Share

Bagian 89

Ghumaysa dan pasukan silumannya melesat cepat menyusuri Sungai Lispen. Dari penerawangannya, vegetasi hutan di sekitar pondok Shirin mirip dengan vegetasi Sungai Lispen. Rasa kesalnya menjadi semakin menjadi-jadi. Bertahun-tahun mencari Shirin, ternyata keberadaan gadis itu sangatlah dekat.

“Jika aku bisa mendapatkan kalian berdua, suatu keberuntungan yang luar biasa. Kebangkitan pedang hitam dengan sempurna dan permata manna angin dengan kekuatan luar biasa,” gumam Ghumaysa.

Dia terus membayangkan masa depan gemilang, hingga akhirnya mereka tiba di penghujung Sungai Lispen. Sepuluh langkah ke depan adalah air terjun. Ghumaysa mengangkat tangan, sebuah isyarat untuk berhenti. Pasukan siluman dengan patuh berbaris rapi menunggu instruksi selanjutnya.

Ghumaysa turun ke sungai. Dia tersenyum semringah saat melihat kain yang terjepit di di bawah batu. Kain itu terbuat dari bahan tidak biasa, hanya dimiliki oleh anggota keluarga Kerajaan Arion. Artinya, P

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status