Beranda / Fantasi / Kelahiran Kembali / 6 Hewan Kontrak

Share

6 Hewan Kontrak

Penulis: Yu Liani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-06 15:31:02

 Kupu-kupu berubah menjadi kecil, hinggap di telunjuk Li xiao dan menghisap darahnya. Cukup satu suntikan dan hisapan, mampu membuat Li xiao jatuh dari berdirinya. Matanya kian menutup dan tergeletak di bawah.

"Hehehe aku menemukan Tuanku." 

"Bicara apa kau! Meow! Jika aku tidak membunuhmu sekarang, maka kamu menjadi saudaraku. Meow!" Memperlihatkan kuku.

Swutt-swuth. 

Mencakar!

"Hey! Hentikan kucing bodoh! Hentikan." 

Hushh!

"Meaou!" 

Satu takuban sayap, Xia yu terlempar di dinding goa. 

"Ok oo. Aku tak sengaja." 

"Meow!"

"Sial! Kalau dia mati! Kita akan mati bodoh!" tampik Xia yu. Berjalan mendekati Li xiao dan menjilati tangannya. Mencoba membangunkan, malah tidak sengaja. Lidah kucing menyentuh darah Li xiao, di telunjuk akibat gigitan kupu-kupu. 

Swusst! 

Sebuah cahaya menyinari Xia yu, ketika cahaya itu meredup. "Meow," teriakan Xia yu, "ak--aku sudah tanda tangan kontrak dengan manusia bodoh ini?" Xia yu menjadi cengo, setelah mengetahui hal ini. Dia tanpa sengaja meminum darah gadis itu. Tadinya mau membangunkan Li xiao, maka dari itu sekarang dia seekor hewan kontrak milik Li xiao.

"Sst, ah! Pinggangku emm, kenapa aku makin lemas? Sialan kamu mengerjaiku! Aku akan membunuhmu!" umpat Li xiao. Tempat sumber air sudah layu, tubuh tidak bisa bergerak akibat kurang tenaga. Tidak ada asupan energi yang dimakan. "Huh, berhentilah mengucapkan kata-kata 'mati kau' atau aku akan membunuhmu! Bangun saja tidak bisa, apalagi membunuh? Aku pikir menginjak semut pun kamu tidak bisa," ledek Xia yu.

"Kam--mu!" 

"Master, akhirnya aku menemukanmu. Em, darah master masih enak dan manis seperti biasanya. 

"Eighhh," ucap spontan Xia yu dan Li xiao. Tidak percaya, kupu-kupu itu memanggil Li xiao master. Sesudah apa yang dilakukannya.

"Bedebah! Setelah kau membuatnya dalam keadaan begitu dan kau memanggilnya master?" cecar Xiao yu. Ucapan itu membuat Li xiao heran.

 "Tumben kau punya hati?" 

"Iya dong," jawab cepat Xia yu dengan mengibaskan ekor. 'Semisal aku membuatnya meninggal, aku akan meninggal. Apalagi, aku sudah menjalin kontrak dengannya,' batin Xia yu.

"Ekspresi macam apa itu? Aku malah jadi takut! Akhh, tapi aku tidak bisa bergerak aku lapar, haus, dan juga tidak punya tenaga," rengek Li xiao. Benar-benar menyedihkan untuk ukuran assassin.

"Master, tenang saja aku punya sesuatu untuk master," usul Kupu-kupu. Mendekat lagi. Li xiao hanya menoleh. "Tunggu! Kau lagi-lagi memanggilku master? Siapa kau? Bila kau mendekat dan menghisap darahku lagi, aku akan mengukusmu!" 

"Master, tenang dulu master, aku tidak akan melakukannya lagi. Maaf master ak--aku, tidak bisa menahan bau darah itu. Aku sudah menunggu 554 tahun. Mulai sekarang, master menjadi majikanku. Hidup dan matiku di tangan master. Semua titah master adalah mutlak," suara tegas dan dramatis membuat Li xiao terkagum. Terlebih, kaki kupu-kupu ini hitam legam, di area perut berwarna merah darah sampai ke sayap. Di kepala ada sebuah Ruby berwarna merah, seperti cincin yang dipakai Li xiao.

