Beranda / Young Adult / Kenikmatan Satu Malam / Bab 5 Hati Yang Gatal

Share

Bab 5 Hati Yang Gatal

Penulis: Jackie Boyz
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-05 15:52:05

“Ah, maaf, sepertinya tanganku terlalu licin.” Dengan senyuman sinis penuh ejekan, Antonio menggenggam pergelangan tangan kanannya, pria itu sengaja berpura-pura sedang meregangkan ototnya tangannya.

Dengan kesal Yu Silan langsung menyambar pergelangan tangan Antonio, dengan gerakan gesit dalam waktu singkat tubuh Antonio terhempas dan jatuh di lantai. “Sraat! Braaak!” Gerakan yang Yu Silan lakukan terlihat sangat natural sekali. Yu Silan begitu senang melihat Antonio tengkurap di atas lantai. Pura-pura tidak melakukan apapun, Yu Silan membungkuk di samping kepala Antonio.

“Maaf tanganku licin sekali! Padahal aku hanya ingin menjabat tangan Kakak untuk berterimakasih.” Ucapnya sambil tersenyum lalu menuju ke meja kerjanya untuk memeriksa berkasnya.

Dengan wajah kesal Antonio segera bangkit berdiri, pria itu merapikan kembali jasnya dan berjalan cepat menuju pintu, dengan suasana hati kacau Antonio keluar dari dalam ruangan kerja Yu Silan.

Sepuluh menit kemudian,

“Tok, tok, tok!” ketukan pintu di luar ruangan kerja Yu Silan membuat aktivitas pria itu terhenti sejenak. Sejak Antonio keluar dari dalam ruangan kerjanya, Yu Silan sedari tadi duduk berjongkok di sebelah meja kerjanya untuk memunguti berkasnya yang berhamburan. Jemarinya kini terhenti lalu ia segera membuka suara pada seseorang yang sudah menunggu di luar ruangan kerjanya.

“Masuk!” Seru Yu Silan pada seseorang di luar sana.

“Presdir Yu, saya sudah menemukan gadis yang Anda cari.” Lapor Argon pada Yu Silan.

“Sekarang, di mana wanita itu?” Tanya pria itu seraya kembali melanjutkan mengambil berkasnya dari lantai.

“Dia di sini, Presdir.”

Argon melambaikan tangannya pada Jia Li. Jia Li segera menggandeng lengan Saena, gadis itu membawanya masuk dengan paksa ke dalam ruangan Yu Silan. Saena panik dan takut, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Gadis itu meremas tali tasnya sambil berdiri dengan kedua kaki gemetar.

“Kalian keluar dari dalam ruangan kerjaku, tinggalkan dia di sini!” Perintahnya pada Argon dan Jia Li.

“Baik, Presdir.” Ucap dua orang itu bersamaan.

Yu Silan menoleh sejenak ke arah Saena. Gadis itu menundukkan wajahnya dalam-dalam sambil menatap kedua sepatu yang membalut kedua kakinya.

“Aku sudah meminta Papaku untuk menghubungi Ayahmu,”

“Jangan Tuan! Saya mohoon..” Saena langsung memotong ucapan Yu Silan sambil berlari dan duduk bersimpuh di depan Yu Silan.

Yu Silan menelan ludahnya menatap reaksi gadis di hadapannya itu. Sudah jelas Saena adalah gadis manja dan bodoh.

“Pantas saja Antonio menggunakannya, gadis ini terlalu lugu dan mudah ditipu.” Gumam Yu Silan seraya menatap wajah Saena dengan tatapan tajam.

“Enak saja mengataiku bodoh! Jika kamu tidak menyebut nama Papaku! Mustahil aku bersimpuh seperti pengemis di depanmu!” Geram Saena dalam hati.

“Bangunlah.” Perintah Yu Silan padanya.

Saena segera berdiri, gadis itu berniat pergi begitu saja.

