Share

45. Rencana Dini

Aku tiba di rumah pukul enam sore, tepat azan magrib berkumandang. Motor kuparkir di teras depan untuk mendinginkan mesinnya terlebih dahulu, sebelum dibawa masuk ke dalam rumah. Motor Dini pun sudah ada di teras, lengkap dengan helm berwarna merah mudanya.

"Assalamualaykum," seruku sambil mendorong pintu rumah yang tidak tertutup rapat.

"Bunda!" Robi bangun dari duduknya untuk berlari menyambutku. Rupanya putraku sedang bermain bersama Dini. Aku tersenyum manis sembari mengusap rambut Robi.

"Sedang main apa?" tanyaku pada Robi.

"Ini, Bun, dibelikan Tante Dini lego. Bagus'kan?" Robi memperlihatkan hasil merangkai potongan lego menjadi bentuk mobil ambulan padaku.

"Sudah bilang terima kasih belum sama Tante?" putraku itu mengangguk sambil menoleh pada Dini.

"Bunda mandi dan solat dulu ya, nanti baru main sama Robi." Aku tersenyum pada Dini, gadis itu membalas senyumku, lalu melanjutkan main bersama Robi.

Selesai mandi dan salat, aku merapikan tempat tidur yang amat berantakan. Pasti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status