi matanya penuh amarah, dingin yang menusuk seperti hewan buas yang tak ingin diganggu siapapun setelah menumbangkan mangsanya.

Tangannya diangkat sebagai pemenang pertarungan brutal malam itu. Sorak sorai pun meledak liar, merayakan kemenangan yang berdarah.

Sang juara tak terkalahkan.

Ann gemetar ketakutan, bahkan jauh lebih takut ketika dia menyadari dirinya diculik. 

...

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
7 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status