Share

Bab 8

Author: Charmy
Beberapa hari ketidakhadiran Darren di rumah itu justru menjadi kesempatan yang sangat berguna bagi Adele. Dia mulai membereskan semua barang miliknya di rumah itu.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, Adele telah membeli sebuah apartemen kecil di Kota Jarkos sebagai tempat sementara untuk menyimpan semua barang-barangnya. Sedikit demi sedikit, semua kenangan tentang dirinya dan Darren di rumah itu pun menghilang.

Malam sebelum hari pernikahan, Darren tiba-tiba pulang ke rumah. Di tangannya, dia membawa sebuah foto yang tampak familier. Saat itu Adele sedang membereskan barang terakhir miliknya.

Melihat rumah yang sudah tampak jauh lebih kosong, Darren nyaris mengira kalau dirinya masuk ke rumah yang salah. Namun saat melihat Adele di ruang tamu dengan wajah berdebu, Darren justru merasa lega.

"Kamu kenapa sampai kotor begitu? Kenapa barang-barang di rumah ini jadi banyak yang hilang?"

Adele tidak menyangka Darren akan pulang tiba-tiba. Dia sempat terpaku ketika mendengar pertanyaan Darren. Namun untunglah, selama beberapa hari terakhir ini, Adele sudah cukup terlatih untuk tetap tenang dan pandai berbohong.

"Aku cuma bersih-bersih, buang barang-barang yang sudah nggak dipakai. Nanti setelah pernikahan, baru beli yang baru."

Darren jelas salah mengartikan ucapan Adele, tapi Adele tidak merasa perlu meluruskan apa pun.

Darren tersenyum lembut, lalu menarik Adele duduk di sampingnya. Dia menyerahkan foto di tangannya kepada Adele. "Aku minta tukang restorasi untuk perbaiki foto pertama kita setelah resmi jadian. Lihat deh, kelihatan persis seperti yang dulu, 'kan?"

Adele menerima foto yang kini tampak baru itu.

Di bawah pohon bunga pir yang tengah bermekaran, dirinya tampak tersenyum lembut ke arah kamera, sementara Darren menatapnya dari samping. Itulah foto pertama mereka setelah Adele setuju menjalin hubungan dengan Darren.

Namun belum lama ini, foto itu yang dulunya dipajang di kantor Darren, telah dicabik-cabik oleh anjing peliharaan Susanti. Berhubung foto aslinya sudah lama hilang, bahkan untuk mencetak ulang foto itu pun tidak memungkinkan lagi.

Tentu saja, semua ini bukan Darren yang memberitahunya. Adele mengetahui insiden foto itu dari Susanti saat dia sengaja memamerkan perlakuan manja Darren padanya.

Kini, foto tersebut sudah dibawa Darren untuk direstorasi. Meskipun foto bisa diperbaiki, perasaan di antara mereka sudah tidak mungkin kembali seperti dulu.

Dengan nada datar, Adele berkata, "Tiba-tiba aku pengen makan mi buatanmu sendiri. Malam ini temani aku makan malam, ya?"

Setelah diselamatkan waktu itu, Adele yang sudah kelaparan selama beberapa hari, pernah melahap dua mangkuk mi sekaligus tanpa sisa.

Demi membuat Adele bisa makan mi favoritnya kapan pun, Darren bahkan rela belajar selama sebulan di warung kecil hanya untuk bisa meniru rasa masakan itu dengan sempurna. Kali ini, anggap saja sebagai titik akhir dari semua kenangan mereka.

Darren tersenyum dan mengangkat tangannya untuk mengusap kepala Adele, lalu langsung mengangguk tanpa ragu. Namun, baru saja dua mangkuk mi diletakkan di atas meja, ponsel Darren berdering.

Ekspresi santainya seketika berubah tegang. Setelah menutup telepon, dia menatap Adele dengan mata penuh rasa bersalah dan kebingungan. Dia belum mengucapkan sepatah kata pun, tapi Adele sudah tahu jawaban yang akan keluar dari mulutnya.

"Adele, ada urusan mendadak dari kantor ...."

Adele menunduk sambil mengaduk-aduk mi di mangkuknya dengan sumpit. Dia mencoba tersenyum, tapi bibirnya terasa kaku. "Kalau itu urusan penting, ya pergi saja. Masih banyak waktu ke depannya, 'kan?"

