Share

Bab 7

Penulis: Charmy
Di perjalanan pulang, layar ponsel Darren terus-menerus menyala. Saat Adele tidak memperhatikannya, barulah Darren diam-diam membuka pesan-pesan yang masuk.

Itu pesan dari Susanti.

[ Darren, menurutmu, nama apa yang cocok untuk anak kita? Malam ini kamu bisa datang dan bantu aku pilih-pilih, ya? ]

Darren dengan cepat mengetik balasan berupa peringatan.

[ Urusan nama nanti saja dibahas. Mulai sekarang, jangan lagi bicara sembarangan di depan Adele. Kalau dia sampai tahu hubungan kita, kamu nggak akan sanggup menanggung akibatnya! ]

Meskipun berkata demikian, Adele tetap bisa melihat dari raut wajah Darren yang mulai rileks bahwa dia sebenarnya tidak keberatan dengan kehamilan Susanti.

Lagi pula, Darren pernah bilang bahwa dia sangat menyukai anak-anak. Saat itu juga, Adele menyadari ponselnya ikut menyala. Dia menunduk dan melihat bahwa Susanti mengirimkan permintaan pertemanan.

Meskipun tahu itu jelas-jelas bentuk provokasi, Adele tetap menekan tombol "Setuju". Begitu permintaan disetujui, pesan langsung masuk.

[ Adele, kamu nggak penasaran siapa ayah dari anakku ini? Aku sih nggak percaya kamu sebodoh itu sampai nggak menyadari betapa dekatnya Darren dengan aku. ]

Seolah sedang menunggu balasan dari Adele, pesan itu dibiarkan menggantung selama beberapa menit tanpa ada lanjutan.

Adele menatap pesan itu tanpa menjawab apa pun. Dia sudah tahu jawabannya dan dia pun sudah memutuskan untuk pergi. Tidak ada lagi gunanya mempertanyakan semuanya dengan emosi yang meledak-ledak.

Karena tak kunjung dibalas, Susanti akhirnya kembali mengirimkan pesan.

Kali ini, isinya adalah foto surat nikah antara dirinya dan Darren. Foto yang dulu sudah pernah dilihat Adele dari ponsel Darren. Namun kini, saat melihatnya kembali pun, tidak ada lagi rasa kaget atau sakit di hatinya.

[ Adele, orang yang sah menikah dengan Darren itu aku. Meskipun kalian akan segera mengadakan pernikahan, lalu kenapa? Aku tetap istri sahnya. Selama aku nggak setuju bercerai, kamu selamanya akan berada di bawahku. Lagi pula sekarang aku sedang hamil anak-anaknya, kembar pula. Kami nggak akan pernah bisa terpisahkan. ]

[ Kamu nggak tahu seberapa cintanya dia sama aku, 'kan? Hampir setiap hari dia meluangkan waktu untuk menemaniku. Dia bahkan sudah kasih tahu banyak orang tentang keberadaanku. Bukankah itu membuatmu terlihat sangat menyedihkan? Ketika orang-orang memuji betapa baiknya Darren padamu, sebenarnya mereka sedang mengejekmu. ]

[ Masih ingat gaun yang kupakai saat malam gala amal itu? Itu adalah gaun khusus yang dipesan Darren dengan harga mahal hanya untukku. Kamu pernah diperlakukan seperti itu? ]

[ Kamu nggak akan pernah bisa membayangkan betapa besarnya cinta Darren padaku. Wanita membosankan seperti kamu bukan tipe yang dia suka. Dia menyukai perempuan seperti aku yang bisa bebas sepenuhnya saat di ranjang. ]

Setelah itu, Susanti kembali mengirim banyak foto dirinya bersama Darren di atas ranjang.

Melihat betapa bangga dan congkaknya Susanti memamerkan semuanya, Adele hanya merasa geli dan penuh sindiran dalam hati.

Tiba-tiba, suara Darren memecah lamunannya. "Kamu lihat apa? Kenapa kelihatannya serius sekali?"

Adele buru-buru mematikan layar ponselnya, lalu menggeleng pelan tanpa berkata apa-apa.

Namun, Darren yang memperhatikan ekspresi tenangnya justru semakin merasa panik. Kegelisahan di hatinya semakin kuat, seakan ada sesuatu yang perlahan-lahan lepas dari genggamannya. Dia menggenggam tangan Adele dan menekannya dengan erat di pahanya.

Adele ingin menepisnya. Namun ketika tidak bisa melepaskan diri, dia memilih untuk diam dan menyandarkan tubuh ke kursi sambil memejamkan mata pura-pura tertidur.

