Share

Bertemu Kevin

Author: Risma Zhen
last update Last Updated: 2021-08-10 09:15:42

Sore yang cerah ini, Citra pakai untuk berjalan-jalan sejenak. Sambil menikmati segelas teh tarik yang baru saja ia beli di pinggir jalan, beberapa waktu bekerja di sini belum pernah Citra berjalan-jalan ia hanya ingin melihat ada apa saja di sini.

"Ternyata banyak tukang makanan di sini." gumam Citra sambil terus berjalan, hingga ia bisa melihat ada sebuah toko buku yang terletak di sebrang jalan.

"Wah ada toko buku! Mampir dulu deh, ayah juga masih lama jemputnya." batin Citra bermonolog, Citra pun menghabiskan minumannya dan segera membuangnya ke tempat sampah. Dengan hati yang gembira Citra berjalan menyusuri trotoar yang cuku ramai, sesampainya ia di depan zebra cross Citra memandang ke arah kiri dan kanan berusaha memastikan tak ada kendaraan yang melintas.

Langkah kakinya pun mulai menapaki jalanan beraspal itu, hingga Citra sudah berada di tengah jalan suara klakson mobil pun terdengar

Tiiinnn..!! Tiiinn...!!

Citra pun panik, mobil itu semakin mendekat ke arahnya ia berusaha untuk menghindar namun kakinya tersandung oleh sepatunya sendiri dan membuat Citra jatuh.

"Aduh..!! Sakit!" Ringis Citra, pengemudi mobil itu pun keluar dengan wajah yang panik.

"Mba? Mba gak apa-apa? Maafin saya ya mba, saya tanggung jawab kok." Ucap Pria itu.

"Iya saya juga yang salah, kurang hati-hati." Citra berusaha berdiri namun ia merasa kesakitan.

"Aww!!"

"Kaki mba luka, mari saya antar ke rumah sakit."

Citra mengangkat wajahnya, ia bisa melihat pria di hadapannya itu. Sekilas Citra merasa pernah bertemu dengan pria itu, begitu juga dengan Pria itu.

"Mba? Ayo saya antar ke rumah sakit, saya tanggung jawab kok."

"Gak usah mas, saya gak apa-apa kok."

"Gak apa-apa gimana? Kaki mba luka lho, nanti takut infeksi ayo saya antar."

Pria itu pun mencoba membantu Citra, ia memapah Citra dan membawanya ke dalam mobilnya.

Dalam perjalanan menuju Rumah Sakit, pria itu terus meminta maaf pada Citra.

"Maaf ya, saya gak sengaja saya buru-buru tadi."

"Gak apa-apa, saya juga salah tadi."

"Nama saya Kevin, kalau kamu?" Tanya Pria itu yang bernama Kevin.

"Aku Citra, kayaknya kita pernah ketemu ya?"

"Emm.. oh ya? Di mana?"

"Hmm.. oh iya ingat gak pas ada cewek nabrak kamu di Cafe Lotus beberapa hari yang lalu?"

Kevin terdiam, ia mencoba mengingat-ingat kembali ucapan yang di sampaikan Citra.

"Oh iya, aku ingat! Itu kamu kan?"

"Iya benar, gak nyangka kita ketemu lagi."

"Iya ya, dunia sempit banget. Tapi sorry nih kita ketemu lagi karna insiden aku nabrak kamu."

"Kamu gak nabrak aku kok, aku jatuh sendiri."

"Tetap aja kan karna aku."

Mobil pajero berwarna putih itu tiba di depan rumah sakit, Kevin langsung turun dan segera membantu Citra untuk keluar dari mobil.

"Ayo, pelan-pelan."

Dari dalam tampak suster menghampiri Kevin dan menanyakan apakah perlu bantuannya.

"Dokter! Biar saya bantu."

"Oh terima kasih sus, biar saya saja suster bisa kembali ke tempat suster."

"Baik dok."

Apa Citra tak salah dengar? Suster itu memanggil Kevin dengan sebutan Dokter, apa pria ini memang Dokter?

Kevin membawa Citra ke UGD, dengan hati-hati Kevin mulai membersihkan luka yang ada di kaki dan siku Citra.

"Aku mau tanya sesuatu." Ucap Citra pada Kevin.

"Ya, apa?"

"Kamu dokter?"

"Hemm.. yang kamu lihat?" jawab Kevin, pria itu membalut luka Citra dengan plester.

"Iya, aku dokter di sini."

"Hah?"

"Kenapa?"

"Enggak, gak apa-apa."

Tak lama seorang suster dengan nametag bertuliskan Dina pun masuk, ia mencari Kevin karna ada pasien yang harus di tangani olehnya.

