Home / Rumah Tangga / Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta / Bab 4 Kejutan di Hari Anniversary Pernikahan

Share

Bab 4 Kejutan di Hari Anniversary Pernikahan

Author: Noona Y
last update Last Updated: 2025-04-10 12:20:57

Hari ulang tahun pernikahan mereka akhirnya tiba. Pesta yang diadakan di kediaman mewah milik mertua Adelia itu sangat megah. Semua persiapan dilakukan dengan sangat teliti dan sempurna, sehingga Adelia terkejut melihat betapa besar dan mewahnya pesta tersebut.

"Benarkah ini, Kak Adel? Kakak terlihat sangat berbeda, seperti artis Hollywood!" seru Amelia dengan kagum.

Sejak siang hingga sore, Adelia sibuk dengan persiapan Make-up. Samuel telah menyewakan jasa seorang Make-Up Artist (MUA) profesional untuk memastikan Adelia tampil sempurna dan mempesona di hari istimewanya.

Adelia tersenyum malu-malu saat mendengar pujian dari adiknya, Amelia. Dia tidak terbiasa menerima pujian seperti itu, sehingga dia merasa sedikit tidak nyaman. "Kamu terlalu berlebihan, Mel. Aku tidak secantik itu."

Adelia merasa Sangat canggung dengan pujian tersebut. Dia jasi teringat hari pernikahannya dulu, di mana dirinya hanya memakai baju dress sederhana dan make-up tipis, hanya untuk sekedar foto. Dia tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari akan menjadi pusat perhatian dengan penampilan yang mewah seperti ini.

Tapi Amelia tidak mau diam, dia terus memuji Adelia dengan antusias. "Tidak, Kak Adel, kamu benar-benar terlihat cantik! Aku tidak pernah melihat kamu seperti ini sebelumnya."

Adelia merasa sedikit tidak nyaman dengan pujian yang berlebihan, tapi dia juga merasa bahagia karena adiknya sangat suka melihat penampilannya.

Tak lama setelah itu, seorang pelayan memasuki kamar Adelia, "Nyonya meminta anda untuk segera turun ke ruang pesta!"

Adelia mengangguk, seketika jantungnya jadi berdebar-debar cepat. Sekali lagi ia menatap di cermin, memastikan penampilannya sempurna. Setelah mengenakan sepatu hak tinggi 5 cm yang elegan, ia melangkah keluar dari kamar, senyumnya penuh percaya diri.

Sesampainya di ruang pesta, Adelia merasa gugup sekali. Matanya langsung diserbu oleh pemandangan ramai para tamu terhormat yang berdiri memenuhi ruangan pesta.

"Adelia! Datang ke sini sebentar!" tiba-tiba Devina memanggilnya dari kejauhan, dengan nada yang cukup keras, menarik perhatian beberapa tamu di sekitarnya.

Jantung Adelia berdegup cepat. Ia takut akan dimarahi mertuanya, namun wajah ibu mertuanya tampak berbeda hari ini, Devina memanggil Adelia dengan senyum ramah.

Adelia melangkah menuju ibu mertuanya, ia berjalan menunduk, seakan-akan setiap mata di ruangan itu sedang tertuju padanya.

Saat tiba di sisi ibu mertuanya, Adelia menyapa dengan senyum. "Selamat malam, Ma."

Devina tersenyum tipis, lalu dengan anggun ia mengulurkan tangan dan menggandeng lengan Adelia. "Ada tamu penting yang ingin ibu perkenalkan sama kamu," ujar Devina, suara yang terkesan penuh arahan.

Adelia merasa gugup, tapi mencoba untuk tetap tenang. "Baiklah, Ma," jawabnya singkat.

Ibu mertuanya memimpin langkah Adelia menuju sudut ruang dekat panggung pesta. Begitu mendekat, ia melihat Samuel, kak Selly, dan bapak mertuanya sedang berbincang.

Namun, ada satu pemandangan yang menarik perhatiannya—seorang wanita cantik yang penampilannya tak kalah mempesona seperti dirinya. Wanita itu sedang bergandengan tangan dengan Samuel, suaminya, dan itu membuat hati Adelia terasa berat.

‘Siapa wanita itu?’ tanya Adelia dalam hati, namun tak berani menyuarakannya.

Devina dengan sengaja membawanya untuk diperkenalkan kepada Bella. "Bella, perkenalkan, ini Adelia, istri Samuel," seru Devina dengan senyum yang terasa tidak tulus.

Bella langsung tersenyum ramah, seolah tak tahu apa yang sedang terjadi diantara mereka. "Senang akhirnya bisa bertemu denganmu, istri Samuel," ujarnya dengan nada manis.