“Hei, mau ke mana kamu?” tanyanya pada Saena. “Punguti sisa berkas ini dan letakkan di atas meja kerjaku.” Perintah Yu Silan padanya. Yu Silan segera duduk di kursi meja kerjanya, dengan santai pria itu bersandar di kursi sambil menatap Saena yang kini sibuk memunguti berkas di lantai sebelah meja kerjanya. Tanpa sengaja pandangan mata Yu Silan menangkap isi dalam rok pendek yang Saena kenakan. Ternyata kedua kaki gadis itu memang sangat bagus dan mulus serta penutup yang digunakan untuk membalut organ intim milik Saena terlalu tipis, tidak mampu menyamarkan bentuk yang begitu jelas di dalamnya. Yu Silan merasa pemandangan itu sangat berbahaya, pria itu kembali teringat dengan kejadian semalam. Dengan gusar Yu Silan segera melonggarkan dasi pada lehernya.

“Kenapa lama sekali? Kamu ingin aku memulangkanmu pada keluargamu?” Tawar Yu Silan lantaran merasa kalau Saena memang gadis manja dan tidak becus melakukan pekerjaan apapun di perusahaan.

“Tidak! Jangan!” Seru gadis itu lalu segera berdiri dan meletakkan lembaran kertas yang dia kumpulkan dari lantai di atas meja Yu Silan. “Ini berkasnya.” Ucapnya sambil membungkuk hormat pada pria tersebut.

“Duduklah,” perintah Yu Silan seraya menunjuk kursi di depan meja kerjanya.

Saena segera duduk di sana, menuruti perintah dari Yu Silan.

“Aku dengar kamu memilih perusahaan lain untuk melaksanakan magang. Kenapa kamu tidak memilih perusahaan Ailen?” Tanyanya pada Saena.

Saena hanya mengernyitkan keningnya. Dia tidak menyangka akan mendengar pertanyaan tidak masuk akal dan di luar bayangan dalam kepalanya. Pikirnya Yu Silan memanggilnya datang untuk menyalahkan dirinya karena kejadian semalam bukan malah bertanya kenapa dia tidak pergi ke Ailen.

“Aku rasa kepala pria ini terbentur semalam, dia tidak ingat siapa aku?” Gumam Saena dalam hatinya.

“Aku merasa tidak cocok berada di sini. Perusahaan Ailen terlalu besar, sementara aku baru memulai.. dan untuk masuk ke sini aku..”

“Kenapa berbelit-belit sekali! Braak!” Potong pria itu, Yu Silan sengaja membentak sambil menggebrak meja. “Jawab saja apa yang kamu pikirkan, keluarkan saja semua yang ada di dalam kepalamu itu!” Perintah Yu Silan.

Saena menelan ludahnya, wanita itu menekan dadanya sendiri karena kaget sekali. “Mengeluarkan isi kepala? Jadi aku harus melakukan operasi bedah untuk mengeluarkan semuanya?” tanyanya dengan kedua mata mengerjap. Hanya itu yang terlintas di dalam benak Saena lantaran dia terlalu takut dan sangat terkejut. Seumur hidupnya dia tidak pernah dibentak seperti itu.

Yu Silan hanya bisa melongo sambil menggelengkan kepalanya. Pria itu segera berdiri dari kursinya lalu mendekatkan wajahnya di depan wajah Saena. Gadis itu kaget sekali, Yu Silan memegangi kedua sisi sandaran kursi yang diduduki Saena.

“Aku tidak yakin kamu putri dari keluarga Abraham.. Sangat jauh dari ekspetasi!” Desis Yu Silan tepat di depan wajah Saena.

Saena membuka mulutnya lebar-lebar, gadis itu tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.

“Hah?!”

Yu Silan segera menarik mundur wajahnya dari depan Saena, pria itu mengusap wajahnya lalu kembali duduk di kursinya. Yu Silan hanya menatap wajah Saena tanpa bicara apa-apa lagi.

Karena tidak sabar, Saena segera mengajukan pertanyaan pada Yu Silan.

“Boleh aku tahu kenapa Tuan Yu memanggilku ke sini?”

“Untuk magang, apa lagi memangnya?”