"Dokter Kevin, maaf mengganggu."

"Ada apa sus?"

"Pasien bernama Chyntia hari ini akan melakukan Kemotherapy nya, dia sedang menunggu dokter."

"Oh iya, saya hampir lupa terima kasih sus nanti saya akan ke sana."

"Baik Dokter, saya permisi."

Citra tak menyangka pria di depannya ini adalah seorang dokter, di usianya yang masih muda keluarganya pasti bangga memiliki anak seperti Kevin.

"Makasih pak Dokter, jadi berapa yang harus saya bayar?" Ucap Citra.

"Tidak perlu, kau hanya perlu beristirahat saja di rumah."

"Tapi.."

"Ini perintah pak Dokter." Ucap Kevin sambil tertawa membuat Citra hanya tersenyum.

"Baiklah kalau begitu terima kasih karna kamu telah menolong dan mengobati saya, aku pamit dulu."

"Ya maaf kan aku telah membuatmu seperti ini, dan maaf aku tidak bisa mengantarkan mu pulang."

"It's okay! Kamu tetaplah di sini."

Citra berjalan keluar ruangan itu, hari ini ia seperti memiliki teman baru dan pertemuan itu tanpa di sadari menjadi awal hadirnya sebuah rasa yang Citra miliki.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kekasihku Dokter Tampan   Nara Menerima Regan

    Regan memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah berpagar putih.Tak lama seorang gadis dengan rambut panjang terurai pun muncul, ia berjalan ke arah mobil dan membuka pintu mobil."Udah lama ya Re?" tanya gadis itu yang tak lain ialah Nara.Regan pun menggelengkan kepalanya dan menyuruh Nara untuk segera masuk ke dalam mobil."Enggak kok Na, ayo masuk kita jalan sekarang!"Gadis itu pun mengangguk sambil tersenyum kemudian ia duduk di kursi yang berada di samping Regan.Pria itu pun segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang."Kita mau kemana sih Re?""Jalan-jalan.""Iya tapi jalan-jalan kemana?""Ada deh nanti juga tau." balas Regan membuat Nara semakin penasaran di buatnya."Kan lo mah gitu selalu deh rahasia-rahasiaan.""Udah tenang aja, gue gak akan bawa lo ketempat yang macem-macem. Intinya nanti lo pasti akan suka."Regan tersenyum sambil menatap ke arah Nara, gadis itu bisa melihat Regan yang sekarang sudah jauh berbeda saat pertama kali ia bertemu dengannya."Hemm.

  • Kekasihku Dokter Tampan   Taman Bunga

    Jam makan siang telah usai setengah jam yang lalu.Hari ini Kevin pun tidak memiliki jam praktek sampai sore seperti biasanya, maka dari itu Kevin pun segera membereskan meja kerja nya dan berniat pulang."Ajak jalan-jalan Citra dulu kali ya? Selagi saya mempunyai waktu untuknya. Siapa tau dia senang."ucap Kevin kemudian mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan untuk Citra.["Citra.. setengah jam lagi saya sampai di rumah, kamu siap-siap. Saya mau ajak kamu keluar."]Send!Pesan pun terkirim. Kevin melepaskan jas putihnya dan menyimpannya di balik pintu. Ia mengambil tasnya dan kemudian bergegas pergi dari ruangannya itu.Sementara di satu sisi kini Citra sedang berada di kamar tidurnya, ia baru saja membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh Kevin."Haduh pake baju apa ya? Kevin kalau ajak keluar selalu aja mendadak, bikin orang gak ada persiapan aja."Citra terus berdiri di depan lemari bajunya, ia terus memandangi baju-bajunya itu. Namun ia bingung harus memakai baju apa.Hin

  • Kekasihku Dokter Tampan   Ceria

    Hari ini Citra bangun dengan perasaan yang bahagia.Hal ini pun menjadi tanda tanya Sekar dan juga Danu, ia bisa melihat raut wajah Citra yang tak seperti biasanya."Selamat pagi ayah, ibu!""Pagi sayang!""Anak ayah ceria banget kayaknya?" tanya Danu namun Citra hanya tersenyum sambil duduk di kursi. Ia lantas menyantap roti bakar yang sudah di sediakan Sekar untuknya."Kamu kenapa Nak?" tanya Sekar penasaran. Tak biasanya Citra terlihat begitu bahagia."Gak kenapa-kenapa kok bu.""Oh ibu tau kamu udah jadian kan sama Kevin?""Bener kamu pacaran sama Kevin nak? Kok ayah gak tau?"Dengan malu-malu Citra pun bercerita bahwa ia memang telah berpacaran dengan Kevin. Dan Kevin telah berjanji akan menerima apapun keadaannya itu."Emm.. iya yah, bu. Citra sama Kevin udah pacaran. Tapi baru kok.""Apapun pilihan kamu ayah cuma bisa doakan yang terbaik.""Ibu sama ayah hanya pesan jaga diri kamu dimana pun kamu berada.""Siap yah, bu. Citra pasti akan dengarin semua nasehat ayah dan ibu."kat

