Share

Bab 92: Perasaan yang Rumit

Bunyi elektrokardiogram memenuhi ruang rawat VVIP yang ditempati wanita berparas ayu, yang kini tubuhnya dililiti banyak kabel dan selang infus rumah sakit itu. Setelah dinyatakan selamat melawan maut, Binar harus dirawat intensif. Bahkan, wanita itu belum juga siuman setelah tak sadarkan diri di ruang operasi tadi. Tapi setidaknya, ada harapan baru untuk Binar tetap hidup. Demi anaknya, Binar berhasil melawan maut. Dia mendapat mukjizat yang tak disangka-sangka. Jelas hal tersebut mengundang keharuan bagi orang-orang di sekitarnya tadi. Bahkan Aiman dan Affandi saling berpelukan haru, melupakan persaingan dingin di antara mereka.

"Oalah, ini bagaimana kondisinya, Nak Binar?" Mbah Mai datang dengan tergopoh di kamar rawat Binar, dia ditelepon oleh Affandi.

"Kondisinya masih serius, Mbah. Dia masih sangat lemah. Tapi do'ain saja, semoga lekas membaik dan sehat seperti sedia kala." Affandi menyahut, tanpa melepaskan tatapan dari wanita yang terbaring di ranjan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mom's Reyva
berusahalah fandi... selama ini kamu lebih baik daripada aiman
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status