Adelia membalas dengan senyum tipis, meski hatinya hancur. Ia merasa dunia disekitar sedang runtuh. Bagaimana bisa mertuanya membiarkan wanita lain bergandengan tangannya begitu mesra dengan suaminya?

"Selama kamu bersikap baik kepada Bella, aku tidak akan menceraikan mu," kata Samuel tiba-tiba, nadanya penuh penekanan.

Kemudian, Samuel kembali memandang wajah Bella dengan penuh kasih sayang. Ia mengangkat satu tangan wanita itu dan menciumnya dengan lembut, penuh kehangAtan, tanpa memperdulikan kesedihan yang terukir jelas di wajah istrinya, Adelia.

"Bella adalah wanita yang kucintai, dan hari ini akan menjadi pesta pertunangan kami," kata Samuel dengan suara yang penuh kepercayaan diri.

Adelia menatap tajam Bella, hatinya terasa sakit dan pilu. Dia tidak bisa percaya bahwa suaminya bisa dengan mudah mengumumkan pertunangannya dengan wanita lain di depannya.

Senyum lebar yang terukir di wajah Bella membuat hati Adelia terasa ditusuk ribuan jarum. Bella menatap Samuel penuh kekaguman, seolah-olah tidak ada yang salah dengan cinta yang mereka perlihatkan di depan Adelia.

"Tega sekali kamu mas! Di hari ulang tahun pernikahan kita, kamu malah bertunangan dengan wanita lain!" suara Adelia bergetar dan air mata mengalir di pipinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 108 Ledakan Pagi

    “Kamu mau membelanya?” tanyanya pelan, seolah tak percaya.Adelia menarik napas panjang, “Aku bukan membela siapa-siapa. Tapi Mas juga tahu, kalau bukan karena kak Satrio, kita bisa kehilangan Isabella.”Samuel tidak langsung menanggapi. Rahangnya mengeras. Ia menatap Adelia, lalu Satrio bergantian, sorot matanya tak bisa menyembunyikan kekecewaan.Hening sejenak, lalu tiba-tiba terdengar suara kecil yang bening, memecah ketegangan.“Mamam,” gumam Isabella, matanya polos menatap ketiga orang dewasa di depannya.Samuel dan Adelia sontak menoleh. Adelia segera kembali ke dapur, menyiapkan sarapan untuk putrinya. “Sebentar ya sayang, mama bikinin ya...”Sambil membawa mangkuk, Adelia menggendong Isabella membawanya ke halaman belakang Villa.Setelah Adelia dan Isabella menghilang di balik pintu dapur, hanya tinggal dua orang pria di ruang tamu. Satrio akhirnya angkat bicara.“Aku nggak datang ke sini buat cari ribut, Sam. Aku cuma mau memulai hubungan baik denganmu dan keluargamu, aku in

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 107 Setelah Malam Mendebarkan

    Keesokan paginya. Cahaya matahari menembus tirai kamar, Adelia terbangun lebih dulu. Ia menatap langit-langit dalam diam, matanya sembab, tubuhnya terasa pegal dan berat. Ia masih bisa merasakan jejak percintaan semalam. “Aduh...” desisnya pelan, menahan nyeri di bawah perut. Ia memejamkan mata, mencoba menepis bayangan semalam yang begitu membekas. Samuel melakukannya bukan dengan cara yang lembut. Adelia menoleh kesamping, melihat Samuel yang masih tertidur. Nafasnya teratur, tapi wajahnya tampak letih, seperti habis bertarung dengan dirinya sendiri. Adelia perlahan bangkit dari ranjang, melangkah pelan ke kamar mandi tanpa menimbulkan suara. Di dalam, ia menatap bayangannya di cermin—mata lelah, wajah pucat, dan ruam-ruam kecil disekitar dadanya, Tak perlu dijelaskan dari mana asalnya, wajah Adelia sudah merona. Saat ia keluar, Samuel sudah terbangun. Tatapan mereka bertemu sesaat. Ada jeda. Hening. Tapi tak ada sapaan. Samuel menghela napas, duduk di tepi ranjang sambil men

