Share

Chapter 12

Mendengar kejujuran dari mulut Nur, mas Danung mencoba mendinginkan kepalanya.

Memejamkan matanya, ditariknya napas dalam - dalam lalu dihembuskan, terdengar agak berat. Dia pun terdiam sejenak sambil menatap Nur dengan matanya yang sayu, yang malah membuat Nur merasa tidak enak setelah mengucapkan perkataan tadi.

"Nur apa alasan kamu menerima lamaran mas Danung waktu itu? Apakah bapak dan ibu memaksa kamu?" tanya mas Danung setelah dirinya sudah merasa lebih tenang.

"iya mas". Nur menundukkan kepalanya.

Mas Danung meraih tangannya, membuat Nur mendongakkan kepalanya kembali, menatap suaminya.

"Tidak apa Nur, setidaknya kamu udah berkata jujur. Mas akan menunggu sampai Nur siap" ucap mas Danung membuat hati Nur yang sesak terasa lebih lega.

"Terima kasih mas" pungkas Nur sebelum akhirnya mereka sama - sama terlelap.

***

Nur bangun pagi - pagi sekali, lalu melangkah ke dapur untuk membantu Ummi yang sedang memasak.

"Eehh pe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status