Share

Bab 70

Penulis: Gekko
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-20 06:41:20
Ming Yue terkejut, dan langsung memeriksa keluar jendela.

Tapi ternyata mereka baik-baik saja. Bahkan terlihat sedang adu mulut di pinggir jalan. Si Pangeran kembar itu benar-benar liar.

“Biarkan saja, mereka sudah dewasa,” celetuk Qiang Jun.

Ming Yue kembali duduk bersandar dan menghela nafas lega.

“Tingkah mereka masih seperti anak kecil,” ucapnya sambil menggelengkan kepala.

Rasanya Ming Yue jadi paham, dengan apa yang di rasakan Selir Agung karena tingkah anak-anaknya. Mereka terlalu memiliki jiwa yang bebas.

Melihat si Pangeran kembar yang bersemangat ke gladiator, Ming Yue jadi menyadari sesuatu.

“Tapi bagaimana kau tahu gladiator buka lebih awal?”

Ming Yue menatap tajam seolah menginterogasi. Qiang Jun hanya memalingkan wajah, tak ingin menjawab.

“Jangan bilang itu juga bisnis Song She? Kau tahu gladiator itu ilegal!” lanjut Ming Yue mengomel.

Akhirnya, Qiang Jun berdehem pelan.

“Bukan aku. Tapi Shen Zihan yang keras kepala membuka gladiator atas namanya sendiri. Jadi artinya it
Gekko

Selamat hari senin! Othor kasih bonus 1 bab buat hari ini. Jangan lupa menyumbangkan Gem & hadiah supaya Othor semangat up nya (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

| 5
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
rifdanafisha
thankyou othor bonus 2babx...sering² yakkk wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 84

    Melihat Lao Feng terdiam dengan wajah pucat, Ming Yue terkekeh puas. Berjalan mendekat, lalu menepuk pundaknya pelan.“Lebih baik Paman memperbaiki diri. Aku masih memaafkanmu karena kau tidak terlibat dengan kejahatan Lao Lan.”Setelah mengatakan itu, Ming Yue berjalan ke arah pintu. Namun suara Lao Feng menghentikan langkahnya.“Ming Yue,” panggilnya.Salah satu anggota sosok berjubah di sekitar sedikit mendekat, waspada. Tapi Lao Feng tidak berniat macam-macam.“Sebenarnya apa yang Lao Lan lakukan padamu sampai kau membencinya seperti ini? Bisakah kau memaafkannya?” tanyanya dengan suara pelan, sedikit berhati-hati.Ming Yue menoleh dengan wajah datar. Lalu tersenyum tipis. Seketika ingatan di masa lalu muncul di kepalanya. Dan hal itu tidak mungkin untuk dimaafkan.“Setelah dia mati baru aku bisa memaafkannya,” katanya berubah dingin.Kemudian kembali melangkah keluar. Dan orang-orang berjubah hitam itu pun menghilang. Mengikuti Ming Yue dari balik bayangan.Kabar tentang eksekusi

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 83

    “Ibu bilang apa? Wei Chao anakmu?” tanya Qiang Yuze sekali lagi. mencoba mencerna apa yang dia dengar.Yi ran menarik nafas panjang, mengusap kasar wajahnya. Dia berusaha menyiapkan hati untuk mengatakan hal ini.“Sebelum melahirkanmu, Ibu pernah memiliki hubungan dengan Wei Bao. Tapi orang tuanya tak merestui karena Ibu hanya orang biasa. Ibu meninggalkan Wei Chao padanya dan masuk ke istana.”Qiang Yuze terdiam sejenak. Dan akhirnya tertawa hambar.“Dan Ibu merayu Ayahanda tapi masih tetap berhubungan dengan Menteri Wei?” katanya meneruskan.Sangat mudah ditebak.Yi Ran memalingkan wajah. Tidak ingin mengakuinya.“Yang Ibu cintai hanya Wei Bao. Ibu tidak terima terus direndahkan, tapi akhirnya berhasil berada di posisi ini.”Yi Ran kembali menatap Putranya dengan tatapan lembut. “Tolong mengertilah, Yuze. Maafkan saudaramu, ya? Bujuk Kaisar mencabut keputusannya.”Namun QIang Yuze masih berwajah datar. Kisah memilukan sang Ibu tak membuatnya merasakan ap apun.Hanya ada kebencian da