Darren memeluknya erat. "Adele, terima kasih sudah bisa ngerti aku."

Adele tersenyum, tetapi senyumannya itu tidak tulus sama sekali.

"Adele, sepertinya malam ini aku bakal sibuk sampai larut. Kamu nggak perlu tungguin aku. Aku benar-benar nggak sabar melihatmu besok memakai gaun pengantin."

Dalam pelukannya, Adele menjawab pelan, "Aku juga nggak sabar ...."

Tidak sabar ingin melihat ekspresi Darren saat tahu mempelai wanitanya bukanlah dirinya. Begitu Darren pergi, Adele langsung menerima pesan dari Susanti.

[ Adele, bahkan di malam sebelum pernikahanmu saja Darren masih bersamaku. Kamu pikir kamu pantas bersaing denganku? Kamu pikir kamu bisa menang dari aku? ]

Susanti sama sekali tidak heran jika Adele tidak membalas pesannya. Namun tetap saja, dia terus mengirimkan pesan yang menyakitkan itu.

Adele mematikan ponselnya. Dia menatap dua mangkuk mi yang tampak lezat itu di hadapannya, tetapi tidak merasa berselera sedikit pun.

Ternyata bukan hanya perasaan yang bisa berubah. Kebiasaan, bahkan selera pun bisa dengan mudah ikut berubah.

Dia mengambil foto yang tadi dibawa pulang oleh Darren, lalu merobeknya tepat di tengah untuk memisahkan bagian dirinya dan Darren. Dia hanya menyisakan separuh yang memperlihatkan wajah Darren seorang diri.

Setelah itu, Adele mandi air hangat yang nyaman, lalu berbaring di tempat tidur dan tak lama kemudian terlelap.

Malam itu dia tidur sangat nyenyak. Keesokan paginya, bahkan sebelum pukul tujuh, Adele sudah terbangun.

Melihat notifikasi di ponselnya tentang jadwal kereta dan status paket kiriman yang sedang dalam perjalanan, suasana hati Adele membaik. Dia pun mulai membereskan barang-barang terakhir yang masih tersisa.

Sebetulnya, hampir semua barang miliknya telah dia kirimkan beberapa hari yang lalu. Yang tersisa hanyalah perlengkapan yang masih akan dia gunakan dalam waktu dekat.

Setelah semuanya siap, Adele meninggalkan tempat yang pernah dianggapnya sebagai rumah itu dengan tanpa menoleh sama sekali.

....

Sementara itu, Darren mendadak terbangun dari tidur di ranjang Susanti. Tubuhnya terguncang dan dia menekan dadanya yang terasa tidak tenang. Perasaan cemas yang aneh semakin lama semakin membesar.

Melihat waktu di ponsel, Darren segera bangkit dan mengenakan pakaian.

Semalam, dia menerima telepon dari Susanti. Dalam telepon, Susanti menangis dan berkata bahwa dia terpeleset dan perutnya terasa sakit. Namun saat Darren tiba, barulah dia sadar bahwa itu semua hanyalah trik Susanti untuk menarik perhatiannya.

Namun karena terus digoda, Darren yang kehilangan kendali akhirnya memilih untuk tinggal.

Kini saat meninggalkan tempat Susanti, Darren teringat bahwa hari ini adalah hari pernikahannya dengan Adele. Wajahnya pun dihiasi senyum bahagia.

Tak bisa menahan kegembiraannya, dia pun mengirim pesan ke Adele.

[ Adele, aku benar-benar sudah nggak sabar ingin segera melihatmu. ]

Tak lama kemudian, balasan pun datang dari seberang.

[ Aku juga. Semoga saat pembukaan pernikahan nanti, kamu suka kejutan yang sudah kusiapkan untukmu. ]

Detik demi detik berlalu. Di lokasi pernikahan, tamu-tamu yang datang memberikan restu telah memenuhi setiap kursi yang tersedia. Darren berdiri di atas panggung, wajahnya dipenuhi kebahagiaan saat menceritakan kisah cinta dirinya dan Adele.

Di saat yang sama, musik romantis mulai mengalun. Balon-balon berwarna-warni terlepas dan melayang ke langit, menciptakan suasana meriah.