Saena mengerjapkan kedua matanya, gadis itu tidak tahu apa yang harus dia lakukan di dalam ruangan dan hanya tinggal berdua dengan pria tersebut. Diam-diam Saena merasa beruntung karena Yu Silan sama sekali tidak membahas apapun tentang kejadian pada malam kemarin. Pikir Saena pria itu tidak mengingatnya.

“Jadi Yu Silan memanggilku ke sini bukan untuk membahas semua yang terjadi kemarin? Pria ini sepertinya tidak terlalu jahat.” Gumam Saena dalam hati.

Yu Silan hanya memeriksa berkasnya, pria itu tidak begitu mempedulikan keberadaan Saena di dalam ruangan kerjanya tersebut. Beberapa menit berlalu, tanpa sadar Saena mulai menguap. Gadis itu sangat mengantuk karena sejak tadi hanya duduk di kursi tanpa melakukan apapun sama sekali.

“Huaaaahhh!”

“Braaak!”

Saena sangat kaget sekali, gadis itu langsung membelalakkan kedua matanya. Dia menatap ke arah Yu Silan. Pria itu sedang menatap ke arah kedua bola matanya dengan sorot mata tajam.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 40 Kunci rahasia gelang giok

    “Dari mimik wajahmu, sepertinya kamu tidak rela kalau aku masuk ke dalam ruangan meeting! Aku akan membuatmu dipecat!” Ujar Meline Sujune dengan senyuman penuh ejekan. Wanita itu bersiap berdiri dari kursinya. Xue Zhang tidak lupa bahwa Meline Sujune sama sekali tidak tahu di mana ruangan pertemuan yang digunakan oleh Yu Silan pagi ini. Ailen terdiri lebih dari dua puluh lantai, setiap lantai memiliki ruangan khusus. Tidak hanya tinggi, tapi juga luas. Jika tidak cemas tungkai kakinya patah silakan saja berkeliling memeriksa seluruh lantai dari lantai satu hingga dua puluh lantai berikutnya. Melihat Xue Zhang sama sekali tidak bergerak, Meline Sujune semakin gemas. Wanita itu memutar badan menghadap Xue Zhang. “Asisten Zhang! Kamu yakin dengan keputusanmu! Aku harap kamu tidak akan pernah menyesalinya!” Lanjut Meline Sujune. Wanita itu merasa kesal sekali karena tidak ada reaksi dari Xue Zhang. Setelah Meline Sujune memutuskan untuk pergi menu

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 39 Protes Meline

    Tidak ada yang salah dengan perasaan Saena, namun sosok Yu Silan memang bukan tipe pria yang mudah didekati oleh sembarang orang. Yu Silan cenderung selalu mengedepankan sikap hati-hati terhadap orang di sekitarnya. Sudah lama pria itu terus dijatuhkan oleh Meline Sujune dan Antonio. Jika Yu Silan kehilangan kewaspadaannya sedikit saja, sudah pasti Ailen akan jatuh ke tangan Antonio. Kevan Yu tidak pernah bisa bersikap tegas, malahan pria itu cenderung lebih banyak memberikan dukungan pada istri barunya dibandingkan membela Yu Silan dari istri pertamanya –Yu Memei. Sepulang dari perusahaan Ailen group, Antonio segera menemui ayahnya di kediaman. Kedatangan Antonio disambut oleh Meline Sujune, wanita itu terlihat sangat senang sekali melihat Antonio datang mengunjunginya. “Sayang, putraku tiba!” Seru wanita itu seraya menggamit lengat Antonio masuk ke dalam kediaman. Kevan Yu sudah mendengar kabar kalau Antonio kembali berulah hari ini. Kevan Y