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 106 Malam Mendebarkan

    Isabella kini sudah dibungkus selimut hangat. Anak itu tertidur pulas di ranjang samping Amelia, sesekali menggeliat kecil mencari kenyamanan.Amelia duduk di tepi ranjang sambil menatap kakaknya.“Kak…" suaranya lirih. “Kamu nggak apa-apa?”Adelia hanya mengangguk pelan, membetulkan selimut dan mencium kening mungil Isabella.“Yang penting dia selamat…” ucapnya pelan.Wajah Amelia terlihat muram, pikirannya masih terbayang-bayang kejadian di kolam. Rasa bersalah masih menghantuinya.Adelia menghampirinya, duduk di tepi ranjang Amelia. “Sudah malam… Kamu tidurlah.”Amelia menggeleng pelan. “Aku nggak bisa, Kak… Aku—aku gak becus jaga Icha, aku malah main HP. Kalau saja tadi aku lebih awas…” Suaranya bergetar, air mata mulai mengalir lagi.Adelia mengusap kepala adiknya dengan lembut. “Sudah. Jangan salahin diri sendiri terus, sayang. Namanya musibah, bisa terjadi ke siapa aja. Kamu nggak niat ceroboh.”Amelia terisak pelan, lalu mengangguk. Adelia meraih tangannya dan menggenggam erat

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 105 Ribut di Pesta

    Adelia mencengkeram gaunnya agar tidak tersandung saat ia berlari menuju sumber suara. Jantungnya berdegup kencang, seperti ingin menerobos keluar dari dada.“Isabella... jangan sampai terjadi sesuatu... kumohon!” batinnya menjerit, diliputi kecemasan yang mencekam.Lampu-lampu taman menyorot air kolam yang kini bergelombang hebat. Beberapa tamu berlarian ke arah yang sama, dan dari kejauhan, terdengar isak panik Amelia.“Tolong! Icha!”Tubuh kecil Icha—bayi perempuan yang selama ini begitu Adelia jaga seperti anak kandung sendiri—terlihat tenggelam muncul tenggelam di tengah kolam, gaun mungilnya mengembang seperti kelopak bunga yang layu.“ICA!!” teriak Adelia histeris, menerobos kerumunan yang mulai berkerumun di tepi kolam.Namun Satrio tak menunggu.Dengan satu hentakan, jasnya ia lepas dan dilempar ke samping. Lalu melompat ke dalam kolam tanpa ragu, cipratan air menghantam keras.Adelia mendekap mulutnya, gemetar, tubuhnya kaku, ia berdiri mematung di tepi kolam, antara takut d

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 104 Resepsi pernikahan Selly

    “Sam! Lama tak bertemu, bro!” seru seorang paruh baya dengan jas Armani dan dasi sutra bermotif batik.Samuel langsung menjabat tangan pria itu, dengan senyum ramah. “Hei, Mister Albert, By the way, Minggu depan Anda akan hadir di Forum bulan depan, kan?” tanyanya. Lalu pria itu mengangguk.“Sam! How are you,” timpal seorang wanita berambut pirang yang tampak glamor. “Kalau kamu bukan CEO sekarang, aku akan curiga kamu mantan intel.”Tawa pecah lagi di antara mereka. Adelia hanya mengerutkan kening, tak paham apanya yang lucu, Samuel terus mengobrol asik dengan kedua orang itu, Adelia merasa semakin asing.“It's your Wife?” tanya wanita bule itu, basa-basi.Samuel mengangguk. “Yes, perkenalkan, istri saya, Adelia.”“How, pretty,” ucap wanita itu sambil mengamati Adelia dari ujung rambut ke ujung kaki dalam satu tatapan cepat. “Kamu beruntung, Sam,”“Yups,” jawab Samuel sambil tersenyum.Adelia memaksakan senyum, menyesap minumannya lagi, dan mulai menghitung detik, memikirkan cara ag

  • Kejutan Mencengangkan Dari Suamiku Tercinta   Bab 103 Hari pernikahan Selly

    “Diam sedikit, Kak. Alisnya hampir sempurna,” kata Amelia. Wajahnya penuh konsentrasi seperti seniman di depan kanvas mahal. Tangannya bergerak hati-hati memegang spidol dan pensil alis.Adelia melirik pantulan cermin besar yang dikelilingi cahaya lampu bundar. “Kamu cocok buka salon, Amel. Sumpah, muka Kakak jadi beda banget. Glowing parah kayak artis.”Amelia terkekeh, tapi tetap fokus menyempurnakan garis halus di atas mata kakaknya. “Gak sia-sia kan aku belajar makeup dari YouTube dan latihan tiap malam.”Adelia mendesah pelan, “Padahal Mas Samuel udah nawarin kita pakai MUA profesional di Bali, Biar kamu nggak repot-repot begini dari subuh.”“Sayang ilmunya, Kak,” balas Amelia sambil tersenyum bangga. “Lagipula, ini momen yang pas buat coba-coba. Sekalian ngetes skill make up aku,”“Ooh...” Adelia mengerutkan keningnya. “Jadi Kakak ini... dijadikan bahan percobaan ya, ceritanya?”Amelia menahan tawa. “Tenang aja. Percobaan kali ini sukses besar. Kakak jadi kayak bridesmaid Korea.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status