Kini sang pengantin wanita berjalan perlahan menuju panggung di tengah tatapan iri dan kagum dari para tamu undangan.

Darren menatapnya penuh cinta, lalu berkata lantang, "Adele, aku ingin menggunakan seumur hidupku untuk membuktikan bahwa aku akan selalu menyayangimu dan mencintaimu. Maukah kamu menemaniku seumur hidup?"

Di bawah tatapan semua orang, pengantin wanita yang masih tertutup kerudung tipis itu mengangguk kuat.

Darren yang diliputi kebahagiaan pun tersenyum lebar dan mengulurkan tangan untuk membuka kerudung wajah pengantinnya.

Namun, saat dia melihat jelas siapa yang berdiri di hadapannya, senyuman di wajahnya langsung membeku. Sebab, yang berdiri di sana ... adalah Susanti.

Dalam sekejap, tubuh Darren mematung. Perasaan panik dan ketakutan yang amat kuat menyapu seluruh tubuhnya dalam sekejap.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 25

    Di bawah kepemimpinan Darren, Grup Halsinky perlahan-lahan menguasai setengah kekuatan bisnis di seluruh Kota Jarcos. Dia mulai memperluas bisnisnya ke luar negeri dan tujuan pertamanya adalah Paris, Prancis.Dulu semua orang mengejek tindakan gegabah Darren saat mencari Adele, tetapi kini tidak ada seorang pun yang berani membicarakannya lagi. Bahkan sebaliknya, mereka mulai memuji betapa dalam cintanya Darren kepada Adele, seakan-akan sepenuhnya melupakan kenyataan bahwa dulu Darren pernah berselingkuh sebelum pernikahan dan bahkan membuat wanita lain hamil.Begitulah, ketika kekuasaan sudah berada di tangan, semua kata-kata hinaan akan lenyap tanpa jejak. Darren merasakan sendiri bagaimana manisnya kekuasaan, tetapi hal itu sama sekali tidak membuatnya bahagia. Atau lebih tepatnya, sejak hari Adele pergi, Darren telah kehilangan hak untuk merasa bahagia.Dia telah mengkhianati Adele. Berdasarkan janjinya sendiri, dia pantas hidup sebatang kara hingga akhir hayat. Kebahagiaan seharus

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 24

    Setelah kembali dari Kota Jarcos ke Paris, Adele tidak lagi diganggu oleh orang-orang yang dulu mengaku sebagai temannya di dalam negeri. Hidupnya perlahan kembali tenang.Sementara itu, di dalam negeri, sejak kepergian Adele, Darren hidup layaknya mayat berjalan. Kelly diliputi amarah sekaligus kesedihan. Wanita yang biasanya anggun itu kini memaki tanpa henti.Ketika Travis masuk ke ruang rawat, dia melihat Darren yang lesu tak berdaya dan Kelly yang tak berhenti mengomel. Seketika, emosinya naik.Travis menarik Darren dari ranjang, lalu menamparnya dua kali dengan keras. Darah langsung mengalir di sudut bibir Darren. Telinganya mendengar bentakan ayahnya yang menggelegar."Darren, lihat dirimu sekarang! Kamu pikir kalau kamu seperti ini, Adele akan kembali? Sekarang dia bahkan nggak akan melirikmu lagi. Kalau terus terpuruk begini, kamu hanya akan membuat semua orang jadi bahan tertawaan!""Kalau kamu nggak peduli pada orang lain, setidaknya lihat ibumu! Lihat dia sekarang! Ini kare

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 23

    Kelly yang menunggu di luar langsung merasakan firasat buruk saat melihat Sonny masuk ke ruangan. Jadi, ketika Adele dan Sonny berniat pergi, Kelly langsung berdiri mengadang di depan mereka."Adele, kamu mau pergi sekarang? Orang ini temanmu?"Terhadap Kelly, kesabaran Adele memang lebih banyak sedikit dibandingkan untuk Darren, tetapi itu hanya sebatas perbandingan. Sejak malam itu ketika dia mendengar semua percakapan di rumah lama, Adele tidak bisa lagi bersikap ramah kepada Kelly.Menghadapi pertanyaan bernada tidak menyenangkan dari Kelly, Adele hanya menjawab dengan nada datar, seolah-olah ini adalah urusan pekerjaan. "Di antara aku dan Darren, sudah nggak ada yang perlu dibicarakan lagi. Lagi pula, ini pacarku, Sonny."Sonny menyapa Kelly dengan sopan, tetapi Kelly tak berniat membalas sapaan itu. Hatinya dipenuhi keluhan terhadap Adele, nada bicaranya pun sedikit kesal. "Adele, kamu dan Darren putus belum sampai dua bulan. Kenapa kamu sudah ....""Kamu nggak bisa lihat betapa

