Share

Harapan Cindy

Cindy mengakhiri panggilan telepon itu dengan rasa lega yang tak terkatakan. Masalah terberat dalam hidupnya mulai menampakkan titik terang. Bukan ia bersyukur karena Mario juga mengalami kegagalan dan nyaris putus asa, tetapi ia merasa tak salah bila di hatinya timbul secercah harapan baru bagi hubungan mereka.

Sebuah senyum terukir di bibir Cindy. Semalam ia bisa tidur dengan nyenyak, hal yang jarang terjadi selama beberapa bulan ini.

Pintu kamar Cindy diketuk dari luar, gegas gadis itu berdiri dan membukakan pintu. Nampak ibundanya berdiri di muka pintu dan menatapnya dengan serius.

"Ada apa, Bu?" tanya Cindy.

"Ibu mau bicara."

"Ayo masuk, Bu!" Cindy mengajak ibunya masuk dan duduk di lantai. Kamar yang ditempati oleh Cindy memang cukup sederhana. Ukurannya tidak terlalu besar, perabot di dalamnya juga terbatas. Kasur yang Cindy gunakan langsung berada di atas lantai, tanpa ada dipan sebagai alasnya.

Ibu duduk di hadapan anak gadisnya dan tak langsung bicara. Wanita paruh baya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status