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 38 Meyakinkan diri sendiri

    “Sebenarnya apa yang Tuan Yu pikirkan? Kenapa dia terlihat marah sekali setelah berbicara dengan Presdir Chan Fan? Apanya yang salah? Setahuku Presdir Chan Fan memiliki hubungan baik dengan Presdir Yu.” Gumam Saena dengan suara pelan. Saena berjalan menuju ke sofa lalu duduk di sana. Yu Silan menghela napas panjang sambil berdiri dengan tubuh bersandar pada meja kerjanya. Yu Silan melihat mimik wajah Saena, pada wajah gadis itu terlukis keraguan begitu jelas. Pikir Yu Silan Saena sama sekali tidak yakin dengan apa yang ia katakan barusan. “Kamu murung, kenapa? Tidak yakin aku akan memberikan nilai A?” Kejarnya. Yu Silan bertanya seraya berjalan mendekatinya. Saena yang tadinya menunduk langsung mengangkat wajahnya hingga menengadah menatap wajah Yu Silan yang kini sudah berdiri tegak di hadapannya. “Tuan Yu,” Yu Silan mengurung tubuh Saena dengan kedua tangan bertumpu di sandaran kursi. Ditatapnya wajah Saena dengan tatapan lekat-lek

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 37 Kembalilah padaku

    “Apakah Yu Silan memiliki perasaan padaku? Walau hanya sedikit saja seperti cinta yang pernah dia katakan padaku beberapa hari lalu? Mungkinkah aku salah mengartikan sikapnya selama ini? Aku sudah jatuh cinta padanya.” Bisik Saena dalam hati seraya meremas baju yang membalut dadanya sendiri. Seharusnya sore ini sepulang dari BCC dia dan Yu Silan memiliki janji temu di hotel JeleryOne tapi semuanya gagal karena kedatangan Antonio yang begitu mendadak. Semua rencana menjadi berantakan. “Kamu memang sialan! Aku tidak mungkin sudi menjadi seorang cleaning service!” Antonio nampak semakin kesal dan marah. Pria tersebut menarik kerah baju Yu Silan. “Kamu tahu, aku tidak akan pernah merubah keputusanku? Semuanya tergantung padamu.” Antonio segera melepaskan genggaman tangannya dari baju Yu Silan. Dengan kesal pria itu memutar badan lalu pergi meninggalkan ruangan kerja Yu Silan. Antonio sudah pergi, kini perhatian Yu Silan tertuju pada Saena Abraham

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 36 Menuruti perintah

    “Masuk dan katakan padanya untuk membuatku kembali bekerja di sini! Aku muak di perusahaan cabang! Kamu tahu dia mengirimku ke mana?!” Saena hanya menggelengkan kepala sambil memijit pergelangan tangan kanannya. “Yu Silan mengirim ku ke perusahaan yang ada di tengah hutan! Apa dia ingin mempekerjakanku untuk menghitung binatang dan pohon di sana!? Hanya ada lima orang di perusahaan itu!” Keluh pria itu dengan wajah gusar. “Ayo masuk ke dalam!” Antonio mendorong paksa Saena hingga gadis itu masuk ke dalam. Saena bingung sekali, dia tidak mungkin mengatakan tentang Antonio lagi, Yu Silan mengira kalau dirinya sedang berselingkuh jika terus membela pria itu di depan Yu Silan. Yu Silan mengangkat wajahnya dari atas berkas begitu melihat siapa yang masuk ke dalam ruangan kerjanya. Pria itu meletakkan bolpoin di atas meja lalu menopang dagunya menggunakan kedua punggung telapak tangannya. “Ah.. b

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 35 Permintaan pemindahan saham

    Chan Fan memberikan beberapa berkas untuk dipelajari oleh Saena. Pria itu membimbing Saena dengan sangat telaten. “Coba kamu periksa yang ini.” Chan Fan berdiri dari kursinya lalu membungkuk di sebelah Saena sambil menunjukkan berkas yang harus dipelajari oleh gadis tersebut. “Baik Presdir Fan.” Saena merasa nyaman magang di BCC, Chan Fan memperlakukannya dengan sangat baik. Selain itu semua hal yang harus Saena kerjakan sudah diberikan petunjuk oleh Chan Fan. Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah waktunya untuk makan siang. “Nona Abraham, kamu bisa keluar untuk menikmati makan siang di kantin. Perusahaan kami menyediakan menu baru hari ini.” Ujarnya sambil mengukir senyum manis pada bibirnya. Chan Fan berdiri di sebelah meja kerja Saena untuk membantu Saena merapikan lembaran berkas di atas meja. “Presdir Fan, biar aku saja yang merapikannya.” Serunya pada Chan Fan sera

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status