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 22

    "Itu sudah pasti! Bagiku, kamu adalah orang yang paling penting!"Tanpa ragu sedikit pun, Darren langsung mengucapkan jawaban itu. Mendengar jawaban itu, sudut bibir Adele terangkat membentuk senyuman mengejek, menusuk mata Darren.Tanpa menyisakan sedikit pun belas kasihan, Adele mengucapkan jawaban yang jauh berbeda dari Darren, "Nggak, kamu nggak akan melakukannya. Kamu nggak rela melepaskanku, tapi juga larut dalam sensasi yang diberikan Susanti. Kalau nggak, kamu nggak akan sebahagia itu setelah tahu dia hamil.""Sekarang kamu menjawab seperti ini hanya karena kamu tahu aku akan meninggalkanmu. Padahal yang paling kamu sesali adalah kamu nggak menyembunyikan perselingkuhanmu dengan lebih baik.""Andai waktu bisa diputar, aku yakin kamu akan mengatur Susanti tinggal jauh dariku, seumur hidup pun tak masalah, agar kamu bisa memiliki dua-duanya."Wajah Darren seketika pucat pasi, seakan-akan pikiran terdalamnya sedang dibuka lebar-lebar. Telapak tangannya mengepal kuat, tubuhnya berg

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 21

    Dengan adanya tekad untuk terus bertahan, Kelly tidak perlu memaksa lagi kali ini. Darren dengan sukarela meminta melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap dan setiap hari minum obat serta menerima infus.Kesehatan Darren semakin membaik. Namun, hari ketiganya, dia sudah mengurus prosedur keluar rumah sakit.Dia memerintahkan para pekerja untuk bekerja lembur demi memperluas area rumah kaca bunga, lalu meminta asistennya membeli ratusan bibit pohon pir untuk ditanam di dalamnya. Setelah itu, dia memanggil tukang ahli merawat tanaman, menyesuaikan suhu agar pohon pir itu bisa terus berbunga sepanjang waktu ini.Tidak berhenti di situ, Darren juga memesan kembali sebuah cincin khusus, berencana melamar ulang Adele pada hari dia kembali. Kali ini, dia bersumpah tidak akan pernah mengkhianati Adele lagi.Dalam sekejap, satu minggu pun berlalu. Darren mengikuti Kelly seperti bayangannya sepanjang hari, hingga akhirnya telepon dari Adele kembali masuk. Sesuai arahan Darren, Kelly memberi tahu

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 20

    "Darren, kamu harus sadar. Selama kamu mau bangun, Ibu rela buang harga diri dan memohon pada Adele agar dia mau kembali menemuimu.""Tapi kalau kamu terus koma seperti ini, kamu nggak akan pernah punya kesempatan lagi untuk bertemu dengan Adele ...."Sepertinya kata-kata Kelly itu berhasil, Darren berjuang bangun dari komanya, menggenggam erat tangan ibunya. "Ibu ... aku ingin bertemu Adele!"Kalimat itu seolah-olah menguras seluruh tenaganya. Bahkan dengan alasan sang ayah sakit parah pun, Selina tetap gagal membuat Adele kembali. Darren benar-benar sudah tak tahu lagi harus memakai cara apa untuk menemukan Adele.Dulu, Kelly selalu menganggap Adele seperti anak kandung sendiri dan Adele adalah orang yang berhati sangat lembut. Mungkin kali ini, Kelly benar-benar bisa membuat Adele kembali.Melihat tatapan Darren yang penuh rasa sakit, Kelly sempat ragu sejenak, tetapi akhirnya dia mengalah dan menyetujui permintaan Darren untuk segera menelepon Adele.Namun, telepon yang baru berder

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status