Home / Romansa / Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua. / BAB 2 - BAYANGAN YANG TAK PERNAH BERSINAR.

Share

BAB 2 - BAYANGAN YANG TAK PERNAH BERSINAR.

Author: Za_dibah
last update Last Updated: 2025-07-14 13:05:37

“Jika aku harus lahir kembali dalam dunia yang bukan milikku… maka biarkan aku hidup sebagai seseorang yang pernah kau lihat hanya sekali, tapi tak pernah lupa.”

***

Hening. Itu yang pertama menyentuh Laurenta. Bukan lagi kebisingan kota, melainkan keheningan mahal yang dilukis semilir angin. Angin membawa harum bunga anggur.

Aroma itu membisikkan ketenangan, namun juga asing. Seperti pelukan yang sudah lama hilang dari ingatannya.

Ia tersadar di atas ranjang berkanopi megah. Tirai sutra melambai lembut, menangkap bias cahaya pagi. Cahaya itu terasa seperti sentuhan sihir.

Langit di luar jendela bukan lagi kanvas kelabu metropolis. Ia biru cemerlang yang memeluk awan putih.

“Di mana aku…?” Bisikan Laurenta terdengar begitu lembut. Ia beraksen aristokratik yang anggun, jauh berbeda dari suaranya di dunia lama.

Ia bangkit, kakinya menapak pada karpet tebal yang terasa seperti lumut. Ruangan itu begitu luas, dipenuhi perabotan emas dan permata.

"Ini seperti istana," pikirnya.

Sebuah sangkar emas yang terlalu indah untuk disebut penjara.

Laurenta berjalan ke cermin oval besar di sudut ruangan. Ia menatap sosok di dalamnya. Bukan Laurenta Wallace yang biasa ia kenal. Bukan gadis dengan jaket usang dan mata memudar karena pekerjaan.

Sosok di cermin memiliki rambut kastanye terurai indah. Matanya bersinar seperti permata, dan kulitnya bercahaya sempurna. Gaun malam lavender pucat membungkus tubuhnya anggun. Ia tampak seperti lukisan dewa.

"Siapa ini?" gumamnya, menyentuh pipi pantulan itu. "Ini aku... tetapi versi cantik. Oh tidak...!?"

Elaria Thorne. Nama itu mengalir ke benaknya seperti air dingin. Ia mengingat setiap halaman Heart’s Companion yang ia baca. Elaria Thorne adalah putri tunggal Viscount Thorne, bangsawan kaya namun tak berkuasa. Sebuah karakter pendukung yang namanya hanya muncul di dua bab cerita.

“Aku hidup di dalam fiksi… sebagai figuran,” desisnya. Bibirnya membentuk senyum pahit yang terasa asing di wajah cantik itu.

Ia membiarkan ujung jari menyentuh pantulan di cermin. “Kemewahan ini terasa seperti kulit yang kupinjam. Aku tak bisa menguasainya.”

"Ini nyata?" gumamnya, masih tak percaya. "Aku benar-benar Elaria Thorne sekarang?"

Pintu kamar terbuka. Seorang wanita paruh baya dengan pakaian pelayan rapi, Clara, masuk dengan langkah terukur. Sorot matanya tajam dan kaku, lebih seperti pengawas daripada pelayan.

“Lady Elaria, Anda sudah bangun. Syukurlah,” ucap Clara datar, namun sopan. “Sarapan telah siap. Tuan Viscount menanti Anda di ruang makan.”

Laurenta mengerjap, mencoba menavigasi nama-nama yang kini menjadi realitanya. Ia memaksakan senyum yang terasa kaku.

"Terima kasih, Clara. Tolong siapkan gaun yang paling... sederhana."

Clara berhenti sejenak, alisnya terangkat perlahan. “Sederhana? Lady Elaria tidak pernah memakai gaun selain sutra Midnight Bloom untuk bertemu Tuan Viscount.”

“Kalau begitu, hari ini adalah pengecualian,” jawab Laurenta, mencoba menanamkan otoritas dalam suaranya. Ia tidak terbiasa dengan etiket kaku ini. “Kurasa aku ingin mengubah kebiasaan. Dan, tolong, berikan sedikit cahaya pada ruangan ini.”

Clara memandang Elaria dengan tatapan tidak percaya. Lady Thorne yang ia kenal selalu patuh, mudah ditebak, dan hampir tidak terlihat. "Ada yang berbeda," pikir Clara dalam hati.

“Baik, Lady Elaria,” jawab Clara akhirnya. Suaranya mengandung keraguan yang tak tersamarkan. Ia membungkuk singkat sebelum berbalik pergi.

Setelah ditinggalkan sendirian, Elaria berjalan ke balkon. Halaman Istana Thorne di sayap timur kerajaan membentang di bawahnya. Taman yang dirawat sempurna, air mancur yang megah, semuanya berkilauan di bawah matahari.

