Share

Kekasih Simpanan
Kekasih Simpanan
Penulis: RedVelved

Bab 1. Awal Bencana

Tangan Becca gemetar. Mengapa ini bisa terjadi? Mimpi buruk apa ia semalam?

"Becca! Apa yang telah kamu lakukan?!" teriak Pak Rohan, Manajer Galery, dengan suara lantang.

Becca terdiam mematung, menatap nanar sebuah kalung berlian dengan desain yang indah.  Kalung berlian seharga ratusan juta rupiah bisa putus di tangannya. Ia memang tidak sengaja menjatuhkan kalung itu saat akan memasukkannya ke dalam kotak perhiasan yang akan dikirimkan kepada pemesannya. Saat Becca akan mengambil kalung itu, talinya malah menyangkut di handle etalase dan Becca yang tidak berpikir panjang malah menarik kalung itu.

Dan ... terjadilah sudah. Kalung berlian yang indah putus menjadi dua.

"Becca!" teriak Pak Rohan semakin keras, memekakkan telinga siapa pun yang mendengarnya. Memang saat itu galery dalam keadaan sepi. Hari masih pagi sehingga belum ada pengunjung yang datang.

Teman-teman kerja Becca tidak berani bersuara ataupun bergerak, semua takut menghadapi apa yang terjadi. Kalung berlian itu adalah pesanan khusus Tuan Arga Armando, pemilik Jewelry Gallery ini, untuk tunangannya, Sarah Sanjaya.

Dengan ketakutan yang tak dapat disembunyikan, Becca memberanikan diri mendongakkan kepalanya ke arah Pak Rohan dengan wajah ketakutan.

"Ikut saya ke kantor!" perintah Pak Rohan dengan galak, menatap lurus mata Becca.

Becca membawa kalung berlian itu di genggaman tangannya. Dengan lunglai ia mengikuti Pak Rohan menuju ruang kantornya.

Becca tidak tahu lagi apa yang akan terjadi. Sudah pasti ia akan dipecat, tapi masalah beratnya adalah ia harus mengganti sebuah kalung berlian seharga ratusan juta rupiah. Dari mana ia bisa mendapatkan uang sebanyak itu?

Becca adalah seorang anak yatim piatu. Sejak kecil ia sudah tinggal di sebuah panti asuhan di pinggir kota. Yang ia tahu, keluarganya adalah pengasuh dan sesama penghuni panti asuhan.

Becca terkejut saat pintu ditutup oleh Pak Rohan. Becca hanya berdiri dengan lutut gemetar dan mulut yang terkatup. Ia harus mempertanggungjawabkan kecerobohannya dan kebodohannya.

"Becca, bencana apa yang kamu hadirkan di sini?" tanya Pak Rohan yang kini terlihat kecewa.

"Maafkan saya, Pak Rohan." Hanya itu yang bisa keluar dari bibir Becca.

"Kau tahu ... Kalung itu milik siapa?" tanya Pak Rohan dengan suara rendahnya.

"Iya Pak, kalung ini milik tunangan Tuan Arga, pemilik Jewelry Gallery ini," jawab Becca lirih.

Becca meletakkan kalung berlian itu di meja Pak Rohan. Tangan Becca gemetar, keringat dingin keluar di dahinya saat memandangi kalung indah yang sudah rusak.

"Nah ... kau tahu? Lalu kenapa kamu tidak berhati-hati? Biasanya kau tidak seperti ini," kata Pak Rohan bingung, menuntut jawaban.

"Saya sendiri tidak tahu, Pak. Saya bersalah karena tidak berhati-hati. Lalu apa yang akan terjadi pada saya?" tanya Becca takut.

"Kalung ini sudah cacat, tidak bisa disambung begitu saja. Yang ada, kalung ini akan dilebur dan harus dibuat ulang kembali. Saya tidak bisa memutuskan hukumanmu, Becca. Saya harus melapor dulu pada Pak Yandi," ucap Pak Rohan.

