Share

Kembalinya Kesatria Pedang Giok Hitam
Kembalinya Kesatria Pedang Giok Hitam
Penulis: EL Dziken

Bab 1. Elang

Brak! sialan, minuman dalam baki itu tumpah akibat kaki Lelaki itu menyandung sesuatu.

Terdengar derai tawa dari seseorang yang ternyata dengan sengaja telah mengulurkan kakinya hingga Elang terjatuh.

"Enak hah! dasar blagu lu!" Suara Jordan membahana dalam cafe yang tak begitu ramai.

Mendengar ada kegaduhan , keluarlah Bos Erik dari ruang kerjanya. Segera menghampiri Elang, dan menariknya dari hadapan Jordi.

"Maafkan karyawan kami yang tak becus, Tuan, mungkin lain kali tak akan terulang lagi." Bos Erik menunduk hormat pada pelanggan.

"Bos! dia yang membuatku terjatuh." Elang membela dirinya.

"Diamlah, Elang!" bentak Bos Erik.

Elang menatap Jordi, tapi justru Jordi sedang menatapnya dalam kebencian.

"Lebih baik kau pecat karyawan bodohmu itu, tak ada gunanya, paham?!" Jordi langsung bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan cafe tersebut.

Bos Erik langsung mendelik pada Elang.

"Kau ini! selalu tak becus bekerja, benar saja kata orang tadi. keluar lah dari cafeku."

"Bos, kau memecatku?"

"Iya, tapi sebelumnya bersihkan ini semua! jangan membuatku berubah pikiran, pergi hari ini juga!"

Elang memandang punggung bosnya yang sudah masuk ke dalam ruang kerjanya. Elang dengan kesal membersihkan minuman yang tadi tumpah karena insiden dan ulah dari Jordi.

Shit! Elang hanya bisa memaki dalam hatinya. Ini sudah ke dua kalinya dia dipecat dengan tak hormat, bukan karena kesalahannya tapi karena ulah Jordi.

Siapa Jordi?

Berjalan lelaki yang tadi telah memporak-porandakan Elang, tawanya tak lepas dari bibirnya.

"Rasakan! itu balasan untuk manusia sok suci. Aku tuh masih dendam padamu, gara-gara kau, aku dikeluarkan dari sekolah!" gerutunya kesal dan menendang tiang listrik yang dilewatinya.

Kasus itu terjadi setahun yang lalu, disaat mereka masih dalam satu almamater, SMA Harapan satu. Jordi masih teringat kala itu, sekolah sedang mengadakan sidak. Dalam gudang, Elang melihat Jordi menyimpan semua obat koplonya dalam kaus kakinya. Nampaknya, hal itu menggelitik Elang untuk melaporkan pada guru BK-nya. Alhasil, Jordi dan dua orang temannya langsung dikeluarkan dari sekolah. Jordi merasa justru Elang lah yang paling bersalah dalam hal ini. Dendamnya tak habis-habis. Hingga anak orang kaya nomor satu di kotanya itu, selalu membayangi setiap langkah Elang.

Elang kini sudah menenteng tas ranselnya. Pasti ibunya sudah menunggunya di rumah, dirinya tadi tak meninggalkan beberapa uang belanja untuk ibunya, Ah aku harus cari uang di mana lagi? simpanan hari ini untuk makan sudah tak ada.

Dikayuhnya sepeda bututnya, hingga ke sebuah lapangan dekat pasar buah, ah, mungkin paman Rudi bisa membantuku hari ini.

Belum sempat sepedanya sampai di depan kedai milik Paman Rudi, sebuah panggilan khas dari seseorang.

"Hai wong chino!!!"

Elang langsung membelokkan arah sepedanya pada ruko yang belum buka dan hanya sebagian pintunya terbuka. Nampak, wajah mungil dan imut berdiri sambil tersenyum.

"Pagi anak nakal," sapa Elang menyapa gadis berperawakan mungil itu.

Ada senyum semburat tipis, dan selanjutnya senyum itu menjadi manyun.

"Kau mau kemana?"

"Mau ke Paman Rudi. ada apa kau memanggilku?"

"Hem, kau tak kerja? malas kali!"

"Hah, aku barusan dipecat, aku mau ke Paman Rudi, kali aja hari ini ada yang bisa aku bantu." Dengan cepat Elang memutarkan sepedanya dan berpamitan pada gadis itu.

Sherlyn namanya, wajah imut itu hanya terdiam memandang kepergian Elang.

'Dipecat?!' hah, lagi?' heran deh, ada masalah apa dengan dia?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status