Saat merasakan tangan lembut di telapak tangannya tidak lagi menolak, Darren menghela napas lega. Barulah sedikit rasa panik dalam dirinya mereda.

Beberapa hari berikutnya, Darren beralasan bahwa dia harus menyelesaikan beberapa urusan pekerjaan menjelang hari pernikahan. Dia tidak pulang ke rumah seharian.

Adele tidak berusaha mencari tahu keberadaannya. Namun, Susanti justru dengan senang hati menyampaikan kabar Darren kepadanya. Ternyata, alasan Darren "sibuk kerja" hanyalah kebohongan. Dia sedang menghabiskan waktu bersama Susanti.

Mereka pergi bersama ke toko perlengkapan bayi, membeli berbagai kebutuhan untuk dua bayi yang bahkan jenis kelaminnya pun belum diketahui.

Susanti mengirim foto Darren yang terlihat serius memilih nama untuk kedua anak mereka, juga foto Darren yang menunduk menyandarkan kepala di perutnya.

[ Adele, beberapa hari ini Darren terus di sini bersamaku. Aku yakin dia bilang padamu bahwa dia sibuk kerja, 'kan? Sungguh sayang kamu nggak bisa melihat langsung betapa dia peduli pada aku dan anak-anak ini. ]

[ Menurutmu, di hari pernikahan nanti, mungkinkah dia akan kabur demi aku dan anak-anak? ]

Adele tidak membalas provokasi itu. Akan tetapi, di hari pernikahan nanti, memang akan ada yang kabur dari pernikahan.

Hanya saja, orang itu bukan Darren ... melainkan dirinya.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 25

    Di bawah kepemimpinan Darren, Grup Halsinky perlahan-lahan menguasai setengah kekuatan bisnis di seluruh Kota Jarcos. Dia mulai memperluas bisnisnya ke luar negeri dan tujuan pertamanya adalah Paris, Prancis.Dulu semua orang mengejek tindakan gegabah Darren saat mencari Adele, tetapi kini tidak ada seorang pun yang berani membicarakannya lagi. Bahkan sebaliknya, mereka mulai memuji betapa dalam cintanya Darren kepada Adele, seakan-akan sepenuhnya melupakan kenyataan bahwa dulu Darren pernah berselingkuh sebelum pernikahan dan bahkan membuat wanita lain hamil.Begitulah, ketika kekuasaan sudah berada di tangan, semua kata-kata hinaan akan lenyap tanpa jejak. Darren merasakan sendiri bagaimana manisnya kekuasaan, tetapi hal itu sama sekali tidak membuatnya bahagia. Atau lebih tepatnya, sejak hari Adele pergi, Darren telah kehilangan hak untuk merasa bahagia.Dia telah mengkhianati Adele. Berdasarkan janjinya sendiri, dia pantas hidup sebatang kara hingga akhir hayat. Kebahagiaan seharus

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 24

    Setelah kembali dari Kota Jarcos ke Paris, Adele tidak lagi diganggu oleh orang-orang yang dulu mengaku sebagai temannya di dalam negeri. Hidupnya perlahan kembali tenang.Sementara itu, di dalam negeri, sejak kepergian Adele, Darren hidup layaknya mayat berjalan. Kelly diliputi amarah sekaligus kesedihan. Wanita yang biasanya anggun itu kini memaki tanpa henti.Ketika Travis masuk ke ruang rawat, dia melihat Darren yang lesu tak berdaya dan Kelly yang tak berhenti mengomel. Seketika, emosinya naik.Travis menarik Darren dari ranjang, lalu menamparnya dua kali dengan keras. Darah langsung mengalir di sudut bibir Darren. Telinganya mendengar bentakan ayahnya yang menggelegar."Darren, lihat dirimu sekarang! Kamu pikir kalau kamu seperti ini, Adele akan kembali? Sekarang dia bahkan nggak akan melirikmu lagi. Kalau terus terpuruk begini, kamu hanya akan membuat semua orang jadi bahan tertawaan!""Kalau kamu nggak peduli pada orang lain, setidaknya lihat ibumu! Lihat dia sekarang! Ini kare

