Share

KEHIDUPAN BARU

Setelah selesai dengan rutinitas pagiku,kulangkahkan kaki ini menuju ke dapur untuk membantu mba Mita menyiapkan sarapan dan membatu pekerjaan lainnya,kak Armand dan mba Mita tidak memakai jasa pembantu,mereka mengurusnya bersama-sama,setelah diriku memutuskan untuk tinggal di sini mungkin bisa sedikit membantu mereka nantinya.

"Pagi mba,sedang apa?" sapa Nisa begitu sampai di dapur.

"Hai,Pagi juga Nis." jawab mba mita sambil terus melanjutkan memasak,Pagi ini sepertinya mba Mita sedang membuat nasi goreng,sudah tercium dari aromanya saat diriku melangkah menuju dapur.

"Hhmm..wangi banget mba masakannya jadi bikin laper." kata Nisa sambil tersenyum.

"Ada yang bisa aku bantu mba?" tanya Nisa lagi.

"Kamu duduk aja Nis,ini sudah mau selesai,kamu pasti capek kan,kamu istirahat saja biar mba yang menyelesaiakan ini." pinta mba Mita,mba Mita bisa melihat lingkaran hitam mata panda di matanya Nisa,"kamu pasti engga tidur semalam kan Nis,mba bisa mengerti itu." Batin mba Mita,sebagai seorang perempuan mita bisa merasakan apa yang adik iparnya rasakan itu.

"Jangan mba biar Nisa bantu mba aja,kalau nisa diam aja justru bikin badan nisa jadi engga enak mba,Nisa terbiasa melakukan pekerjaan rumah membantu si mbo dirumah." bantah nisa,sebenarnya kondisi nisa kurang baik pagi ini tapi nisa engga mau bikin kak armand dan mba mita jadi kepikiran,Nisa tetap harus melanjutkan hidupnya,Nita harus tetap mengejar cita-citanya yang lain.

"Mmm.. kalau gitu kamu bisa bantu mba merapikan sarapan ini ke atas meja makan?mba mau melihat Adit dulu,tadi kakakmu yang lagi memandikannya." Pinta mba Mita.

Nisa menganggukan kepala tanda ia mau.

Setelah selesai merapikan sarapan ke atas meja makan,Nisa merapikan dapur menyapu dan mencuci alat masak yang di pakai mba Mita tadi untuk buat sarapan.

"Loh ko dapurnya sudah rapi,kamu merapikannya nis?" tanya mba mita yang sedikit kaget karna dapurnya sudah terlihat rapi dan bersih.

"Iya mba,tadi sekalian aja dari pada diem kan." jawab nisa dengan senyumannya.

"Kamu ini" kata mba mita sambil mengelus rambut Nisa yang indah itu,Nisa memang belum bisa selalu memakai hijabnya,Mba Mita sangat menyayangi adik iparnya ini seperti adik kandungnya sendiri.

Mba mita mendudukan Adit di baby chair,Nisa menghampiri adit dan duduk di kursi sebelahnya mengajaknya bermain sembari menunggu kak Armand untuk sarapan bersama.

kak Armand menghampiri mereka yang sudah menunggu di meja makan,"Morning para bidadari,yang sudah menunggu ku yang tampan ini." Seru kak Armand sambil menduduki kursi,kak Armand memang paling bisa mencairkan suasana.

"Mornng juga kakakku yang katanya tampan ini." jawab Nisa sambil terkekeh,kak Arman ini paling pede memang.

mba Mita hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah suami dan adik iparnya ini,tangannya tetap sibuk mengambilkan sarapan untuk anak dan suaminya,"Ini mas sarapannya,sudah jangan di goda terus Nisanya mas." timpal mba mita menghentikan suami dan adik iparnya yang terus saja saling melempar godaan.

"Terima kasih sayang." jawab kak Armand dengan menggoda istrinya itu mengedipkan satu matanya.

"Iiisshh.. Uwu aja terus,engga kasihan nih sama rakyat jomblo ini." Cicit nisa di akhir kalimatnya,sambil mencebikan bibirnya,kesal dengan tingkah kakaknya yang sengaja menggodanya.

"Hahahahahaha..." tawa kak Armand, "Ah aku lupa di rumah ini ada rakyat jomblo" kak Armand terus meledek nisa,sengaja dia melakukan ini agar adiknya bisa melupakan masalahnya.

"Sudah ah,kalian ini,engga baik berantem di depan makanan,tuh di liatin Adit,engga malu tuh." kata kak mita.

"Nis,mau mba ambilkan makanannya." tawar kak mita.

"Eh engga usah mba,aku bisa ambil sendiri." kekeh Nisa sambil mengambil sarapannya.

mereka makan dengan khidmat,menikmati sarapannya.

Selasai sarapan,Nisa membantu mba Mita merapihkan meja makan dan membawa piring kotor itu ke dapur,lalu mencucinya bersama mba Mita.

kak Armand yang menggendong Adit menghampiri istri dan adiknya di dapur "Kompaknya para bidadariku ini." seru kak armand melihat istri dan adiknya yang sedang asik di dapur,"Sayang buatkan mas kopi yaa.." pinta kak Arman ke istrinya.