Namun, ia tahu keindahan itu adalah ilusi. Statusnya sebagai figuran sangat jelas: ia memiliki kekayaan, tapi tidak memiliki pengaruh. Ia adalah bayangan yang tak pernah bersinar.

"Aku tidak akan menjadi latar belakang lagi," tekadnya. "Aku akan bersinar."

Tiba-tiba, suara tawa dan derap kuda memecah kesunyian. Di halaman utama, ia melihat sekelompok bangsawan muda tengah berkumpul. Sosok Leona, protagonis wanita yang memikat, bercahaya di antara mereka, mengenakan gaun biru safir.

Di belakang Leona, berdiri seorang pria. Tinggi, rambut perak, dan sepasang mata obsidian kelam yang sedingin malam. Kaelion Vaelhardt.

Jantung Elaria mencelos. Pria yang ia baca, yang ia tangisi nasibnya, kini ada di hadapannya. Pria yang hatinya ditakdirkan untuk hancur karena cinta tak terbalas pada Leona.

"Tidak mungkin," gumam Elaria, tak percaya.

Ia melihat Kaelion dari kejauhan, begitu dekat namun terasa sejauh jarak antara bintang dan bumi. Di dunia ini, Kaelion hanya memiliki mata untuk Leona.

“Kau terlalu sempurna untuk terluka, Kaelion,” bisik Elaria, air mata menggenang di matanya. Ia merasakan gejolak emosi kuat. “Dan aku… aku hanyalah seseorang yang bahkan tak tertulis di baris takdirmu.”

Ia menarik napas dalam-dalam. Namun, keputusasaan itu segera berganti dengan tekad. Ia telah diberikan kesempatan kedua, bukan untuk menjadi Leona. Melainkan untuk menjadi dirinya sendiri di dunia ini.

"Aku akan mengubahnya," janjinya pada diri sendiri. "Aku akan membuatmu bahagia."

Elaria memutar tubuhnya, meninggalkan balkon. Sinar matahari pagi yang cerah membanjiri kamarnya, tetapi bagi Elaria, ruangan itu masih terasa dingin.

Ia mungkin seorang figuran yang tersembunyi dalam kemewahan, tapi ia tidak akan tinggal diam. Tidak kali ini. Ia akan menjadi lebih dari sekadar bayangan. Ia akan menjadi pahlawan bagi cintanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
QueenShe
suka nih ama era victoria gini
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 98 – RUANG VIP DAN JANJI SANG RAJA

    "​Di tengah dinding putih yang sunyi, Kaelion, Sang Raja, memilih untuk mengenakan kembali topengnya yang telah retak. Ia menjadi Elias, kekasih yang harus berpura-pura menjadi 'teman baik'. Gencatan senjata yang lahir dari ketakutan Eliana adalah jeda pahit yang dimanfaatkan Kaelion untuk merancang rencana terbesarnya: mengembalikan hati Ratu sebelum topengnya benar-benar luntur." *** ​Suasana di Ruang VIP Kaelion Vaelhardt terasa kontras dengan kemewahannya. Sebuah ketegangan yang dingin membekukan udara. Setelah Carlo pergi bersama Renier, yang berjanji akan menjemputnya besok pagi, hanya Eliana dan Kaelion yang tersisa. ​Eliana berbaring miring, punggungnya menghadap Kaelion. Ia tidak ingin melihat wajah yang baru saja mengaku sebagai suaminya. ​Kaelion, yang kini duduk di sofa kecil dekat jendela, mengambil secangkir teh chamomile, sebuah kebiasaan yang ia pelajari sebagai Elias. Ia menunggu. ​"Kenapa kau tidak pulang?" Eliana bertanya tanpa menoleh, suaranya pelan dan

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 97 – FRAGMEN KEBENARAN DAN TANGISAN DI KORIDOR

    "​Kebenaran, bagi jiwa yang hilang, bisa terasa lebih kejam daripada ilusi yang paling pahit. Di koridor rumah sakit, Sang Raja mempertaruhkan segalanya untuk membuka mata Ratu yang amnesia. Namun, kisah cinta yang melintasi dua dunia itu terlalu fantastis untuk diterima oleh Eliana yang kini hanya mengenal realitas."***​Eliana terhuyung mundur, matanya melebar dalam keterkejutan. Kaca mata yang dilepas Kaelion memperlihatkan intensitas mata obsidian yang kini bukan lagi Elias yang canggung, melainkan Kaelion Vaelhardt, CEO raksasa, dan pria yang mengaku sebagai suaminya.​"Aku... aku tidak mengerti," Eliana menggelengkan kepala, tangannya mencengkeram lengan Kaelion. "Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau melakukan semua ini? Apa hubunganmu dengan Vaelhardt? Dan apa maksudmu dengan suamiku?"​Kaelion, yang kini berdiri tegak di hadapan istrinya, menarik napas panjang. Ia tahu, setiap kata selanjutnya akan menjadi pedang bermata dua: menghadirkan kebenaran yang ia damba, tetapi juga mena

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 96 – JALAN MENUJU PERPISAHAN YANG INDAH