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 23

    Kelly yang menunggu di luar langsung merasakan firasat buruk saat melihat Sonny masuk ke ruangan. Jadi, ketika Adele dan Sonny berniat pergi, Kelly langsung berdiri mengadang di depan mereka."Adele, kamu mau pergi sekarang? Orang ini temanmu?"Terhadap Kelly, kesabaran Adele memang lebih banyak sedikit dibandingkan untuk Darren, tetapi itu hanya sebatas perbandingan. Sejak malam itu ketika dia mendengar semua percakapan di rumah lama, Adele tidak bisa lagi bersikap ramah kepada Kelly.Menghadapi pertanyaan bernada tidak menyenangkan dari Kelly, Adele hanya menjawab dengan nada datar, seolah-olah ini adalah urusan pekerjaan. "Di antara aku dan Darren, sudah nggak ada yang perlu dibicarakan lagi. Lagi pula, ini pacarku, Sonny."Sonny menyapa Kelly dengan sopan, tetapi Kelly tak berniat membalas sapaan itu. Hatinya dipenuhi keluhan terhadap Adele, nada bicaranya pun sedikit kesal. "Adele, kamu dan Darren putus belum sampai dua bulan. Kenapa kamu sudah ....""Kamu nggak bisa lihat betapa

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 22

    "Itu sudah pasti! Bagiku, kamu adalah orang yang paling penting!"Tanpa ragu sedikit pun, Darren langsung mengucapkan jawaban itu. Mendengar jawaban itu, sudut bibir Adele terangkat membentuk senyuman mengejek, menusuk mata Darren.Tanpa menyisakan sedikit pun belas kasihan, Adele mengucapkan jawaban yang jauh berbeda dari Darren, "Nggak, kamu nggak akan melakukannya. Kamu nggak rela melepaskanku, tapi juga larut dalam sensasi yang diberikan Susanti. Kalau nggak, kamu nggak akan sebahagia itu setelah tahu dia hamil.""Sekarang kamu menjawab seperti ini hanya karena kamu tahu aku akan meninggalkanmu. Padahal yang paling kamu sesali adalah kamu nggak menyembunyikan perselingkuhanmu dengan lebih baik.""Andai waktu bisa diputar, aku yakin kamu akan mengatur Susanti tinggal jauh dariku, seumur hidup pun tak masalah, agar kamu bisa memiliki dua-duanya."Wajah Darren seketika pucat pasi, seakan-akan pikiran terdalamnya sedang dibuka lebar-lebar. Telapak tangannya mengepal kuat, tubuhnya berg

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 21

    Dengan adanya tekad untuk terus bertahan, Kelly tidak perlu memaksa lagi kali ini. Darren dengan sukarela meminta melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap dan setiap hari minum obat serta menerima infus.Kesehatan Darren semakin membaik. Namun, hari ketiganya, dia sudah mengurus prosedur keluar rumah sakit.Dia memerintahkan para pekerja untuk bekerja lembur demi memperluas area rumah kaca bunga, lalu meminta asistennya membeli ratusan bibit pohon pir untuk ditanam di dalamnya. Setelah itu, dia memanggil tukang ahli merawat tanaman, menyesuaikan suhu agar pohon pir itu bisa terus berbunga sepanjang waktu ini.Tidak berhenti di situ, Darren juga memesan kembali sebuah cincin khusus, berencana melamar ulang Adele pada hari dia kembali. Kali ini, dia bersumpah tidak akan pernah mengkhianati Adele lagi.Dalam sekejap, satu minggu pun berlalu. Darren mengikuti Kelly seperti bayangannya sepanjang hari, hingga akhirnya telepon dari Adele kembali masuk. Sesuai arahan Darren, Kelly memberi tahu

  • Kejutan Untuk Pengkhianat Cinta   Bab 20

    "Darren, kamu harus sadar. Selama kamu mau bangun, Ibu rela buang harga diri dan memohon pada Adele agar dia mau kembali menemuimu.""Tapi kalau kamu terus koma seperti ini, kamu nggak akan pernah punya kesempatan lagi untuk bertemu dengan Adele ...."Sepertinya kata-kata Kelly itu berhasil, Darren berjuang bangun dari komanya, menggenggam erat tangan ibunya. "Ibu ... aku ingin bertemu Adele!"Kalimat itu seolah-olah menguras seluruh tenaganya. Bahkan dengan alasan sang ayah sakit parah pun, Selina tetap gagal membuat Adele kembali. Darren benar-benar sudah tak tahu lagi harus memakai cara apa untuk menemukan Adele.Dulu, Kelly selalu menganggap Adele seperti anak kandung sendiri dan Adele adalah orang yang berhati sangat lembut. Mungkin kali ini, Kelly benar-benar bisa membuat Adele kembali.Melihat tatapan Darren yang penuh rasa sakit, Kelly sempat ragu sejenak, tetapi akhirnya dia mengalah dan menyetujui permintaan Darren untuk segera menelepon Adele.Namun, telepon yang baru berder

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status