Share

Bab 18 Mempermalukan Anggita

Suara azan subuh mulai terdengar. Meskipun masih mengantuk karena tidur larut, aku segera beranjak untuk mengambil air wudhu. Kulakukan kewajiban pagi dua rakaat itu.

Saat keluar kamar aku mendengar suara di dapur, aku melihat jam, masih jam lima pagi. Siapa yang sudah sibuk di dapur? Ibu dan Mbak Dian tidak mungkin jam segini sudah bangun Aku menengok ke arah Mas Dani. Dia masih tidur nyenyak.

Oh, aku lupa kalau di rumah ini bertambah lagi orang yang numpang. Anggita berdiri di depan kompor menggunakan celemek milikku yang biasa kugunakan. Sepertinya dia memasak nasi goreng. Rupanya dia ingin menarik simpati Ibu dan Mas Dani dengan menyiapkan sarapan. Aku hanya mengawasinya dari pintu dapur, hingga akhirnya dia menyadari ada aku di sini.

“EH, Mbak Rara sudah bangun, aku pinjam dapurnya ya, mau buat sarapan untuk kalian.” Anggita ramah mengajak bicara tapi buatku seperti dibuat-buat agar aku menerima kehadirannya.

Meskipun aku bilang nasi goreng, tapi kenapa ada semua bumbu di atas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status