  • Kekasihku Dokter Tampan   Isi hati Kevin

    Citra sudah menjalani pengobatan kurang lebih selama 2 tahun lamanya.Dan selama itu pula Kevin selalu menemani Citra. Hubungan mereka pun kini semakin terjalin mesra.Kevin sudah tak canggung lagi jika bersama Citra.Seperti malam ini, sehabis mengantar Citra untuk chek up rutin. Kevin mengajak gadis itu untuk mengisi perutnya di sebuah resto yang tak jauh dari rumah sakit."Citra, apa kamu keberatan kalau saya ajak kamu makan dulu?""Emm.. enggak kok Vin.""Ya udah kita makan dulu ya?"Citra pun mengangguk setuju, Kevin segera mengemudikan mobilnya menuju tempat makan yang ia tuju.Tak butuh waktu lama. Mobil berwarna putih itu pun tiba.Kevin segera memarkirkan mobilnya dan mengajak Citra untuk turun dan masuk ke dalam."Cit. Ayo kita turun, kamu juga pasti udah laper kan?""Iya. Ayo, Vin."Sesampainya di dalam Kevin dan Citra segera memesan, setelah memesan sambil menunggu mereka pun mengobrol beberapa hal yang terjadi hari ini."Vin..""Kenapa?""Gak nyangka aku masih hidup sampe

  • Kekasihku Dokter Tampan   Malam Yang Indah

    Seharian ini Regan dan Nara menghabiskan waktunya untuk berdua.Kali ini mereka sedang menikmati secangkir kopi hangat di bawah gemerlapnya bintang dan sinar rembulan."Re?""Apa Na?"Regan menoleh ke arah samping, Nara sedang tersenyum ke arahnya. Gadis itu begitu cantik, wajar saja jika akhirnya Regan menyukainya."Makasih ya buat hari ini, harusnya waktu libur lo itu di pake untuk istirahat. Tapi malah ngajak gue buat jalan-jalan.""Ah santai aja Na, lagi pula gue yang mau kan? Dan gue juga seneng jalan-jalan apalagi kalau ada yang temenin gini. Jadi seru aja gitu." balas Regan."Kenapa lo baik banget sih Re?""Maksud lo Na?""Perlakuan lo itu bisa bikin lo dimanfaatin.""Hemm.."Regan terdiam, Nara kembali melanjutkan ucapannya itu."Lo ngerti kan maksud gue apa Re? Gue harap ketika nanti lo cari pasangan, lo jangan berlebihan. Takutnya lo cuma dimanfaatin dan akhirnya bikin lo sakit hati untuk kesekian kalinya.""Iya-iya gue paham ko Na, makasih udah di ingetin. Lagi pula benar a

  • Kekasihku Dokter Tampan   Mengingat Tentang Regan

    Citra meminum habis jus buah strawberry buatan Sekar, udara yang panas membuat tenggorokannya terasa haus.Sudah beberapa bulan ia tak pernah mendapatkan kabar dari Regan, pria itu juga seperti menjauhi dirinya.Ada perasaan sedih yang ia rasakan, pasalnya Regan satu-satunya teman pria yang begitu perhatian terhadap dirinya."Apa kabar ya Regan? Gue jadi kangen deh sama dia, biasanya dia tuh yang paling bawel sama gue selama sakit. Sekarang malah lost contact begini." gumamnya sambil memandang ke arah luar jendela kamarnya.*FlashBack On*Lo ngajak gue ke sini?""Iya, emang kenapa?""Ngapain emangnya kita ke sini?" "Main aja, cuci mata.Pusing tau ketemunya komputer lagi komputer lagi, kalo gak mas Daus lagi mas Daus lagi.""Hahaha.. bisa aja deh lo.""Eh Cit, ada TimeZone ke sana yuk!""Ih kayak anak kecil aja lo.""Udah ayo!""Lo mau main yang mana?" "Main basket dulu kayaknya seru!""Oke, ayo!""Balapan yuk siapa yang paling banyak cetak gol?""Ayo! Siapa takut." "Hebat juga lo.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status