"Waah, kamu benar-benar menjadi hewan rohku?" 

"Tentu saja. Master mau apa? Biar aku yang carikan," penuh girang.

Sinis Xia yu, "Idihh, pandai menjilat."

"Tapi, kenapa aku pingsan?" 

"Itu karena darahmu diserap dia(kupu-kupu) dia dan aku, telah menjalin kontrak denganmu. Maka dari itu cepatlah sembuh, kau mati kita juga mati! Berterimakasihlah, sudah jatuh ke lembah ini, kau memiliki sedikit jiwa spiritual. Aku merasakan air lembah memiliki kekuatan magis." 

"Apah? Tahu begitu aku minum air tadi!"

"Iya benar master."

Xia yu ikut mengoceh, "Tadi aku tidak sengaja menjilati telunjukmu, yang berdarah itu. Kamu sangat beruntung, memiliki hewan kontrak sepertiku. Tidak semudah itu, kau harus belajar berkultivasi dan mengeluarkan …." 

"Ahhh, yang benar saja? Kamu mengambil darahku sedikitkan? Kenapa aku langsung pingsan?" Kupu-kupu itu diam sejenak dan sedikit membuka lebar mulutnya. Li xiao lebih tertarik pada darah, daripada kata kultivasi.

 "Hehehhe it--tuu .…"

"Tak apalah, mungkin aku yang lemah, kau boleh meminum darahku," sambung Li xiao. Baru saja kupu-kupu menyedot darahnya langsung terjatuh, berpikir karena dirinya lemah. 

"Master memang hebat, padahal aku sekali hisap 1 liter. Jikalau aku hisap lagi, munngk--"

Plakkh!

''Apa? Kau mau membunuhku?" cela Li xiao. Sambil melempar batu di jidat kupu-kupu. 

"Ma--maaf Master, aku kehausan." 

"Bukan kau saja yang kehausan," ikut mengecap-ngecapkan bibir. Bahkan air liur pun tidak ada. 

"Haah, seandainya terus begini aku juga bisa mati kelaparan. Bukan mati bertarung," timpal Xia yu. Meringkuk di atas batu, batas energinya hampir habis. 

"Baiklah, apa aku carikan makanan? Tunggu sebentar." Kupu-kupu ini menghilang entah kemana. Meninggalkan 2 orang yang tergeletak di bawah. Lemas akan kelaparan dan kehausan.

"Aku tidak menyangka, akan dibunuh diriku sendiri." (maksudnya mati kelaparan)

"Sama aku juga, aku tidak percaya akan mati di sini. Ahh aku seorang penerus klan!"

Haaaah.

Mereka menghela napas bersamaan, benar-benar menyedihkan. Semisal datang binatang, yang tidak memiliki akar roh spiritual. Mereka tidak akan bisa tahan melawan. Saking tidak memiliki tenaga.

Swusssh.

"Maaf membuat master menunggu, ini silakan. Aku mengumpulkannya, jadi tolong terima ini master." 

"Satu lagi namaku, Jiu feng." Mengeluarkan; makanan, buah, air, berceceran di atas bebatuan, lengkap dengan tataan. Li xiao segera menyambar makanan, serta Xia yu tak kalah cepat.

"Emm, ini enak bentar, 9 angin?(Jiû fēng)" gumam Li xiao. Sambil mengunyah, mulut penuh paha ayam dan tangan kiri memegang buah.

"Ya, Jiu feng. Karena aku memiliki 9 garis warna di sayapku dan aku bisa menari di udara, bagaimana bagus tidak master?" 

"Emm."

Anggukan Li xiao dan Xia yu. Mulut mereka masih penuh makanan, "Kenapa dagingku mentah?"

"Bukannya, Kucing biasa makan ikan?"

"Ya, tapi bukan begini(daging mentah) aku mau makan ikan bakar!" 