Pak Yandi adalah tangan kanan Tuan Arga. Yang semua pegawai tahu, Pak Yandi lebih galak dari Tuan Arga. Mungkin saja karena banyak tanggung jawab yang harus dipikul Pak Yandi. Tuan Arga memiliki kerajaan bisnis yang besar. Jewelry Gallery tempat Becca bekerja ini hanyalah salah satu lini bisnis milik Tuan Arga Armando.

"Lalu saya sekarang harus bagaimana, Pak Rohan?" Becca hanya bisa pasrah. Ia tahu ia memang bersalah.

"Hem ... Kamu tunggu di ruang karyawan dulu saja. Tenangkan pikiranmu dan siapkan dirimu menerima semua konsekuensi dari kesalahan yang telah kamu perbuat. Saya akan menelpon Pak Yandi dulu. Saya janji akan membantu kamu sebisa mungkin." Pak Rohan memang manajer yang mengayomi bawahannya.

"Baik, Pak Rohan. Terima kasih untuk semua bantuannya," kata Becca tulus. Ia memang sangat menyukai atasannya, sangat baik di matanya dan seperti ayah yang tidak pernah Becca miliki.

Keluar dari ruang kantor Pak Rohan, Becca berjalan lesu ke ruang karyawan yang ada di belakang galery. Ruang karyawan ini sepi, jelas saja karena teman-teman kerjanya sedang berada di depan, melayani pengunjung yang datang.

Becca memandangi ruang karyawan yang nyaman ini. Ruang yang luas dengan meja dan kursi untuk para karyawan beristirahat atau untuk makan siang saat jam istirahat mereka.

Terduduk lemas di kursi, air mata Becca akhirnya jatuh juga ke pipi, ia sudah tidak bisa menahannya lagi. Sedih dan kecewa pada kebodohannya sendiri.

Sedari kecil mengapa nasibku selalu tidak beruntung?  Saat  mulai bisa mandiri, meninggalkan panti asuhan yang adalah rumahku, mengapa kejadian seperti ini bisa menimpaku?

Becca hanya bisa menyesal dan menyesal. Ia memang masih muda, usianya baru 20 tahun. Sejak bayi, ia sudah tinggal di panti asuhan. Namun nasibnya mulai berubah saat ia mendapatkan pekerjaan di Jewelry Gallery yang eksklusif ini.

Gaji yang diterima Becca lebih dari cukup untuk biaya hidupnya. Ia bisa hidup mandiri, tidak tinggal lagi di panti. Becca baru menjalaninya 5 bulan ini. Dan kini bencana datang padanya.

Terdengar suara langkah kaki dan sebuah tangan mengelus punggungnya.

"Becca, sudahlah. Aku yakin Tuan Arga orang yang baik dan Pak Rohan pasti membantumu," kata Mila menghibur Becca.

Mila adalah sahabat Becca sekaligus rekan kerjanya. Bahkan kos Becca dan Mila bersebelahan.

"Makasih, Mila. Tapi kamu jangan lama-lama di sini, nanti dimarahi Pak Rohan." Becca berusaha tegar dihadapan sahabatnya ini, walaupun pikirannya kacau.

"Iya, Bec. Tapi kamu jangan terlalu memikirkannya, aku yakin semua pasti ada jalan keluarnya. Aku selalu ada di sini untuk membantumu," ucap Mila tulus.

"Sekali lagi makasih, Mila. Kamu memang sahabat terbaikku," kata Becca sambil memeluk Mila.

Setelah kepergian Mila, Becca kembali termenung. Kepalanya berdenyut memikirkan nasib apa yang akan diterimanya. Becca tahu, ia tidak memiliki apa-apa dan ia tidak bisa bersandar di pundak orang lain, tidak bisa meminta bantuan orang lain. Kini ia harus tegar menghadapi semuanya.

Sejak kecil dilatih untuk bisa hidup mandiri di panti asuhan, membuat Becca tegar dan kuat. Ya ... Ia adalah Rebecca Winata, gadis yang kuat walaupun usianya masih belia.

Becca memantapkan hati, ia harus kuat dan bertanggung jawab. Memejamkan matanya, Becca berdoa dalam hati, semoga ia kuat menghadapi semuanya.

-

-

-

Komen (1)
goodnovel comment avatar
TiraMishu
salam kenal author, becca yang menggemaskan ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status