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 82

    “Ekhem.” Akhirnya Ming Yue berdehem. Menutupi kegugupannya “Mungkin nanti, Nenek. Masalah anak tidak bisa kita paksakan.”Shi Linhua mendengus, sambil menggeleng pelan.“Haish. Apa si bocah menyebalkan itu tidak bisa melakukannya dengan baik? Dasar payah,” gerutunya.Ming Yue tertawa kecil. Sedikit canggung membicarakan hal ini.‘Bagaimana aku bisa hamil? Melakukan itu saja kami belum pernah,’ gumamnya hanya bisa berbicara pada diri sendiri.Namun Shi Linhua tak kehabisan ide.“Kalau begitu kau saja yang menyerang lebih dulu, Yue. Qiang Jun memang sedikit kesulitan karena kondisi tubuhnya. Tapi kudengar malam pertama kalian sangat sukses. Jadi lakukan sesering mungkin-“Belum selesai berbicara, Ming Yue tiba-tiba berdiri.“Saya pulang dulu, Nenek. Sebentar lagi hari mulai gelap. Permisi,” pamitnya.Lalu keluar dari ruangan dengan langkah cepat.Shi Linhua terkekeh dengan tatapan meledek. Seolah menikmati reaksi Ming Yue yang terlihat malu-malu. Sifat jahil Qiang Jun memang berasal dar

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 81

    Shi Linhua hendak melerai. Tiba-tiba seorang wanita masuk dengan teriakan panik.“Wei Chao!” seru Permaisuri Yi Ran.Langsung menghampiri Wei Chao yang terjatuh dan membantunya bangkit.“Kau tidak apa-apa? Hm?” tanyanya lembut.Wei Chao menggeleng pelan. “Terima kasih, Yang Mulia.”Qiang Yuze mengernyit heran dengan sikap Ibunya.“Ibunda. Kenapa kau menolongnya? Dia sudah menghianatiku,” desisnya dengan tatapan tajam.Yi Ran menelan ludah. Jantungnya berdebar gelisah karena terlalu impulsif. Akhirnya dia berbalik mendekat Qiang Yuze dan mengusap pundaknya, seolah menenangkan.“Tenanglah, Yuze. Ini pasti salah paham, iya kan? Wei Chao?” ujarnya dengan suara lembut.Wei Chao tak menjawab. Hanya terdiam gelisah, memikirkan nasibnya setelah ini.Lao Lan mengepalkan tangan. Dengan tatapan penuh dendam dan rasa terhina. Kesal karena tidak ada yang mendengarkannya. Dia ingin keadilan untuk dirinya.“Ini semua karena kau, Yuze! Kau yang mandul tapi terus mendesakku untuk hamil! Jadi aku terpa

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 80

    Berita tentang penyerangan dari kerajaan Bailong mulai menyebar di antara para warga perbatasan.Qiang Yuze dan Jendral baru, Gu Bai, sepakat melaporkan hal ini pada kaisar.Mereka bergegas datang ke istana dan langsung pergi ke ruang singgasana.“Salam, Yang Mulia Kaisar,” ucap mereka membungkuk sopan.Kaisar Qiang Mingze menatap kedua orang itu sedikit terkejut.“Bangkitlah. Ada apa kalian datang ke istana bersamaan seperti ini?” tanyanya heran.“Kami ingin melaporkan. Di daerah perbatasan wilayah selatan, ksatria Kerajaan Bailong menyerang warga dan mencuri hasil tambang,” ujar Gu Bai.Qiang Mingze sontak terbelalak.“Apa?!”“Tapi kami berhasil mengalahkan mereka. Walau ada banyak ksatria kita yang terluka parah,” tambah Qiang Yuze menjelaskan.Qiang Mingze mengepalkan tangan, wajahnya mengeras.“Bailong keparat,” umpatnya kesal.Diam-diam, Qiang Yuze dan Gu Bai saling menatap. Bibir mereka tersenyum menyeringai, seolah reaksi Qiang Mingze sesuai dengan apa yang mereka harapkan.Qia

  • Kehidupan Kedua: Istri Pangeran Cacat Menuntut Balas   Bab 79

    Langit menampilkan layung oranye yang indah.Ming Yue dan Qiang Jun baru tiba di markas Song She saat sore hari. Perjalanan mereka cukup jauh dari desa penempa.Qiang Jun segera mengantar Ming Yue ke ruang pribadi tabib long. Dan kebetulan dia sedang ada di markas.“Tabib Long! Aku ingin meminta bantuanmu,” seru Ming Yue langsung menghampirinya.Tabib Long yang berdiri di depan rak buku itu menoleh.“Katakan saja Putri. Aku pasti membantu,” jawabnya ramah.Ming Yue senyum tipis. Sedetik kemudian wajahnya berubah serius.“Apa kau pernah dengar wabah kematian?”Mendengar hal itu, seketika tabib Long sedikit memucat.“Dari mana kau tahu itu, Putri?”“Jawab saja apa kau sesuatu?” balas Ming Yue tak sabar. Dia melihat sepertinya tabib Long mengetahuinya.Tabib Long akhirnya menghela nafas panjang.“Wabah itu pernah melanda desa terpencil di suatu pulau bertahun-tahun lalu. Penyebarannya sangat cepat dan belum ada penawarnya sampai sekarang. Aku pun hampir terkena wabahnya jika tak cepat-ce

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status