"Sana panggang sendiri!" 

''Meow!" Mereka berdua malah bertengkar. Li xiao hanya fokus mengisi perutnya. 

Jiu feng merupakan kupu-kupu legendaris dan mematikan. Satu sengatan, bisa membunuh manusia dewasa. Dia menjaga goa ini, sambil menunggu orang yang ditakdirkan menjadi majikannya. Malah secara kebetulan, bertemu Li xiao dan menjadi hewan kontraknya.

Sebenarnya, Jiu feng penjaga lembah Hùdiè. Memang lembah ini sangat beracun, tetapi bagian dasar tidak. Kalau melihat dari atas, tidak bisa ditembus dan masuk. Kecuali, kamu seorang kultivator tingkat 8 ke atas baru bisa memasuki. Sangat jarang para kultivator mengorbankan diri untuk meneliti lembah ini. Di sini seperti ada sebuah pembatas, bila dari air ke atas memiliki racun. Sedangkan di bawahnya tempat magis. Ibarat menyatukan air dan minyak, yang di bawah tidak ke atas dan yang di atas tidak ke bawah. Serta yang kedua bisa hidup di lembah ini dengan cara ….

---

"Eghhh, ah mantap." 

"Emss, sttt, lumayan," ucap Li xiao dan Xia yu.

"Master puas aku senang." 

Melirik Jiu feng, "Emm, ngomong-ngomong di mana kau mendapatkan makanan ini?" Lidah masih mencari sisa makanan di giginya. Jiu feng sedikit ragu. Namun, mulai memberitahunya.

"Em, anuh di sana Master," menunjuk goa di sebelah. Li xiao bangkit dan mulai mendekati goa itu. "Huh, mau aku ambil semua dan pergi dari sini." Lembah ini sangat luas. Mereka mulai pergi ke sisi lembah.

"Tunggu master," mengejar Li xiao.

"Woy, tunggu!" Xiao yu bergegas mengejarnya.

Li xiao berhenti masuk ke dalam, baru tiba di pintu goa. Pupil semakin mengecil, lantas badan berbalik. Jiu feng berada di belakangnya malah penasaran, ''Ada apa master?" 

"Kamu! Apa tidak ambil makanan?" usul Xia yu. Berada paling belakang.  Li xiao mengerutkan alis dan bersikap mencurigakan. "Eghhh itu," tidak lagi melanjutkan kalimat. 'Ahh, sialan di saat begini, masih ingat makan!' jiwa Li xiao semakin resah.

"Berhenti! Heh! Aku pikir kucing dari mana yang mencuri bekalku," teriakan seorang pria. Terduduk di bawah setengah baringan. Sorot mata, begitu tajam dan menusuk ke tubuh Li xiao. Dadanya tertancap anak panah, lengan dan paha tersayat-sayat. Pakaian yang dikenakan terkoyak. Sulaman anggrek warna biru dan bambu hijau. Menjadi, berwarna merah akibat darahnya. Nada berat, keluar dari mulut tipis itu. Darah kian mengalir, pria ini sekarat. Li xiao menyaksikannya ingin kabur, malah ketahuan. 

"Hahahha," tawa canggung Li xiao. Berbalik lagi, pria ini mengambil sebuah pedang di tangan kanan, menghunuskan ke depan. Bidikan mata semakin menajam, sangat jelas memberikan ekspresi tidak bisa disentuh. Tadinya, Li xiao mau mengambil makanan lagi. Disuguhkan seorang pria terduduk di bawah, penuh luka. Pria itu menghunuskan pedang ke hadapannya…*..*

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Isabel Hartono
makasih kak
goodnovel comment avatar
Aisyah Ready
ini klw mau baca nyah lncar harus bayar yah
goodnovel comment avatar
Wanaz Wan
belum tahu crita sudah dikonci
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kelahiran Kembali   97 Lu Bing Bin vs Gu Dong

