Share

46. Kehadiran Ramon

Usiaku sudah tidak muda lagi. Bukan masanya untuk cemburu apalagi pada adik sendiri. Sebenarnya aku juga belum terlalu terobsesi untuk memiliki pendamping pada waktu dekat, karena masih trauma dengan pernikahanku sebelumnya. Namun Mas Rian pria sangat baik yang bersabar menungguku sekian tahun, jika aku menolak, maka aku termasuk wanita tidak bersyukur.

Kumasukkan kembali ponsel ke dalam tas, lalu bersiap-siap untuk pulang. Biarlah Dini menggunakan caranya sendiri untuk memikat Mas Rian, jika memang pria itu jodohku, maka seribu cara yang adikku itu lakukan, tetap tidak akan terwujud.

Kusempatkan mampir ke sebuah toko roti, membeli oleh-oleh untuk Robi dan juga mama. Hari ini aku gajian, tentu saja mama dan Robi prioritasku ketika aku sudah memiliki penghasilan sendiri. Saat masih bersama Ramon dan aku hanya memangku tangan padanya, tentu saja aku tidak bisa sebebas ini mengeluarkan uang untuk keluargaku.

"Bunda!" Robi menyambutku dengan senyuman lebar. Ia berlari menghampiri begit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status