"Iya mas aku buatkan,Adit bawa ke ruang TV aja mas,nanti aku menyusul." jawab mba Mita.

Setelah selesai mencuci piring Nisa menghampiri kak Armand yang sedang bermain dengan Adit di ruang TV,mba Mita pun menyusul membawakan kopi pesanan suaminya,Nisa duduk di bawah di karpet bergabung dengan Adit yang asik bermain dengan mainannya,lalu kak armand duduk di sofa bersama istrinya.

"Nis,gimana kuliah kamu,lancarkan?" tanya kak Armand.

Nisa memutarkan badannya menghadap kak Armand "Alhamdulillah lancar kak,ini udah mau lanjut skripsi." jawab Nisa dengan senyumannya.

"kamu tetap masih mau kerja Nisa,bisa membagi waktu kamu nanti,menyusun skripsi itu tidak mudah pasti waktumu harus terbagi." kak Armand menghawatirkan adiknya.

"Hhmm.. Insya Allah kak,Nisa bisa membagi waktu,kakak do'akan saja smoga skripsi nisa selesai tepat waktu,pekerjaan nisa juga engga begitu merepotkan,Nisa bisa membagi waktu antara mengajar dan kuliah." Jawab Nisa, Selain kuliah Nisa juga bekerja sebagai pengajar di salah satu sekolah swasta di kotanya,walaupun biaya kuliah nisa masih tetap di tanggung sang ayah tetapi nisa tidak mau menyusahkan sang ayah,dengan bekerja nisa bisa membeli keperluannya sendiri,Pak Hasan termasuk orang berada mepunyai perusahaan yang di rintisnya sedari muda sekarang di lanjutkan kepengurusannya oleh Adrian kakak Annisa,tapi nisa tetap rendah diri,dia tidak mau menyombongkan apa yang di miliki keluarganya.

"Do'a kakak selalu menyertaimu Nis,kalau ada perlu apa-apa bilang ya sama kakak atau sama mbamu ini,jangan sungkan,kamu sekarang tanggung jawab kakak." kata-kata kak Armand sangat menyentuh hati Annisa.

sambil menahan air matanya nisa menghampiri sang kakak dan memeluknya erat,kak Armand membalas pelukan adiknya itu,pecah juga tangisan nisa yang di tahannya sedari tadi,Nisa menumpahkan tangisannya di pelukan sang kakak,nyatanya hatinya tetap rapuh,walaupun mencoba kuat tetapi dirinya tak sekuat itu,di usapnya kepala dan punggung nisa oleh kak Armand,mba Mita yang berada di samping sang suami pun membantu menguatkan Nisa.

"Menangislah sayang sepuasmu,keluarkan semuanya sesak di dadamu,kakak akan selalu ada di sampingmu,jangan pernah berpikir kamu sendiri,ad kakak yang sayang padamu,ada mbamu yang bisa kamu jadikan teman berkeluh kesah,kami selalu ada untumu Nisa." Ucap kak Armand,terus menguatkan sang adik.

"Bangkit Nis,mari sama-sama kita lewati ujian ini." mba Mita berucap sembari mengelus tangan Nisa.

ketiganya larut dalam suasana sedih,Nisa merenggangkan pelukannya menatap kakak serta kakak iparnya dengan tatapan mata haru.

"Terima kasih kakak sama mba selalu ada di samping ku,mendukungku selalu,Nisa akan terus berusaha melupakan kejadian buruk itu,anggap lah ini pelajaran buat Nisa untuk kedepannya nanti." Jawab Nisa menghela napas untuk melepaskan sesak di dadanya.

"Kamu pasti bisa sayang." kata kak Armand menyemangati adiknya.

"Besok aku masuk kuliah siang kak,setelah pulang mengajar aku langsung ke kampus untuk bertemu dosen yang akan membimbing skripsi ku nanti." Nisa memberitahu kakaknya mulai besok Nisa akan fokus menata kembali kehidupannya dan mengejar cita-citanya.

"Ya sudah sekarang kamu istirahat saja yah,jangan di pikirkan lagi apa yang sudah terjadi,adiknya mba yang cantik ini harus tetap happy,biar aura cantiknya makin bersinar lagi." ucap mba Mita sambil tertawa untuk menghibur sang adik ipar.

"Mba bisa saja nih,udah sehati sama kak Armand suka menggoda adiknya." kekeh Nisa.

"Aku ke kamar dulu yah kak,mba aku duluan,mau sekalian siapin buat besok,sekali lagi terima kasih untuk kebaikan kalian berdua." Nisa berucap lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya sekarang.

Ya Tuhan bantu aku untuk tetap bisa menghadapi semua ujianmu ini,tuntun hamba selalu.

Bantu hamba tuk mengggapai kebahagiaan yang telah hilang itu.

Hamba Hanya Ingin Bahagia.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eva Rosantie
ko jadi ikut nanggis sedih juga, kesian nasibnya nisa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status