    Pangeran ketujuh, malam-malam begini ada di rumah tidak mungkin sekedar lewat kan?Senyumnya terlihat lebih dulu ketimbang suara. “Aduuh Nona keempat selamat memenangkan pertandingan,” bertepuk sekali merasa bangga, “selamat masuk ke babak final, selamat-selamat,” menyanjung.Merinding akan sanjungannya, tidak dengan wajah Ming bai, bak di cat merah. “Pangeran terlalu memuji, ini ketidaksengajaan, anggaplah keberuntungan.” Ming bai kurang mempercayai anak bodohnya menang.“Untuk apa kau ke sini?” tanya Li xiao.Ming bai dan dua selir melotot, anak tidak sopan! Sungguh tidak sopan!Jiang zu tidak mempermasalahkan, malah suka kalau terlalu akrab, senyuman terpancar. “Aku dengar kau terluka, ambil ini,” menyerahkan “barang dari tabib kekaisaran, pasti lebih ampuh ketimbang obat pasaran.”Menatap obat berwadah keramik putih, mungil seukuran telur ayam kampung. ‘Kok dia bisa tau aku terluka, apa orang tadi miliknya?’ berpikir penolong barusan. Dia ragu mengambil, Jiang zu meraih tangan mu

  • Kelahiran Kembali   96 Mendapat Harta Karun

    Dari balikan tirai berdiri 5 orang berjubah hitam. “Sial! Kenapa aku tidak menyadari mereka.” Alis menekuk, mereka tidak terdeteksi, sudah pasti cultivator tingkat 4 ke atas.“Keluar atau ku keluarkan?!” teriak di depan kereta. Li xiao tidak punya pilihan, mau melawan belum pulih seutuhnya, mau lari tidak bisa. “Gimana nih, bedebah itu tidak mau menungguku pulang?” Menebak mereka suruhan Ming yi, siapa lagi yang menaruh dendam lebih besar dari komplotan mereka?Pria berjubah hitam, memegang pedang– tidak menunggu lama. Dia memiliki kesabaran setipis sutra. “Serang! Jangan biarkan dia hidup!” Syut!Saat mereka mulai mengepung kereta, turun pria berbaju hitam menghadang. “Jangan ganggu dia, kalian,” menunjuk semua, “lawan aku!” “Pahlawan dari mana ini?! Mau mati juga? Tinggal tanam!” marah. Menyerang tanpa aba-aba.Pria ini menghindar, di serang dari arah kiri, tinju beruap panas hampir mendarat di pipi. Tinggal 3 cm dari pipi kanan, hawanya terasa menusuk pipi. Melihat dia di kero

  • Kelahiran Kembali   95 Pemenang Di Luar Ekspektasi

    Jiang Zu, “Tepat! Nona Keempat jatuh, tapi tidak menyentuh tanah.” Berdiri, turun ke lapangan. Menegaskan, “Apa aku salah lihat, Pengawas Wang?” Seolah darah naik ke permukaan wajah Pengawas Wang, mengatur napas. “Tidak-tidak, saya tidak berani, tapi ini … ini… pertama kali ada hal seperti ini.” Meskipun mata duitan, tetap sadar dalam situasi ini. “Saya takut ada kesalahan, Pangeran Ketujuh ka–”“Pengawas Wang terlalu kaku, kau sendiri yang bicara, peraturan ‘kan emang perlu dilanggar.” “Tidak perlu di tanyakan, dia tidak menyentuh tanah! Sudah jelas, dia menang!” cetusan kata dari Pangeran Kedelapan.Semua orang diam, menerima apa yang terjadi, ‘Apa yang menarik darinya? Semua orang membela!’ batin Pengawas Wang. Tawa terpaksa keluar, “Hahaha, benar juga perkataan para Pangeran, dia,” melirik Li xiao, alis meninggi, sesaat menurun menahan amarah, “Menang.” Bola mata Ming yi mendelik, meraih lengan Pengawas Wang. “Apa?!” Menghentakkan tangan, meski suka uang, mendapat situasi pa