    "​Janji adalah hutang yang harus dibayar lunas, bahkan jika pembayaran itu berbalut kesedihan. Kaelion, Sang Raja, mengarahkan Ratu menuju perjumpaan yang mengharukan, perjumpaan yang dirancang untuk membebaskan Eliana dari janjinya. Di setiap langkahnya, Elias menjadi pelindung, tidak menyadari bahwa kehati-hatiannya justru menimbulkan pertanyaan di mata Eliana." *** ​Pagi di hari ketujuh Toko Bunga Eliana dibuka, terasa berbeda. Ada ketegangan yang menggantung di udara. Eliana, meskipun merasa berenergi berkat susu hamil dan peralatan baru dari Elias, tidak bisa mengabaikan peringatan dari Tuan Dharma. ​"Pihak lain yang sangat profesional dan cepat," gumam Eliana, sambil merapikan display bunga. "Siapa pun mereka, mereka pasti memiliki hubungan mendalam dengan Maya. Aku harus berhati-hati." ​Carlo sudah berangkat sekolah. Eliana menatap kursi kerjanya yang kini dilengkapi bantal empuk. Bantal itu a

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 95 – LILI LEMBAH DAN KERAGUAN SANG PENIPU

    "​Setiap kebohongan, betapapun mulianya niat, akan meninggalkan duri yang menyakitkan. Kaelion, Sang Raja, semakin dalam menyerap peran Elias, menikmati kebahagiaan yang dibangun di atas ilusi. Sementara Ratu Eliana, tulus dalam amnesia dan penuh syukur, menawarkan hadiah yang membuat hati Sang Raja teriris: bunga yang melambangkan kembalinya kebahagiaan." *** ​Hari keenam pembukaan Toko Bunga Eliana. Udara terasa dingin, tetapi hati Eliana terasa hangat. Ia bangun lebih pagi, memacu dirinya untuk merangkai sebuah buket spesial. ​Ia mengambil Lily of the Valley (Lili Lembah) putih yang kecil dan harum. Bunga itu jarang ia gunakan karena harganya yang mahal, tetapi ini adalah satu-satunya cara ia bisa membalas kebaikan Elias setelah semua hadiah yang diterimanya. ​"Elias sudah memberiku banyak hal, dari susu, teh, hingga janji bantal dan peralatan. Aku harus memberinya sesuatu yang tulus, sesuatu yang melambangkan harapan yang ia berikan padaku

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 94 – SENTUHAN PAHLAWAN DAN BUNGA KEPERCAYAAN

    "​Cinta sejati tidak pernah meminta, ia memberi. Kaelion tidak lagi mengandalkan nama besar Vaelhardt. Ia memilih jalur kerendahan hati, menjadi pahlawan kecil yang mengisi setiap celah kekurangan Eliana. Di balik setiap bantuan, tersembunyi sebuah janji: untuk membangun kembali kerajaan kecil Eliana, satu demi satu kelopak kepercayaan." *** ​Pagi di Toko Bunga Eliana terasa lebih ringan, bukan hanya karena susu hamil yang memberinya energi, tetapi juga karena hilangnya tekanan dari pesanan harian Vaelhardt Legacy. Eliana telah memutuskan untuk melihat ini sebagai jeda yang diperlukan. ​"Hari ini kita harus fokus pada pelanggan biasa, Carlo," kata Eliana kepada Carlo, yang sedang menggambar bunga matahari di meja dapur, ia hari ini libur sekolah, jadi bisa duduk santai di apartemen kecilnya. ​Carlo menoleh. "Jadi, tidak ada pesanan rahasia lagi, Bu?" ​"Mungkin ada, Sayang. Tapi kita akan fokus pada bunga-bunga kecil yang membawa keba

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 93 – HADIAH KECIL DAN BAYANGAN MASA LALU

    "​Perhatian tulus, betapapun kecilnya, adalah benang emas yang menjahit hati. Kaelion, dalam topengnya sebagai Elias, mengirimkan hadiah yang menyentuh naluri seorang ibu. Hadiah itu, tak hanya nutrisi, tetapi juga senjata lembut yang menembus pertahanan Eliana. Di saat yang sama, Eliana harus berhadapan dengan bayangan masa lalu yang semakin kuat, kini terpersonifikasi dalam dua nama: Vaelhardt dan Elias." *** ​Pagi keempat pembukaan Toko Bunga Eliana diwarnai oleh sedikit rasa lelah. Kehamilan empat bulan Eliana semakin menuntut perhatian, tetapi ia tidak punya waktu untuk beristirahat. Setelah menyiapkan sarapan untuk Carlo dan dirinya, ia segera merapikan toko. ​"Ibu, apakah Tuan Elias akan datang lagi hari ini?" tanya Carlo, matanya berbinar penuh harap. ​Eliana, yang sedang menyiram baby’s breath, tersenyum. "Kenapa, Sayang? Kau menyukainya?" ​"Ya! Tuan Elias sangat ramah. Dia tidak terlihat sibuk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status