  • Kelahiran Kembali   94 Dia Tidak Kalah

    Anak jarum, melempar! Bagi Ming yi, ini bukan apa-apa. “Kau pikir aku buta!” Menangkis!Li xiao mundur, ‘Dia jeli juga, kalau ini?!’ Mengeluarkan jarum dari dua tangan. Melempar satu-satu, mengelilingi udara.Hak! Serbuan anak jarum menghujani Ming yi, bukan hanya dua jurus. Seluruh jurus Li xiao hampir keluar. Semua ini tidak berarti, tersenyum. “Cukup sudah main-mainnya.” Mengeluarkan pedang, di simpan di balik punggung. Mata memicik, sudut mulut kiri meninggi. “Hak!”Serangan begitu cepat, Li xiao tidak bisa menghindar. Gaun hanfu hitam merah tersobek, bagian lengan kiri menimbulkan darah. Merunduk, bertumpu dua kaki. “Aku pasti membalaskan semua yang kuterima! Walau ‘tak sepenuhnya, kupastikan kau mengingat ini!” Meremas jari, menyeka keringat. Tangan menyobek ujung hanfu, membalut luka. Penonton memperhatikan semua gerak-gerik mereka di arena. “Wah lihat itu, adiknya tidak segan-segan di sembelih!”“Untung bisa menghindar kalau tidak, lehernya melayang!”Mulai berbincang, samb

  • Kelahiran Kembali   93 Li Xiao VS Ming Yi

    Li xiao dengan Ming yi.Seluruh penonton bergejolak mendengar teriakan pengawas Wang.“Huuuh!”Hampir semua penghuni balai, menebak Li xiao kalah telak dari Mingyi. Bahkan, senyum cerah adik kelima mengumandang. “Haha, dia bisa buat apa lagi?”Mendadak mendapat bertemu di arena yang sama, Li xiao sedikit curiga. ‘Heh! Memangnya aku takut.’ Menurunkan sikapan, mendekati Ming yi.Seolah dia tahu, siapa pertandingan pertama babak kedua ini. “Cepat bersujud, aku tidak akan memberimu belas kasihan … kalau sudah di atas.” Ming yi menggeleng, dia tidak bisa menang.Tidak terpancing, “Owh! Kau bisa melakukannya sekarang.” Malahan membalikan maksudnya.Para penonton semakin bersemangat, meskipun tahu pasti yang kalah, tapi cukup menghibur juga.Masuk bersamaan, pengawas Wang melempar bendera. Dua mata saling menyahut, tidak terlepas dari tatapan tajam.Ming yi menurunkan tangan kanan, sang hewan kontrak langsung muncul. Mengangkat tangan kanan, kuku panjangnya menyentuh ujung dagu, melirik ke

  • Kelahiran Kembali   92 Lolos

    Seorang pria tinggi, bersama pria bertubuh gempal. Sang pengawas memberi abah-abah, mereka memasuki arena.Para penonton di balai Tàiyáng bersorak meriah, menyambut pertarungan babak pertama. Pengawas Wang melempar bendera kecil, ketika bendera mendarat pertarungan dimulai.Kletak.Dua pemuda melangkah ke depan, secara bersamaan mengeluarkan tinju. Namun, bagi pria tinggi yang memiliki bekas luka di pelipis. Sungguh ancaman besar bagi musuhnya, sangat terlihat jelas.Sang lawan terkapar hanya dengan satu pukulan, penonton bersorak. Pemenangnya sudah diputuskan, perkiraan dia baru menggunakan sepertiga kekuatan. Lawan telah tumbang, Bing bin sedikit bersemangat.Prok-prok!Tepukan tangan penonton. “Wah, benar-benar pemuda hebat! Ini seperti bukan bertarung.” Pengawas Wang memuji, melanjutkan ke pertarungan selanjutnya.Hingga puluhan pemain telah tumbang oleh si pria tinggi, babak pertama tentu dimenangkan olehnya. Detik ini, Bing bin memasuki arena, melawan pria seumurannya. “Lebih b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status